|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 20 Juli 2011

Harta yang Tersembunyi

 

Alkisah ada seorang pemuda yang sangat pintar, sopan dan jujur. Dia adalah seorang pedagang yang pintar berdagang, oleh sebab itu hartanya lumayan banyak. Tetapi pada suatu saat dia mengalami nasib sial, sehingga kehilangan rumah dan seluruh hartanya, akhirnya menjadi gelandangan.

Pada suatu malam, ketika dia tertidur disebuah vihara, samar-samar dia mendengar sebuah suara bisikan ditelinganya, “Anak muda, nasib sialmu sudah berlalu ! Ambillah kembali hartamu yang tertanam diantara batu ketiga depan vihara.” 

Begitu subuh tiba, dia tidak sabaran lagi lari ke depan vihara mencari batu ketiga dan membongkarnya.
Tetapi dia hanya menjumpai 1 buah uang koin. Dengan sedih dia terduduk dilantai sambil berpikir, “Hal didalam mimpi, mana mungkin bisa dipercaya? sudahlah saya memang orang sial, mana mungkin dalam sekejap dapat berubah menjadi orang yang beruntung? Tetapi uang 10 dollar ini lumayan juga, bisa mengenyangkan perutku.”

Dia mengambil uang 10 dollar itu pergi disebuah warung penjual mie, memesan mie, sambil menunggu mie dihidangkan matanya melihat disebuah sudut meja ada sebuah tas kecil tergeletak disana. Dia berpikir pasti ada tamu yang lupa membawanya, lalu diam-diam dia mengambil tas itu dan membukanya, didalam tas penuh dengan bon tagihan dan giro. Dahulu dia juga seorang pedagang, jadi dia mengetahui bon tagihan  dan giro tersebut sangat berharga, pemiliknya pasti akan kembali mencarinya, dia lalu duduk disana menunggu.

Benar saja, tidak berapa lama kemudian dia melihat ada seorang pedagang dengan tergesa-gesa bertanya kepada pemilik warung. Pemuda ini bertanya kepada pedagang ini apa isi tasnya, setelah memastikan bahwa tas tersebut adalah miliknya lalu dia menyerahkan kembali kepada pedagang ini.

Pedagang ini setelah mengucapkan terima kasih, lalu dari dompetnya dia mengeluarkan uang 1000 Yuan dan memberikan kepada pemuda ini, tetapi pemuda ini menolak menerimanya. Pedagang ini melihat tampang pemuda ini sangat jujur, tetapi perekonomiannya tentu tidak baik, dia menjadi terharu. Pedagang ini bertanya kenapa keadaannya bisa demikian, lalu pemuda ini menceritakan tentang nasib sialnya.

Pedagang ini setelah mengetahui pemuda ini ada seorang yang terpelajar dan pernah menjadi pedagang, dia lalu memutuskan akan membantu pemuda ini, membawanya kepada seorang rekan bisnisnya seorang bule yang khusus menjual kain impor. Setelah rekan bisnisnya mendengar cerita dari pedagang itu dan mengetahui pemuda ini ada orang yang sangat jujur, tanpa sangsi dia menyuruh pemuda ini bekerja sebagai manager accountingnya.

Bisnis impor kain dan grosir bos bulenya ini sangat besar, banyak pedagang kain yang mengambil kain darinya. Tetapi pada suatu saat dalam waktu yang panjang, bisnis kainnya agak sepi dan kain impor didalam gudangnya menumpuk. Melihat keadaan demikian, bos bulenya berpikir hal ini akan terjadi dalam waktu yang lama, sehingga dia lalu menyerahkan semua kekuasaan kepada pemuda ini dan dirinya sendiri pulang ke negara asalnya.

Tidak disangka tidak berapa lama setelah bos bulenya pulang, keadaan pasar mulai berubah, banyak orang yang mencari kain impor, dengan harga yang tinggi pemuda ini menjual semua stok di gudangnya, sehingga mendapat keuntungan yang banyak

Setelah beberapa tahun berlalu, bos bulenya kembali ke China. Pemuda ini menyerahkan semua harta benda beserta keuntungan yang didapatnya kepada bosnya. Bosnya melihat kejujurannya, bermaksud menyerahkan keuntungan yang didapat kepadanya, dia hanya mengambil kembali modalnya. Tetapi pemuda ini menolak menerimanya. Kemudian bosnya mencari sebuah akal, dia membuat sebuah stempel dan memerintahkan kepada pegawainya setiap barang yang terjual harus distempel, setiap bon yang distempel akan mendapat keuntungan 1% dan uang tersebut diberikan kepada pemuda ini. Lama kelamaan, pemasukan pemuda ini semakin banyak, tidak sampai berapa tahun kemudian pemuda ini telah menjadi orang kaya lagi.

Tidak ada komentar:
Write komentar