|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 18 Juni 2015

Hukum Pareto dalam Bisnis dan Kepemimpinan

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) Pada suatu hari, tiga bos dari perusahaan sambil beristirahat mengobrol, berbicara tentang masalah keterampilan kepemimpinan. Salah seorang boss mengatakan permintaannya terhadap  stafnya  sangat tinggi dan sangat ketat, tetapi seiring waktu, dia menemukan bahwa para stafnya menjadi sangat pasif, dan semangat kerja hanya bertahan sebentar, ketika dia sedikit lengah, semuanya telah bermalas-malas, sehingga ia mengeluh stafnya tidak ada yang profesionalisme, harus selalu diawasi baru melakukan pekerjaan.

Bos yang lain beranggapan semua  karyawannya adalah orang dewasa, benar-benar tidak harus seperti mendisiplinkan anak untuk mendidik mereka, sehingga dia lebih “melepaskan” mereka untuk bekerja mandiri, mendorong karyawan untuk melakukan dengan baik bagian dari pekerjaan mereka sendiri, tidak harus dikendali dan diawasi terus menerus oleh Boss, bahkan dia jarang ke kantor kecuali ada meeting penting. Tetapi kemudian dia menemukan bahwa karyawannya semakin lama para karyawan semakin tidak disiplin, seperti pasir yang berantakan,  jadi dia mengeluh, dia begitu fleksibel dan tidak menekan terhadap karyawannya, tetapi mereka tidak tahu untuk menghargainya dan bekerja seenaknya.

Sedangkan bos yang ketiga didalam perusahaannya semua staffnya sangat  profesional, hal tersebut telah disaksikan oleh semua orang, lalu dua bos yang lain meminta nasehat dan rahasia keberhasilan perusahaannya. Dia mengatakan saat ini sangat populer "Hukum  Pareto 28" (aturan 80-20), yang berarti: dalam sebuah kelompok, seringkali 20% orang melakukan 80% pekerjaan; sebaliknya bisa juga terjadi 80% orang melakukan 20% pekerjaan.

Prinsip 80/20 atau yang lebih dikenal dengan Prinsip Pareto, adalah salah satu prinsip paling penting bagi manajemen waktu dan produktifitas.

Prinsip Pareto ditemukan oleh Vilfredo Pareto, seorang Ekonom terkenal Italia, yang menemukan bahwa orang-orang di lingkungannya, secara alamiah terbagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok “Penting yang sedikit” yang berisi 20 persen orang teratas dalam bidang keuangan serta pengaruh dan kelompok “sepele yang banyak” yang berisi 80 persen orang terendah.

Di kemudian hari, Vilfredo Pareto menemukan ternyata prinsip 80/20 ini berlaku pada seluruh kegiatan ekonomi dan kehidupan..

20 persen dari pekerjaan kita menentukan 80 persen dari hasil yang kita peroleh.
20 persen pelanggan kita menentukan 80 persen dari total penjualan Kita.
20 persen produk kita menentukan 80 persen dari total Keuntungan Kita.

Berdasarkan Prinsip Pareto ini, bisa kita simpulkan bahwa dari 10 pekerjaan yang harus kita kerjakan, ada 2 pekerjaan yang nilainya lima bahkan sepuluh kali lipat atau lebih dibandingkan 8 pekerjaan yang lain.

Pada 20 persen pekerjaan terpenting itulah, kita harus memusatkan tenaga dan pikiran kita, bukan pada 80 persen yang tidak penting.

Bagaimana mengapikasikannya dalam dunia usaha ?
 

Bagi pelaku usaha, berikut ini ada dua cara, bagaimana cara mengaplikasikan ke usaha:

Pertama bagi pelaku retail, mereka mempunyai banyak produk yang dijual di tokonya. Secara umum untuk retailer, dari Prinsip Pareto, bahwa 20% jenis produk yang dijual, menyumbang 80% total penjualan yang terjadi. Sedangkan 80% produk sisanya menyumbangkan 20% total penjualan.

Bagaimana cara meningkatkannya? apabila Anda retailer, olah data penjualan Anda, urutkan jenis produk yang terjual paling besar sampai dengan yang paling kecil (bisa berdasarkan kuantitas produk maupun rupiah). Kemudian ambil 20% jenis produk dari teratas bandingkan dengan total penjualannya, apakah 80%.

Setelah diketahui jenis produk apa saja yang 20% teratas, Anda sebagai retailer, pasti tidak mau kehilangan penjualan. Sehingga cara meningkatkan penjualan tersebut, pastikan jenis produk-produk tersebut selalu ada, jangan sampai out of stock (habis).

Kedua bagi pelaku usaha yang mempunyai sedikit jenis produk dan banyak pelanggan tetap, biasanya usaha yang bergerak dibidang jasa, atau usaha manufaktur yang mempunyai jenis produk sedikit.

Urutkan penjualan Anda mulai dari yang tertinggi sampai terbawah terhadap pelanggan-pelanggan tetap Anda (klien ataudistributor), pengurutan tersebut bisa dilakukan berdasarkan dari jumlah transaksi atau dari total besar penjualan. Dari hasil urutan tersebut, ambil 20% teratas, apakah benar dari data 20% tersebut, menyumbang 80% penjualan Anda.

Kemudian dari pola data tersebut, dari 20% pelanggan teratas Anda, berikan pelayanan yang memuaskan, agar pelanggan Anda tidak berpaling ke kompetitor, selain itu dengan level kepuasan yang tinggi, pelanggan bisa melakukan order lebih banyak lagi yang bisa menaikkan penjualan Anda.

Intinya dalam berbisnis, 20% aktivitas prioritas tinggi menghasilkan 80% produktivitas bahkan dengan waktu yang sangat singkat. Inilah penghematan yang luar biasa besar, baik dari sisi waktu maupun uang.

Sementara penerapan hukum pareto pada aspek kepemimpinan disebut "Keterampilan Kepemimpinan Hukum Pareto." Dia menjelaskan: Kebanyakan orang berpikir keterampilan kepemimpinan adalah berdasarkan antara tegas dan moderat, tetapi antara tegas dan moderat bukan berarti separuh tegas dan separuh moderat, seharusnya 80% moderat dan 20 % tegas. 

Karena ketika orang-orang mengikuti keinginan sendiri untuk melakukan sesuatu, mereka akan merasakan sukacita dari pekerjaannya, dengan demikian mereka lebih bersedia untuk menggunakan otak mereka untuk berpikir tentang masalah yang timbul, sehingga efisiensi pekerjaan akan meningkat secara alami. 

Seseorang tidak bisa dipaksa untuk melakukan sesuatu bila tidak timbul dari hatinya. Tetapi terlalu santai juga akan berantakan, maka 80% moderat, 20% tegas, karyawan tidak akan kehilangan inisiatif, namun mereka juga tidak akan menjadi malas.  Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar