Kebajikan ( De 德 ) - Tentunya kita semua sudah pernah melihat film ROBIN HOOD? Film itu pernah saya lihat sewaktu saya masih kecil sekitar tahun 1991..Sebuah film yang sangat inspiratif sekali. Bagaimana seorang petani miskin yang berjuang untuk sebuah keadilan demi melihat sesamanya yang hidup dalam kemiskinan dan kesengsaraan.
Itulah dia pahlawan yang sangat melegenda si ROBIN HOOD, yang dengan keberanian dan kekuatannya, merampok barang-barang milik orang-orang kaya lalu membagi-bagikannya dengan orang yang tidak mampu dan menderita.
Bagaimana dia berjuang
keras untuk mengubah hidup sesamanya, bersatu melawan ketidakmerataan dan
ketidakadilan antara yang kaya dan miskin. Dan di cerita itu masih terselip kisah cinta yang romantis antara Robin dan kekasihnya.
Dengan berbagai rintangan, akhirnya mereka berjuang bersama dalam membela keadilan serta dalam percintaan yang penuh intrik didalamnya. Lalu endingnya mereka bersatu dan ditutup dengan sebuah lagu yang tak kalah romantisnya yang sampai sekarangpun masih banyak orang menyukai lagu ini termasuk saya judulnya, "Everything I do,I do it for you,” milik Bryan Adam.
Mengingat tentang film Robin Hood, saya koq tersentuh sekali mengangkat cerita ini sebagai pembanding saja, terutama untuk masalah ketidakadilan, ketidakmerataan serta kesengsaraan yang sedang berlangsung di negeri kita ini..
Cerita Robin Hood ini sepertinya sangat menginspiratif bagi para pejabat dan orang yang berpengaruh di negara ini sehingga meniru cara Robin hood. Yang membedakan hanya caranya saja, bila Robin Hood langsung menjarah, merampok dan membagikannya pada orang miskin, sedangkan Robin Hood sekarang menggunakan cara halus yaitu KORUPSI.
Kebaikan HATI nyapun tidaklah sama, jika Robin Hood benar-benar murni untuk sesama manusia yang kekurangan, namun Robin Hood sekarang lebih untuk ke kepentingan pribadi alias memperkaya diri dengan berbagai kenikmatan duniawi..
Tepatnya Robin hood sekarang tak dapat memperjuangkan sisi kemanusiaan manusia, bahkan menutup mata untuk sebuah keadilan atau kesengsaraan atas sesamanya. Lebih parah lagi ketika Robin hood sekarang menutup ceritanya, dengan kisah cinta yang sangat fenomenal dengan beberapa wanita sekaligus, entah akhirnya dijadikan istri ke sekian atau simpanan kesekian atau hanya bersenang -senang ..entahlah...
Yang jelas dana yang terbuang tak jelas rimbanya, dihamburkan tanpa melihat air mata dan penderitaan keluarga serta sesamanya..Penulis sangat buta dengan masalah hukum apalagi politik di negeri ini..
Dengan berbagai rintangan, akhirnya mereka berjuang bersama dalam membela keadilan serta dalam percintaan yang penuh intrik didalamnya. Lalu endingnya mereka bersatu dan ditutup dengan sebuah lagu yang tak kalah romantisnya yang sampai sekarangpun masih banyak orang menyukai lagu ini termasuk saya judulnya, "Everything I do,I do it for you,” milik Bryan Adam.
Mengingat tentang film Robin Hood, saya koq tersentuh sekali mengangkat cerita ini sebagai pembanding saja, terutama untuk masalah ketidakadilan, ketidakmerataan serta kesengsaraan yang sedang berlangsung di negeri kita ini..
Cerita Robin Hood ini sepertinya sangat menginspiratif bagi para pejabat dan orang yang berpengaruh di negara ini sehingga meniru cara Robin hood. Yang membedakan hanya caranya saja, bila Robin Hood langsung menjarah, merampok dan membagikannya pada orang miskin, sedangkan Robin Hood sekarang menggunakan cara halus yaitu KORUPSI.
Kebaikan HATI nyapun tidaklah sama, jika Robin Hood benar-benar murni untuk sesama manusia yang kekurangan, namun Robin Hood sekarang lebih untuk ke kepentingan pribadi alias memperkaya diri dengan berbagai kenikmatan duniawi..
Tepatnya Robin hood sekarang tak dapat memperjuangkan sisi kemanusiaan manusia, bahkan menutup mata untuk sebuah keadilan atau kesengsaraan atas sesamanya. Lebih parah lagi ketika Robin hood sekarang menutup ceritanya, dengan kisah cinta yang sangat fenomenal dengan beberapa wanita sekaligus, entah akhirnya dijadikan istri ke sekian atau simpanan kesekian atau hanya bersenang -senang ..entahlah...
Yang jelas dana yang terbuang tak jelas rimbanya, dihamburkan tanpa melihat air mata dan penderitaan keluarga serta sesamanya..Penulis sangat buta dengan masalah hukum apalagi politik di negeri ini..
Hanya memiliki satu kepekaan untuk mengangkat sebuah polemik yang terjadi di negara ini tentang betapa hilangnya Nurani Manusia akan sebuah MORAL dan Etika serta Agama yang berlaku di sini..
Bagaimana melihat orang berpengaruh, yang seharusnya ikut mangayomi rakyat kecil dengan slogannya, namun nyatanya hanya memanfaatkan kewenangannya bukan untuk kepentingan sesamanya tapi untuk kepentingan pribadinya, bahkan berbagi harta pun bukan dengan orang miskin hina papa melainkan dengan ”orang-orang tertentu” pilihan hatinya yang sanggup menyenangkan hatinya dan memuaskan segala nafsu dunianya.. Inikah keadilan?
Sobat, Mungkin banyak sekali ketidakpekaan manusia bila melihat Harta dan kemewahannya, yang membuat manusia menjadi lupa diri ..Saat ini kita mungkin tak diposisi setinggi mereka, namun godaan duniawi tak pernah melihat siapa kita, maka itu siramilah hati kita dengan ilmu kehidupan yang didalamnya terselip KEBAJIKAN disertai sebuah ketulusan dengan melepaskan iri hati, dengki dan godaan yang disertai nafsu.
Buatlah hidup ini dengan rasa bersyukur yang tak hentinya..Belajar lewat hal kecil dan sederhana dikehidupan ini untuk mengontrol diri terhadap setiap hawa nafsu..Selanjutnya? Kembali kepada cara berfikir sobat semua tentang bagaimana menentukan hidup ini ditengah banyaknya pilihan dunia..Salam kebajikan (Penulis : Lulu)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat
kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini; Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.Bagaimana melihat orang berpengaruh, yang seharusnya ikut mangayomi rakyat kecil dengan slogannya, namun nyatanya hanya memanfaatkan kewenangannya bukan untuk kepentingan sesamanya tapi untuk kepentingan pribadinya, bahkan berbagi harta pun bukan dengan orang miskin hina papa melainkan dengan ”orang-orang tertentu” pilihan hatinya yang sanggup menyenangkan hatinya dan memuaskan segala nafsu dunianya.. Inikah keadilan?
Sobat, Mungkin banyak sekali ketidakpekaan manusia bila melihat Harta dan kemewahannya, yang membuat manusia menjadi lupa diri ..Saat ini kita mungkin tak diposisi setinggi mereka, namun godaan duniawi tak pernah melihat siapa kita, maka itu siramilah hati kita dengan ilmu kehidupan yang didalamnya terselip KEBAJIKAN disertai sebuah ketulusan dengan melepaskan iri hati, dengki dan godaan yang disertai nafsu.
Buatlah hidup ini dengan rasa bersyukur yang tak hentinya..Belajar lewat hal kecil dan sederhana dikehidupan ini untuk mengontrol diri terhadap setiap hawa nafsu..Selanjutnya? Kembali kepada cara berfikir sobat semua tentang bagaimana menentukan hidup ini ditengah banyaknya pilihan dunia..Salam kebajikan (Penulis : Lulu)
Tidak ada komentar:
Write komentar