|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 20 Juni 2013

Siluman Pemangsa Amarah

 

Di sebuah alam pada zaman dahulu kala, sesosok siluman masuk ke istana ketika raja sedang pergi. Siluman itu sangat buruk rupa, baunya sangat tidak sedap, dan apapun yang dia katakan begitu menjijikan sampai-sampai para pengawal dan pekerja istana terpaku dalam kengerian. 

Karena itu si siluman enak saja melenggang ke ruangan dalam, menuju aula pertemuan kerajaan, dan mendudukkan dirinya di singgasana raja.
Melihat siluman itu dengan kurang ajarnya duduk di singgasana raja, para pengawal dan pekerja lainnya menjadi tersadar dari keterpakuan mereka.

"keluar dari sini!" bentak mereka. "Kamu tidak boleh di situ! Jika kamu tidak pergi sekarang juga, kami akan tebas kamu dengan pedang!"

Karena mendapatkan sedikit kata-kata amarah ini, siluman itu membesar beberapa inci, tampangnya bertambah jelek, tambah bau dan omongannya makin jorok saja.

Pedang-pedang dihunus, golok dikeluarkan dari sarungnya. Di setiap perkataan atau perbuatanyang dipenuhi oleh amarah, bahkan di setiap pikiran marahpun, siluman itu menjadi tambah besar, tambah buruk , tambah bau dan tambah kotor makiannya.

Pertempuran sudah berlangsung beberapa saat ketika sang raja tiba. Dia melihat ada siluman raksasa yang sedang duduk diatas singgasananya. Dia belum pernah melihat sesuatu yang jeleknya minta ampun seperti itu, bahkan dibioskop pun tidak.

Bau busuk yang tertebar dari tubuh siluman itu bahkan akan membuat belatung pun jatuh sakit. Dan sumpah serapahnya pun lebih parah daripada yang pernah anda dengar di bar-bar terkumuh pada malam minggu yang berjubel pemabuk.

Sang raja adalah seorang yang bijaksana. Makanya dia jadi raja; dia tahu apa yang harus dilakukan.

"Selamat datang," sapa sang raja dengan hangat. "Selamat datang di istana saya. Sudahkah seseorang menyuguhkan minuman untuk anda? Atau makanan?"

Karena sedikit ungkapan yang lembut itu, tubuh siluman itu mengecil beberapa inci, keburukannya berkurang, baunya berkurang dan kekasarannya berkurang.

Para armada istana cepat tanggap dengan maksud sang raja. Seseorang lalu bertanya kepada siluman itu apakah dia mau secangkir teh. "Kami punya Darjeeling, English Breakfast atau Earl Gray. Atau barangkali Anda lebih suka peppermint? Itu bagus untuk kesehatan Anda, lho." yang lainnya menelepon untuk memesan pizza, family size untuk siluman sebesar itu, sementara yang lainnya membuatkan sandwich, dengan "ham setan" tentunya. Seorang prajurit memijat kaki si siluman, dan yang lain memijati lehernya. 'Mmmm... enak sekali," pikir si siluman.

Karena setiap perkataan, perbuatan dan pikiran yang baik itu, tubuh si siluman terus mengecil, berkurang buruknya, berkurang baunya dan kekasarannya. Sebelum pengantar pizza datang dengan antarannya, si siluman sudah susut ke ukuran semula ketika pertama kali dia datang dan duduk di singgasana raja. 


Tetapi para penghuni istana tak berhenti berbuat baik. Segera saja siluman itu menjadi begitu kecilnya sampai sulit dilihat lagi. Lalu, setelah satu lagi perbuatan baik dilakukan, dia benar-benar lenyap tak berbekas. Kita menyebut monster seperti itu sebagai "Siluman pemangsa amarah."

Suatu kali pasangan Anda dapat menjadi "siluman pemangsa amarah." Marahlah kepada mereka dan mereka akan bertambah parah - tambah jelek, tambah bau, tambah galak kata-katanya. Masalah yang ada menjadi bertambah besar setiap kali Anda marah kepada mereka, meskipun cuma di dalam pikiran saja. Barangkali sekarang Anda bisa menyadari kesalahan Anda dan tahu harus berbuat apa.

Rasa sakit adalah "siluman pemangsa amarah" lainnya. Ketika kita berpikir dengan marah, "Hei, sakit! Enyah dari sini! Kau tak diizinkan!" rasa sakit akan tumbuh seinci lebih besar dan lebih parah dengan cara yang berbeda. 


Memang sulit untuk bersikap baik kepada sesuatu yang begitu buruk dan garang seperti rasa sakit, tetapi ada masa-masa dalam hidup kita ketika kita tak punya pilihan lain. Kalau kita menyambut rasa sakit dengan sungguh-sungguh, dengan tulus, rasa sakit akan menjadi lebih kecil, berkuranglah masalahnya, dan suatu ketika akan lenyap sama sekali.

( Kutipan dari 108 cerita Tentang Kebahagiaan Sejati - Ajahn Brahm )

Saat kemarahan menguasai, manusia berhenti menjadi manusia. Ia berubah menjadi binatang buas yang tidak hanya akan merusak orang lain namun juga dirinya sendiri.

Ketika berhadapan dengan orang yang selalu membuat kita marah, berterimakasihlah kepadanya karena dengan adanya dialah kita belajar arti sesungguhnya dari kata kesabaran.

Belajarlah untuk memupuk kesabaran karena tidak ada yang lebih cepat merusak jiwa seseorang daripada nafsu amarah.




Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.   

Tidak ada komentar:
Write komentar