Kebajikan ( De 德 ) - Di China, ada sebuah tradisi untuk menikahkan orang yang telah mati yang disebut juga tradisi "Pernikahan Hantu" ( 冥婚 / mínghūn yang artinya secara harfiah adalah Perkawinan Roh). Alasan tradisi ini dilaksanakan biasanya untuk mengurangi angka wanita yang belum menikah, melanjutkan garis keturunan keluarga atau untuk menghindari adik menikah duluan daripada sang kakak.
Apalagi menurut tradisi setempat bahwa orang yang sudah meninggal dan belum pernah menikah ataupun
bertunangan menjadi hal yang memalukan bagi keluarganya. Selain itu, hal ini juga karena
faktor keturunan dari orang yang meninggal karena seseorang yang belum memiliki tunangan
ataupun menikah akan menjadi arwah penasaran dan tidak tenang.
Ada juga pernikahan yang sering dibentuk oleh permintaan semangat almarhum, yang, telah "menemukan sendiri pasangannya di akhirat dan meminta dinikahkan yang biasanya muncul melalui mimpi atau pemanggilan arwah.
Menurut para keluarga, hal ini terjadi karena dianggap arwah
penasaran sang anak, seolah-olah menyalahkan pihak keluarga karena tak
mencarikan jodoh sebelum kematiannya. Jadi, untuk 'membebaskan' rasa penasaran arwah tersebut, maka pihak
keluarga harus mencarikan arwah wanita untuk dinikahkan.
Oleh karena itu, maka hal ini menjadi tugas penting bagi orang tua untuk menikahkan anak-anak mereka terutama bagi anak perempuan mereka. Karena seorang wanita yang meninggal sebelum menikah dan tidak memiliki keturunan, tidak akan ada orang yang menyembah dirinya atau mengurusnya sebagai bagian dari garis keturunan keluarga.
Ritus upacara pernikahan hantu
Pernikahan yang memakai kertas yang dibentuk dari bambu biasanya di kedua sisi mereka masing-masing akan berdiri pelayan yang terbuat dari kertas juga dan ruangan yang
berisi banyak patung kertas lainnya dari produk yang akan mereka gunakan
di rumah mereka, seperti meja rias (lengkap dengan cermin), meja dan
enam kursi, uang yang aman, lemari es, dan batang pakaian kertas dan
kain.
Setelah upacara pernikahan selesai, maka semua barang-barang kertas yang
dibakar untuk dikirim ke dunia roh untuk digunakan oleh pasangan.
Sebagian besar upacara pernikahan dan upacara dilakukan sesuai dengan adat Cina. Bahkan, pengantin wanita yang berupa boneka itu juga memakai gaun pengantin dan didandani layaknya seperti pengantin wanita nyata yang biasa digunakan dalam upacara pernikahan, seperti celana, rok putih, gaun merah, dengan gaun luar renda.
Selain itu, juga dihiasi dengan perhiasan, serupa dengan mode seorang pengantin, cuma tidak dibuat dari emas asli. Jika pengantin pria yang hidup menikah dengan seorang pengantin hantu, maka ia akan memakai sarung tangan hitam, bukan putih khas.
Pengantin wanita juga selalu diperlakukan seolah-olah dia masih hidup dan ikut berpartisipasi dalam proses pernikahan yang dimulai dari diundang masuk dan keluar dari taksi, kedatangan pengantin wanita yang diberitahu ketika tiba di rumah mempelai pria sampai acara pesta makan di pernikahan. Demikian pula, setelah perayaan pernikahan, boneka itu dibakar.
Ada juga Pernikahan yang menggunakan mayat yang sebenarnya dimulai saat kedua keluarga mempertemukan mayat para mempelai. Masing-masing keluarga menggali kuburan anak-anaknya dan membawa mereka menuju tempat pembakaran.
Kemudian, para tamu undangan akan memberikan semacam angpao untuk keluarga mempelai wanita. Sedangkan keluarga pria, memberikan beberapa hadiah kepada keluarga mempelai wanita.
Yang membedakan, pengantinnya hanyalah jasad mempelai wanita yang nantinya akan dikubur bersama jasad mempelai pria. Upacara pernikahan pun diadakan bersamaan dengan upacara pemakaman kedua mempelai.
Di samping tempat pembakaran terakhir bagi pasangan baru inilah upacara pernikahan hantu dimulai. Mereka dinyatakan sebagai suami istri yang sah karena telah dibakar berdua.
Pernikahan Pria Dengan Mayat Gadis
Di Cina
Berasal dari tahun 1920-an, dari sebuah desa di Cina. Umur sang gadis 17 tahun. Ia berasal dari keluarga yang berada dan kaya, dengan kekuatan uang, ia berhasil mendapatkan lelaki idamannya.
Pria tersebut berumur 19 tahun dan cukup populer di mata para gadis-gadis karena ketampanannya. Mereka bertunangan, tetapi upacara pernikahan secara resmi belum terlaksana, dan sang gadis meninggal karena demam tinggi pada tahun 1922.
Sang pria tidak ingin menjalani ritual tradisional menikah dengan orang yang telah mati, dan memutuskan untuk melarikan diri dengan menjadi tentara. Tetapi, seperti telah disebutkan, sang gadis berasal dari keluarga yang kaya, dan anggota keluarganya berhasil membawa sang pria untuk kembali, kemudian sang pria dipaksa untuk menjalani ritual menikah dengan gadis yang telah mati.
Foto ini diambil pada tengah malam, ketika sang gadis telah mati selama 6 hari. Mereka harus menyangga tubuh sang gadis dengan sebuah papan kayu, agar dapat berdiri dengan tegak.
Perhatikan bahwa kaki sang gadis tidak menyetuh tanah secara penuh? Dan juga, 2 baris huruf Cina, satu barisnya di tulis secara terbalik, yang dikatakan diperuntukkan bagi yang telah mati.
Berasal dari tahun 1920-an, dari sebuah desa di Cina. Umur sang gadis 17 tahun. Ia berasal dari keluarga yang berada dan kaya, dengan kekuatan uang, ia berhasil mendapatkan lelaki idamannya.
Pria tersebut berumur 19 tahun dan cukup populer di mata para gadis-gadis karena ketampanannya. Mereka bertunangan, tetapi upacara pernikahan secara resmi belum terlaksana, dan sang gadis meninggal karena demam tinggi pada tahun 1922.
Sang pria tidak ingin menjalani ritual tradisional menikah dengan orang yang telah mati, dan memutuskan untuk melarikan diri dengan menjadi tentara. Tetapi, seperti telah disebutkan, sang gadis berasal dari keluarga yang kaya, dan anggota keluarganya berhasil membawa sang pria untuk kembali, kemudian sang pria dipaksa untuk menjalani ritual menikah dengan gadis yang telah mati.
Foto ini diambil pada tengah malam, ketika sang gadis telah mati selama 6 hari. Mereka harus menyangga tubuh sang gadis dengan sebuah papan kayu, agar dapat berdiri dengan tegak.
Perhatikan bahwa kaki sang gadis tidak menyetuh tanah secara penuh? Dan juga, 2 baris huruf Cina, satu barisnya di tulis secara terbalik, yang dikatakan diperuntukkan bagi yang telah mati.
Pernikahan Hantu dengan hantu di Kanton
Kisah seorang anak Kanton 14 tahun yang meninggal. Sebulan kemudian ia memberi mimpi pada ibunya untuk meminta pasangan. Dalam mimpi tersebut, dia mengatakan bahwa ia ingin menikahi seorang gadis yang baru saja meninggal di Ipoh, Perak.
Anak laki-laki itu mengungkapkan nama gadis itu bersama-sama dengan tempat kelahiran, usia dan rincian horoskopnya itu, sehingga ibunya dapat menemukan gadis itu sesuai dengan yang dicarinya setelah menggunakan media Kanton.
Permintaan Untuk Menikah di Pernikahan Hantu, Malaysia
Di Pulau Penang, Malaysia, ada sebuah kuil yang dijadikan tepat perkawinan antara hantu dengan hantu. Baru saja berlangsung perkawinan antara seorang bayi Malaysia, yang meninggal 50 tahun lalu dengan seorang remaja yang meninggal karena gagal ginjal sekitar tiga dekade lalu.
Perkawinan ini diadakan bersamaan dengan festival Hantu Lapar, yang berlangsung satu bulan ini. Para etnis China meyakini, selama festival berlangsung, arwah-arwah akan dibiarkan kedunia. Arwah tersebut dibiarkan berkumpul bersama keluarganya yang masih hidup.
Dan keluarga-keluarga tersebut memberikan makanan bagi arwah. Bukan hanya itu, para keluarga juga menuruti berbagai permintaan yang diminta arwah-arwah.
Disebutkan, Chee Yu Quan menikah dengan Cheah Beng Eng dalam acara tradisi minum teh. Arwah atau hantu Chee dan Cheah yang menikah itu diwakili dengan boneka kertas. Semua sanak keluarga mengelilingi mereka. Ong Kim Luan (74), ibu dari Cheah yang menjadi pengantin ”hantu” perempuan, mengaku bahwa anaknya minta kawin saat berlangsung festival tahun lalu. ”Tadinya saya sempat kaget dan ragu.
Namun, saya baru percaya begitu ada telepon dari kuil pada hari berikutnya bahwa ada hantu pria yang melamar putri saya,” ujar Ong. Rupanya, pria dan perempuan hantu itu bertemu dua tahun lalu dan jatuh cinta. Terpaksa keluarga Cheah menghubungi keluarga Chee untuk mempersiapkan acara pernikahan agar putrinya bahagia di alam sana. Salam kebajikan.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat
kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini; Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar