|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 24 Mei 2011

Filosofi Sumpit

 


Teman-teman tentu tahu sumpit bukan? itu lho Alat makan dari tradisional Cina dan Jepang yang berupa 2 batang bambu dengan ukuran sama.

Ternyata jika diamati, alat makan ini memiliki filosofi yang mendalam lho. Sumpit ini memiliki makna yang kuat dan dalam yaitu keadilan, ketidakserakahan, keharmonisan dan keindahan juga kebersamaan.

Jadi penggunaan sumpit ini harus sepasang dan mereka tidak boleh dipisahkan. Jika dipisahkan maka mereka tidak akan mampu melakukan banyak hal dan fungsi sumpit menjadi hilang.

Ini sama dengan keluarga. Mereka harus selalu bersatu dalam kebersamaan untuk melakukan tindakan dalam hidup ini, mereka harus bisa bekerja sama dan bekerja bersama.Bekerja sama berarti mereka bisa koordinasi dengan baik dan kekerja bersama adalah dalam relasi yang berdekatan.

Jika dalam keluarga bisa bekerja sama dan bekerja bersama maka saya yakin keluarga itu akan elbih baik dalam penghidupan dan kebersamaannya, jika mereka tidak mampu bekerja sama dan bekerja bersama maka akibatnya kita bisa memperdiksi dan membayangkan apa yang akan terjadi.

Jadi dalam keluarga, prinsipnya hampir sama dengan sumpit  ini dimana makna seperti keluarga yang diharapkan selalu berelasi mesra dalam suka dan duka untuk melakukan “pekerjaan” kehidupan ini dengan bekerja sama dan bekerja bersama. Mereka tidak boleh dipisahkan ikatan keluarga.  

Jadi saya suka pakai sumpit untuk mengingatkan kebersamaan dalam kehidupan ini. Disamping makna keluarga, Bagi saya juga ada makna kebersamaan saya dengan Tuhan.
Saya harus selalu berelasi dekat dengan Tuhan untuk melakukan pekerjaan yang saya lakukan karena saya tidak mampu melakukan pekerjaan apapun dengan hasil baik  tanpa campur tangan Yang Maha Kuasa dalam hidup saya demikian juga Tuhan tidak akan memiliki “fungsi” kalau manusia atau saya tidak mau menganggap keberadaanNya dalam hidup ini. 

Ini karena manusia tidak lagi memandang keberadaan Tuhan. Tuhan tidak mati, tapi manusia mematikan keberadaan Tuhan dalam dirinya.
Dengan menyadari keberadaan dan relasi dengan Tuhan dan juga relasi dalam keluarga seperti keberadaan sumpit ini, hidup menjadi lebih baik karena suka dan duka selalu dikerjakan dalam kebersamaan dan ini akan menjadikan kebersamaan menjadi lebih baik.
Kesadaran kalau hidup tidak akan mampu melakukan banyak hal tanpa
kebersamaan akan menyadarkan fungsi dari peran kita baik dengan Tuhan
maupun kebersamaan dalam kelaurga.
Jika setiap orang mau hidup bersama  seperti sumpit ini dalam keluarga
maka dapat dipastikan keluarga akan bisa lebih langgeng dan kebersamaan mereka lebih baik karena mereka akan semakin tumbuh dalam keprecayaan, keharmoinisan, keadilah dan cinta kasih.
Jadi apa yang telah dijodohkan oleh Tuhan memang  “kalau bisa” jangan
dipisahkan oleh manusia.
Jadi dalam sumpit ini ada gambaran dari kebersaman dan apa yang dapat
dilakukan dalan kebersamaan itu.
Duduklah makan dengan sumpit, pahami fungsi sumpit itu dan bawalah prinsip kerja sumpit itu dalam keluarga dan relasi Anda dengan Tuhan. Salam dalam kebersamaan membangun  dunia dengan melakukan mau sedikit belajar dari yang namanya sumpit.

Kita tidak mampu  melakukan apa-apa tanpa kebersamaan itu terutama kebersamaan dengan  Tuhan untuk membangun kelaurga dan dunia ini. Ingatlah dalam sumpit itu ada keadilan, kebersamaan, keharmonisan, keindahan dan yang utama adalah ada cinta yang saling membangun dan menumbuhkan menjadi pribadi yang saling melengkapi.

Tidak ada komentar:
Write komentar