KEBAJIKAN ( De 德 ) - Kehidupan modern dipenuhi kesibukan, 3 kali makan kebanyakan dilakukan di luar rumah, makan banyak daging tapi sedikit sayuran, banyak minum alkohol, merokok, begadang, dan kurang berolahraga, ditambah dengan tekanan pekerjaan, membuat semakin banyak penduduk yang cemas, galau, dan depresi. Justru gaya hidup seperti inilah yang dapat memberi nutrisi pada sel-sel kanker, seeprti dilansir dari efcohtimes.
Meskipun penyebab kanker tidak sepenuhnya dapat dipastikan, tetapi kebanyakan berhubungan dengan gaya hidup. The National Cancer Institute America menerbitkan sebuah buku “Mencegah Kanker”, dan disebutkan 77% dari kanker berakar dalam gaya hidup, sedangkan genetika dan lingkungan hanya berkisar 14% - 19%, itu sebabnya, setiap orang harus belajar untuk berinisiatif memutus faktor risiko karsinogenik.
Kanker adalah DNA dari sel normal yang bermutasi di luar kendali, tapi mengapa mutasi terjadi dan mengapa organ-organ tertentu dapat tumbuh kanker, mengapa kanker terjadi pada organ tertentu dan mengapa hanya terjadi pada orang-orang tertentu, serangkaian pertanyaan itu masih sulit dijawab oleh dunia medis dan iptek saat ini. Namun, penelitian menunjukkan, 60-70% dari kanker dapat dicegah, yang 30% sampai 40% tergantung perubahan pola makan, aktivitas olahraga, dan menjaga berat badan yang tepat, 30% tergantung pada berhenti merokok serta menghindari berperan sebagai perokok pasif.
Penelitian dari National Cancer Institute America menegaskan bahwa 10 jenis gaya hidup berikut ini dapat membantu pencegahan terhadap kanker.
1. Pengendalian indek berat badan
Sel-sel lemak dapat memproduksi dan melepaskan hormon, ia mungkin dapat mendorong pertumbuhan sel kanker. Penelitian dari AS menunjukkan bahwa sekitar 49% dari kanker endometrium (selaput di dalam rahim), 35% dari kanker kerongkongan dan 28% dari kanker pankreas disebabkan oleh obesitas.
Lemak tubuh yang berlebihan merupakan kunci untuk meningkatkan kemungkinan kanker, dan obesitas berbentuk buah apel (terutama lemak yang menumpuk di pinggang) memiliki risiko lebih besar. Oleh karena itu, dalam menu makanan harus mengurangi asupan lemak dan gula, mengontrol berat badan dan mengembangkan kebiasaan berolahraga setiap hari.
2. Melahirkan tepat waktu, memilih menyusui dengan ASI
Peneliti AS menunjukkan, kaum perempuan yang pernah melahirkan sekali dengan proses lengkap, maka daya imunitasnya dapat ditingkatkan sampai 10 tahun. Risiko kanker ovarium, kanker payudara, dan kanker ginekologi lainnya akan sangat berkurang. Menyusui juga memiliki efek yang sama. Peneliti Inggris juga menemukan bahwa terus menyusui selama 6 bulan, dapat mengurangi 10% risiko kematian akibat kanker. Bayi yang meminum ASI risiko menderita leukemia di masa depan juga rendah.
3. Meningkatkan EQ (Emotional Quotient)
Profesor Lin Tiansong dari St.Louis University di Washington, AS mengatakan, mood pesimisme mudah terkena kanker, banyak penderita kanker dua atau tiga tahun sebelum terkena penyakit itu, sering dalam keadaan stres fisik dan mental. Penelitian medis menemukan bahwa stres mental dapat mengurangi fungsi kekebalan tubuh, depresi dapat menyebabkan penurunan kemampuan tubuh untuk memperbaiki DNA, dengan demikian secara signifikan meningkatkan kemungkinan terkena kanker.
Stres, kecemasan, depresi, dan emosi negatif lainnya adalah emosi beracun bagi tubuh. Seseorang yang terbiasa dengan bersikap negatif melakukan sesuatu dalam jangka panjang, tidak dapat melepaskan suasana hati, dari waktu ke waktu dalam tubuhnya akan terbentuk sebuah lingkungan yang kondusif bagi sel yang membelah secara tidak teratur, sehingga membentuk kanker. Jadi, cobalah untuk hidup dalam suasana hati yang santai dan mengurangi stres.
4. Tiada hari tanpa mengeluarkan keringat
Penelitian di AS menunjukkan, berolahraga secara teratur dapat mengurangi risiko kanker paru-paru dan menurunkannya hingga 68% dan risiko terkena kanker kolorektal sebesar 38%, asalkan setiap hari bisa mempertahankan berolahraga secara rutin 30 menit maka dapat mengurangi risiko kanker. Karena tubuh setelah berolahraga akan berkeringat dan dapat menyebabkan strontium dan zat karsinogenik lainnya diekskresikan melalui keringat, dengan demikian memainkan peran dalam pencegahan kanker.
5. Buah-buahan dan sayuran segar tidak boleh kurang
World Cancer Research Fund menyatakan, ada banyak bukti bahwa buah-buahan dan sayuran dapat mengurangi risiko terkena kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, paru-paru, lambung, kolorektal dan kanker lainnya. Buah-buahan dan sayuran segar yang kaya vitamin C dan antioksidan lainnya, dapat membuat sel-sel terhindar dari kerusakan dan mengurangi mutasi. Sering mengasup makanan berserat dapat mempersingkat waktu residu makanan yang mengendon lama dalam saluran usus, berarti mengeluarkan potensi karsinogenik. Salam kebajikan
Bersambung
Tidak ada komentar:
Write komentar