|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 02 Februari 2014

Nestapa Brigadir Zhiang, Tak Bisa Rayakan Imlek Zaman Soeharto

 


Kebajikan ( De 德 ) -  Masih lekat dalam ingatan Chang Mei Zhiang (31) betapa mengerikan perlakuan pribumi terhadap etnis Tionghoa, apalagi menjelang Soeharto lengser. Ayah Brigadir Zhiang alias Yolla Bernada begitu ketakutan sampai mengisolasi dia dan keluarganya.

"Kerasa banget malamnya banyak orang dibunuhin, diperkosa. Saya sampai seminggu enggak keluar, untung barang distok," kenang Brigadir Zhiang kepada merdeka.com di kantornya, Polsek Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (30/1).

Peristiwa ini tidak lebih buruk dari kerusuhan sebelumnya di Jakarta. Bahkan saat itu kakek Yolla yang asli China hendak membawa kembali ayah Yolla ke negara asalnya. Tak sampai situ, kenangan buruk tentang diskriminasi sebagai warga Tionghoa dia rasakan datang bertubi-tubi di masa Soeharto.

"Sebelumnya saya enggak bisa ngerayain Imlek sama nama tiga huruf saya dilarang, sekarang boleh sudah enak tapi kadang terlalu bebas juga bikin polisinya capek," ujar Yolla sambil berusaha menutupi kesedihannya.

Beruntung era kepemimpinan Soeharto berakhir, udara bebas akhirnya didapatkan Yolla sekeluarga setelah Gus Dur menjabat. "Saya di zaman Gus Dur bisa ngajuin diri jadi polwan dan papi ngajuin diri sebagai WNI," katanya lega.

Tetapi kekhawatiran belum juga selesai, di pendidikan Secaba Polri, Brigadir Yolla dihantui ketakutan akan diskriminasi dari kaum pribumi.

"Ternyata enggak ada (diskriminasi), cuma pertama masuk katanya ya ada yang dipukulinlah segala macam. Saya bilang saya juga bisa bela diri kalau digituin saya berani lawan," pungkas wanita yang mengusai bela diri Taekwondo, Wushu, Judo ini mantap.

Selepas pendidikan, rasa penasaran dan heran masih juga membayangi Yolla, begitupun saat berhadapan dengan masyarakat. Betapa tidak, orang bertenis Tionghoa memang amat jarang di lingkungan kepolisian.

"Saya lebih sering dikira Manado dibanding China. Kalau ditanya ya jawab saja Manado," pungkas perempuan yang punya logat China yang kental ini.

Di hari Imlek tahun ini, segudang harapan dia panjatkan pada Tuhan. Salah satunya, dia ingin memakai nama tiga hurufnya kembali seperti orang Tionghoa pada umumnya.

"Sekarang ada orang keturunan yang boleh pakai nama tiga huruf di Akpol. Saya juga mau pakai itu dulu, tapi kata papi takut enggak bisa sekolah. Sekarang juga mau balik nama susah. Saya mau orang keturunan diberi banyak lowongan buat jadi polisi," harap wanita keturunan kedua dari keluarga China ini.

Kini meski tidak memeluk agama Budha lagi, Brigadir Yolla ingin tetap merayakan dan menjalankan tradisi Imlek.

Menyambut Imlek, dia berniat lebih cepat pulang untuk membersihkan rumahnya dan melanjutkan tradisi Imlek seperti sebelumnya.

"Nyambang ke rumah orangtua, makan bandeng, makan kue china, bagi-bagi angpao," tutup wanita yang tidak lancar berbahasa China ini.



Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini; Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar