KEBAJIKAN ( De 德 ) - Tumbuh sebagai anak yang canggung mungkin ada untungnya. Ini cukup masuk akal, karena terkadang seseorang perlu proses yang lebih lama untuk berkembang, kemudian mencapai puncaknya setelah selesai sekolah. Masa-masa sekolah pun hanya tinggal kenangan, seperti dilansir dari Visiontimes.com.
Jadi, jangan putus semangat, kesulitan pada masa sekolah, bisa jadi menuai hasil pada masa depan, tentunya jika Anda tidak kehilangan harapan.
Kita semua di sekolah pernah punya teman laki- laki dan perempuan. Semuanya cantik, tampan dan karismatik.
Lengkap dengan uang yang berlimpah, pakaian bagus, dan mobil baru. Mereka terlahir dengan penuh percaya diri.
Tapi siapa yang tahu seberapa cepat kondisi itu bisa berbalik setelah lepas dari lingkungan sekolah?
Saat terpisah dari lingkungan sosial yang nyaman, orang bisa kehilangan apa yang membuat mereka keren.
Saya bandingkan dengan kondisi saya. Saya tidak tahu apakah saya dulu tergolong anak yang tidak keren, setidaknya dari perspektif saya, saya bukanlah demikian. Tapi yang pasti, saya bukanlah tipe yang senang berkelompok dan kumpul ramai-ramai, layaknya kebanyakan orang. Tapi saya juga bukanlah orang yang benar-benar terpinggirkan.
Saya punya perspektif saya sendiri dan cara mengekspresikan diri yang terlihat canggung di mata keluarga dan teman-teman. Mungkin sampai sekarang kondisi ini masih demikian. Tapi tidak apa-apa. Saya hanya punya cara saya sendiri dalam melakukan sesuatu hal.
Saya pikir, ini adalah saya apa adanya. Menjadi diri sendiri seringkali membawa kepuasan tersendiri. Jadi, anak yang canggung tidak perlu berkecil hati, dan menjadi anak yang keren harus tetap mempertahankan jati diri agar tidak terhanyut pada gemerlap sosial yang memabukkan. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar