Kebajikan adalah sifat hati yang alami yang dianugerahkan kepada manusia oleh langit. Dari
dulu suatu kejahatan tidak akan pernah bisa menekan sebuah kebenaran, karena kebaikan itu akan
mengembalikan segala sesuatunya ke titik awal yang indah dari suatu hal maupun permasalahan.
Kebajikan itu adalah sumber jernih yang tidak akan pernah kering untuk selamanya.
Kebajikan itu adalah sumber jernih yang tidak akan pernah kering untuk selamanya.
Kebajikan akan mengilhami orang-orang untuk merefleksi arti
kehidupan manusia tentang bagaimana caranya menunjukan kasih sayang
kepada orang lain dan menghindari pengejaran kepentingan pribadi dan
kesenangan-kesenangan.
Kebajikan itu membuat orang menjadi cantik, kebaikan itu membuat orang menjadi agung, kebaikan itu membuat orang menjadi tenang, toleran, bijak dan berakal budi. Kebajikan itu benar-benar adalah sebuah sumber jernih yang bisa membersihkan segala kotoran dan mencuci bersih segala nafsu kejahatan.
Kebajikan itu membuat orang menjadi cantik, kebaikan itu membuat orang menjadi agung, kebaikan itu membuat orang menjadi tenang, toleran, bijak dan berakal budi. Kebajikan itu benar-benar adalah sebuah sumber jernih yang bisa membersihkan segala kotoran dan mencuci bersih segala nafsu kejahatan.
Setiap suara hati yang baik akan menghasilkan energi kebaikan, yang
selanjutnya akan menjadi dan akan memberikan suatu kekuatan dalam menghadapi kesulitan hidup, karena orang yang baik akan selalu mampu untuk berbuat kebaikan bagi dirinya sendiri dan orang lain untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia dalam kedamaian yang abadi.
Pada masa kaisar Dinasti Ming memerintah
(1368-1644) ada seorang master beladiri yang bernama Wu Qianjin dari Shanyou. Dia adalah seorang manusia yang agresif dan berotot. Sebagai
seorang master beladiri, ia selalu melawan siapa pun yang merintangi keinginannya dan Ia juga suka merebut
harta atau uang orang lain sesuka hatinya sehingga membuat semua orang takut pada dia.
Di suatu siang hari yang panas, ia naik ke sebuah teras untuk mencari kesejukan.
Orang-orang semua menjadi takut ketika melihat dia muncul, dan perlahan
pergi untuk menyingkir. Tetapi ada seorang laki-laki tua yang tetap diam dan tidak merasa takut. Melihat hal itu, Wu Qianjin heran kenapa laki-laki tua itu tidak beranjak pergi juga, lalu dia bertanya, ”Setiap orang telah pergi setelah melihat kedatangan saya, mengapa hanya
anda yang masih berada disini, apa anda tidak takut pada saya ?” Kakek tua itu menjawab “Anda salah mengira.”
Lalu kakek tua itu berkata, ”Orang tua anda
membesarkan anda sebenarnya berharap agar anda menjadi berguna bagi bangsa anda.
Anda adalah seorang master beladiri, namun anda tidak pernah berpikir
tentang bagaimana caranya mengabdi untuk negara; malah menjadi sampah
masyarakat. Negeri ini telah kehilangan satu orang berbakat seperti anda. Sayang sekali! Sayang sekali!”
Mendengar kata-kata laki-laki tua itu,
Wu Qianjin berkata dengan air mata penuh penyesalan,” Setiap orang di
sekitar saya berkata bahwa saya orang jahat, maka saya berpikir bahwa
saya memang orang jahat. Kata-kata anda hari ini seperti suara lonceng
yang nyaring di pagi hari yang telah membangunkan saya dari tidur."
"Tetapi sekarang saya
adalah orang yang telah berbuat jahat begitu lama, saya bimbang apakah
saya bisa menjadi manusia yang baik; menjadi seorang manusia yang
benar-benar baik seperti yang saya inginkan. Kelihatannya seperti bulan
sabit sulit ingin menjadi bulan purnama.” Laki-laki tua itu berkata,” Jika
anda bersungguh-sungguh mau merubah jalan hidup anda dan mulai
mengkultivasikan diri anda dan menjadi orang yang baik, saya tidak
melihat mengapa anda tidak bisa.
Sejak saat itu Wu Qianjin berubah dan mulai bekerja untuk negerinya, masuk ke militer. Kemudian ia menjadi wakil kepala keamanan dari bala tentara dan sangat dihormati dan dipuji kepemimpinannya dan belas kasihnya pada orang-orang. Confucius mengatakan,” manusia tidak luput dari salah, tetapi bisa membetulkan kesalahan adalah sebuah kebaikan yang besar.”
Sejak saat itu Wu Qianjin berubah dan mulai bekerja untuk negerinya, masuk ke militer. Kemudian ia menjadi wakil kepala keamanan dari bala tentara dan sangat dihormati dan dipuji kepemimpinannya dan belas kasihnya pada orang-orang. Confucius mengatakan,” manusia tidak luput dari salah, tetapi bisa membetulkan kesalahan adalah sebuah kebaikan yang besar.”
Kekuatan kebaikan adalah luar biasa seperti sumber jernih yang tidak akan pernah kering selamanya karena hadir dimana-mana dan mampu mengubah lubuk hati setiap orang. Orang yang berkebajikan akan dapat memandu orang-orang utnuk melakukan kebenaran agar mereka bisa kembali pada suara hati mereka dan memecahkan segala sesuatu yang tidak lurus.
Terkadang sifat alami kebajikan manusia di dalam urusan duniawi yang penuh dengan intrik, telah membuat kita berubah menjadi lebih mementingkan nama dan keuntungan yang semakin
lama semakin mementingkan kekuasaan demi mengejar kenikmatan materi, menuntut rangsangan
rohani sehingga membuat kita meronta-ronta dalam pusaran keegoisan diri sendiri, kerisauan
hati yang tak kunjung berhenti dan merasakan kehampaan diri yang tiada tara, setiap
hari tak henti-hentinya menjerit akan kesumpekan hati.
Tidak ada komentar:
Write komentar