|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 05 September 2012

Bertoleran Ketika Diperolok Orang

 

Dalam pandangan khalayak ramai, bagaimana menguraikan kesalahpahaman atau luka yang terjadi akibat ejekan orang lain terhadap diri kita, sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dilakukan. 

Kita hanya perlu melapangkan dada (bertoleran), sedikit pengasuhan diri, sedikit pengetahuan, mempunyai rasa simpati serta nyali atau keberanian menanggulangi masalah dengan leluasa. 

Memperolok sama artinya dengan mengejek. Manusia, hampir seluruhnya tidak senang jika diejek orang lain, tetapi ketidak-senangan adalah urusan Anda sendiri. Ada sebagian orang memang senang mencari gara-gara, dalam hal tersebut mungkin menyangkut masalah keuntungan bisnis, nama baik dan kedudukan, cinta, psikis, keuntungan politik dan lain sebagainya karena dengan menggunakan cara ini bisa memukul jatuh mental Anda. 
Walaupun ada juga sebagian orang yang sebenarnya melakukan pengejekan ini dengan tak disengaja. Bagaimana menghadapi pengejekan, kebanyakan orang mengambil sikap ‘hutang darah harus dibayar darah’.

Banyak orang yang berpikir, dendam ini jika tidak dibalas bukan lelaki sejati. Sebenarnya manusia, tidak ada seorang pun yang sempurna. Tidak perlu terlalu diperhitungkan atau dimasukkan ke dalam hati terhadap ejekan orang lain yang kadang-kadang menimpa diri kita.


Jika masalahnya agak serius, tiada salahnya jika kita menggunakan cara memperolok diri sendiri, mengurai permasalahan menjadi tidak ada, mengurai kecanggungan menjadi ketenangan dan kesabaran, mengurai kepasifan menjadi aktif.

Menurut cerita, dua ribu tahun yang lalu ada seorang ahli filsafat ternama di Yunani bernama Socrates, dia termasuk seorang pria yang takut dengan istri, dirumah sering kali dimarahi oleh istrinya.

Suatu hari entah apa sebabnya, istrinya memarahi dirinya. Karena masih merasa kurang puas, istrinya pun mengambil satu baskom air dan menyiramkannya ke tubuh suaminya di depan khalayak ramai. Socrates hampir saja basah kuyup bagaikan ayam yang menjadi sup.


Orang-orang tidak tahu apa yang terjadi, tetapi Socrates dengan tenang berkata “Sebenarnya saya sejak awal sudah tahu, setelah guntur menggelegar akan turun hujan.” Perkataannya ini telah menguraikan rasa ektrim malu Socrates di tempat kejadian itu. ( Huang Chao Ping )

Tidak ada komentar:
Write komentar