|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 08 September 2012

Mencari Ketenaran Dengan Kebenaran

 

Sebenarnya di dalam dunia fana yang penuh dengan kejahatan seperti ketamakan, kesombongan, kecurigaan, ketenaran dan kemarahan, hampir setiap saat terjadi di dalam hidup kita. 

Dengan kata lain, kita sering kali berada di dalamnya untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, namun kadang pula harus menelan kekalahan.

Di dalam pandangan Kong Zi, tidak peduli Anda itu keras dan lurus, bajik dan adil, jika bisa mendapatkan nama harum sudah pasti adalah suatu hal yang patut disyukuri. Tetapi harus sesuai dengan kenyataan jika tidak terdapat makna yang sebenarnya, masih lebih baik tidak mendapatkan ketenaran semacam itu.

Malam hari menjelang tidur, saya teringat sebuah kisah dalam buku Lun Yu, Gong Ye Zhang, tertulis sebuah cerita yang artinya kira-kira demikian, Kong Zi (Konghucu) menyalahkan, "Siapa yang bilang Wei Gao Sheng itu orangnya jujur dan lurus? Ada orang yang meminta cuka kepadanya, dia lalu pergi ke rumah tetangga meminta cuka dan menganggap cuka tersebut sebagai kepunyaan dia lalu dipinjamkan kepada orang lain."

Bukankah hal ini persis seperti Wei Gao Sheng yang terbelenggu dalam perasaan (qing) dan akan mengakibatkan pelanggaran terhadap ketulusan dan kejujuran hati, juga tamak akan nama dan keuntungan.

Jika percobaan dari kehidupan tidak bisa dihindari, maka di dalam hati pasti juga ada keraguan. Kalau begitu mengapa kita tidak berusaha keras dan dengan serius mempersiapkan diri, kemudian dengan santai menghadapi saat-saat yang krusial.

Bisa dengan teguh mempertahankan satu niat dalam pikiran, maka dalam kehidupan ini kita bisa berturut-turut memenuhi syarat dan lulus dari segala cobaan!

Singkat kata demi keakuan diri yang mengejar nama, keuntungan dan perasaan (qing) berdiri berlawanan dengan prinsip alam semesta yakni Sejati, Baik dan Sabar. Bagaikan diri sendiri berada di tengah seutas tali merah, dengan mudah sekali tertarik pada sisi keegoan dan keakuan manusia.

Tidak ada komentar:
Write komentar