Perjalanan Ke 8 Meninjau Ke " Wang She Cheng "( Kota Mati Penasaran ). Tanggal 9 Oktober 1976 ( " Lun Pe Gwee - Cap lak" ).
Chi Kung Huo Fo : Tahun ini ada dua kali pengulangan bulan delapan yang disebut " Tiong Chiu ". Sejak menerima Titah Penguasa Langit untuk menulis kitab Berkeliling ke Alam Neraka dihitung sampai hari ini sudah hampir satu bulan, waktu berlalu dengan cepat. Saya harap umat manusia di dunia cepat sadar dari mimpi dan berusahalah dengan rajin untuk berbuat kebajikan yaitu dengan Berdana, Berbakti dan menjalankan Sila serta berdoa kepada Buddha agar kelak setelah berakhirnya kehidupan ini dapat lahir di alam Buddha.
Apakah bulan akan selalu bersinar dengan terang ? kapan lagi bisa bertemu dua kali" Tiong Chiu "? Betapa senangnya umat manusia di dunia, bisa berkumpul dan menikmati hembusan angin dibawah sinar bulan purnama, namun sebaliknya di alam neraka sama sekali tidak nampak sinar matahari dan cahaya bulan. Para roh disiksa habis-habisan sampai menjerit-jerit kesakitan, keadaan mereka benar-benar sangat menyedihkan. Yang Sheng, bersiaplah untuk berkeliling ke alam neraka.
Yang Sheng : Baik guru, waktu berlalu dengan cepat, satu bulan sudah lewat, tetapi kita masih belum selesai menulis kitab ini, karena kita belum selesai meninjau semua Sepuluh Tingkat Pengadilan di alam baka. Saya takut kita sulit menyelesaikan tugas ini.
Chi Kung Huo Fo : Jangan khawatir, yang penting harus memiliki prinsip yang teguh dan semangat yang pantang mundur, Tetapkan hatimu, niscaya pintu neraka di Sepuluh Tingkat Pengadilan Alam Baka akan terbuka lebar-lebar, agar kamu dapat melihatnya dengan jelas. Janganlah bimbang, cepat naik ke atas bunga teratai.
Yang Sheng : Saya sudah duduk dengan mantap. Guru, silahkan berangkat.
Chi Kung Huo Fo : Kita sudah tiba, Yang Sheng cepat turun.
Yang Sheng : Hari ini kita mengunjungi " Kota Mati Penasaran". Di depan kita terdapat sebuah kota, gerbangnya sedang tertutup rapat dan diatas gerbang itu tertulis 3 huruf " Wang She Cheng " ( Kota Mati Penasaran ). Guru, apakah kita mau masuk ke dalam untuk meninjaunya ?
Chi Kung Huo Fo : Benar, hari ini kita akan meninjau ke Kota mati Penasaran, mari kita masuk ke dalam.
Yang Sheng : Mengapa gerbang kota ini tertutup rapat ? Bagaimana kita bisa masuk ke dalam ?.
Chi Kung Huo Fo : Pintu kota ini adalah pintu yang otomatis. Seperti pintu otomatis yang terdapat di shopping centre yang terdapat di dunia, para roh yang mati penasaran pasti dikawal kemari, karena mereka mati secara tidak wajar, hawa roh mereka merasa tidak rela maka sewaktu mereka sampai di depan gerbang, terjadilah kontak, maka gerbang pun akan terbuka sendiri, karena benda-benda yang terdapat di alam baka semuanya terbuat dari hawa langit dan bumi ( Yin dan Yang ), maka semuanya akan terjadi sesuai dengan niat hati, mari saya menggunakan kipas untuk mengipasnya dan gerbang ini akan terbuka sendiri.
Yang Sheng : Guru, ilmumu sungguh hebat, bolehkan saya meminjam kipas ini untuk dibawa ke dunia untuk menunjukkan kehebatannya, agar umat manusia di dunia dapat melihat kehebatannya?.
Chi Kung Huo Fo : Kau jangan berkhayal, terlalu banyak berkhayal mudah kemasukan setan, orang yang membina diri tidak usah meminta kepada Dewa atau Buddha untuk memiliki ilmu gaib apa pun, orang yang membina diri harus menenangkan hatinya dan memahami hukum kebenaran, biarpun menghadapi banyak urusan, hati harus tetap bersemangat dan berbuat sesuai dengan ajaran kebenaran, kamu masih berstatus Dewa kecil, buat apa mengambil kipas ini, akan merepotkan !.
Yang Sheng : Baik guru, terima kasih atas nasehat guru. Saya menjadi malu. Sekarang di depan kita kelihatan ada sebarisan orang, mereka sedang berjalan menuju ke arah kita, siapakah mereka itu ?.
Chi Kung Huo Fo : Mereka adalah Pejabat dan Jenderal dari Kota Mati Penasaran yang telah siap untuk menyambut kita.
Pejabat : Kami datang untuk menyambut Buddha Chi Kung dan Yang Sheng dari dunia yang datang kemari untuk meninjau keadaan di Kota Mati Penasaran. Silahkan ikuti kami masuk ke dalam Kota Mati Penasaran untuk meninjaunya.
Jenderal : Selamat datang Buddha Chi Kung dan Yang Sheng, kami disini sudah mendapat pemberitahuan bahwa kalian akan datang kemari untuk meninjau, kemudian menulis semua keadaan yang terdapat di penjara alam neraka ini untuk menasehati umat manusia di dunia agar mereka jangan berbuat kejahatan atau pun melakukan perbuatan yang merugikan makhluk hidup yang lain.
Yang Sheng : Saya mengucapkan selamat berjumpa kepada para pejabat dan jenderal yang bertugas disini, saya dan guru hari ini datang kemari untuk meninjau keadaan dari penjara neraka disini, saya harap kalian semua bersedia memberikan banyak petunjuk kepada saya.
Pejabat : Tidak usah sungkan, mari ikut kami masuk ke dalam kota itu.
Yang Sheng : Keadaan disini kelihatannya seperti sebuah penjara besar, luasnya tidak terkira, apakah ada sebegitu banyak para roh yang datang ke Kota Mati Penasaran ini ?.
Pejabat : Setiap hari banyak sekali umat manusia yang mati penasaran, sehingga roh mereka dikirim kemari. Mari saya membawa kamu meninjau ke kamar penjara pertama.
Yang Sheng : Di dalam kamar ini terdapat banyak sekali anak-anak kecil. Mengapa muka mereka berdarah dan menangis tanpa berhenti ? Ada yang sedang tiduran di tanah, keadaan mereka sungguh menyedihkan dan kasihan. Mengapa mereka tidak dibebaskan ?.
Jenderal : Mereka adalah roh dari anak-anak yang digugurkan oleh umat manusia di dunia, mereka sebenarnya sudah memliki bentuk tubuh manusia, tetapi jasmani mereka dimatikan oleh orang tua mereka sebelum mereka dilahirkan, maka dari itu hati mereka menjadi penasaran, sehingga membuat mereka datang kemari. Sebagian umat manusia di dunia, meskipun sudah hamil, tetapi mereka tidak bersedia melahirkan anak mereka, lalu kandungan mereka digugurkan atau mereka memiliki janin-janin dari hasil hubungan gelap, maka sebelum janin-janin itu tumbuh besar, mereka sudah dihancurkan, artinya digugurkan dalam kandungan, kini hati mereka menjadi benci terhadap kedua orang tua mereka.
Perlu diketahui oleh para umat manusia bahwa selain menghabiskan uang untuk mengugurkan kandungan, kedua orang tuanya itu kelak, apabila meninggal dunia harus masuk ke alam neraka ini untuk menerima hukuman pembalasan. Karena itu, saya menasehati para umat manusia di dunia janganlah sembarangan menggugurkan kandungan mereka, perbuatan ini sungguh tidak berperikemanusiaan.
Umat manusia tidak boleh melakukan hubungan badan yang tidak benar atau berzinah, maka itu bagi orang yang pernah menggugurkan kandungannya, mulai hari ini harus memperbaiki perbuatannya masing-masing dan berbuatlah banyak amal kebaikan dan limpahkan jasa kebajikan yang mereka lakukan kepada janin-janin yang pernah mereka gugurkan serta menyatakan pertobatan mereka di depan altar Sang Buddha, kemudian cetaklah dan sumbangkan kitab suci kepada para umat untuk menasehati mereka agar jangan menggugurkan kandungan mereka, maka dengan perbuatan baik ini barulah dapat menebus kesalahan atau dosa mereka. Kalau tidak, kelak mereka harus menjalani hukuman di alam nereka.
Yang Sheng : Oh begitu, saya mau bertanya kepada Jenderal, apakah orang yang meninggal dunia karena kecelakaan juga akan masuk ke Kota Mati Penasaran ini ?
Jenderal : Tidak demikian, contohnya para Jenderal atau para prajurit yang meninggal dunia karena membela negaranya atau orang-orang yang rela berkorban demi negaranya, mereka dijuluki sebagai Pahlawan. Mereka selain tidak usah masuk ke Kota Mati penasaran, roh mereka akan diperlakukan secara istimewa, ada yang masuk ke alam surga, ada yang diangkat menjadi Dewa, ada yang bereinkarnasi kembali menjadi manusia yang hebat. Di dunia sering terdapat tugu pahlawan yang disembahyangi oleh umat manusia. Itulah pembalasan dari kebaikan untuik para pahlawan, maka itu para umat manusia haruslah mencintai negaranya. Sejak dari Zaman dulu orang yang berbakti dan berjasa kepada negara akan selalu dikenang.
Yang Sheng : Benar sekali apa yang dikatakan oleh Jenderal.
Chi Kung Huo Fo : Langit dan bumi mencintai Orang Yang Setia, Orang Yang Berbakti dan Orang Yang Berbudi. Sejak zaman dulu para pahlawan demi berbakti kepada negaranya, mereka bersedia mengorbankan nyawa mereka, tindakan dari berbakti dapat menggetarkan langit dan bumi. Para Dewa dan hantu pun turut merasa terharu karena itu banyak pahlawan yang diangkat menjadi Dewa.
Kebanyakan dari para Dewa dan Dewi di alam surga adalah berasal dari manusia yang sangat berbakti kepada orang tua mereka, berbakti kepada negara dan berbakti kepada semua makhluk hidup, seperti ada pepatah yang mengatakan : Surga Berada di Telapak kaki Ibu. Apabila para umat manusia sangat Berbakti kepada orang tua termasuk bapa dan ibu mertua, maka mereka akan mendapat Pahala untuk lahir di alam Surga. Hari ini waktu kita sudah habis. Sudah saatnya kita pulang. Yang Sheng, cepat minta permisi kepada Jenderal dan kepada Pejabat.
Chi Kung Huo Fo : Tahun ini ada dua kali pengulangan bulan delapan yang disebut " Tiong Chiu ". Sejak menerima Titah Penguasa Langit untuk menulis kitab Berkeliling ke Alam Neraka dihitung sampai hari ini sudah hampir satu bulan, waktu berlalu dengan cepat. Saya harap umat manusia di dunia cepat sadar dari mimpi dan berusahalah dengan rajin untuk berbuat kebajikan yaitu dengan Berdana, Berbakti dan menjalankan Sila serta berdoa kepada Buddha agar kelak setelah berakhirnya kehidupan ini dapat lahir di alam Buddha.
Apakah bulan akan selalu bersinar dengan terang ? kapan lagi bisa bertemu dua kali" Tiong Chiu "? Betapa senangnya umat manusia di dunia, bisa berkumpul dan menikmati hembusan angin dibawah sinar bulan purnama, namun sebaliknya di alam neraka sama sekali tidak nampak sinar matahari dan cahaya bulan. Para roh disiksa habis-habisan sampai menjerit-jerit kesakitan, keadaan mereka benar-benar sangat menyedihkan. Yang Sheng, bersiaplah untuk berkeliling ke alam neraka.
Yang Sheng : Baik guru, waktu berlalu dengan cepat, satu bulan sudah lewat, tetapi kita masih belum selesai menulis kitab ini, karena kita belum selesai meninjau semua Sepuluh Tingkat Pengadilan di alam baka. Saya takut kita sulit menyelesaikan tugas ini.
Chi Kung Huo Fo : Jangan khawatir, yang penting harus memiliki prinsip yang teguh dan semangat yang pantang mundur, Tetapkan hatimu, niscaya pintu neraka di Sepuluh Tingkat Pengadilan Alam Baka akan terbuka lebar-lebar, agar kamu dapat melihatnya dengan jelas. Janganlah bimbang, cepat naik ke atas bunga teratai.
Yang Sheng : Saya sudah duduk dengan mantap. Guru, silahkan berangkat.
Chi Kung Huo Fo : Kita sudah tiba, Yang Sheng cepat turun.
Yang Sheng : Hari ini kita mengunjungi " Kota Mati Penasaran". Di depan kita terdapat sebuah kota, gerbangnya sedang tertutup rapat dan diatas gerbang itu tertulis 3 huruf " Wang She Cheng " ( Kota Mati Penasaran ). Guru, apakah kita mau masuk ke dalam untuk meninjaunya ?
Chi Kung Huo Fo : Benar, hari ini kita akan meninjau ke Kota mati Penasaran, mari kita masuk ke dalam.
Yang Sheng : Mengapa gerbang kota ini tertutup rapat ? Bagaimana kita bisa masuk ke dalam ?.
Chi Kung Huo Fo : Pintu kota ini adalah pintu yang otomatis. Seperti pintu otomatis yang terdapat di shopping centre yang terdapat di dunia, para roh yang mati penasaran pasti dikawal kemari, karena mereka mati secara tidak wajar, hawa roh mereka merasa tidak rela maka sewaktu mereka sampai di depan gerbang, terjadilah kontak, maka gerbang pun akan terbuka sendiri, karena benda-benda yang terdapat di alam baka semuanya terbuat dari hawa langit dan bumi ( Yin dan Yang ), maka semuanya akan terjadi sesuai dengan niat hati, mari saya menggunakan kipas untuk mengipasnya dan gerbang ini akan terbuka sendiri.
Yang Sheng : Guru, ilmumu sungguh hebat, bolehkan saya meminjam kipas ini untuk dibawa ke dunia untuk menunjukkan kehebatannya, agar umat manusia di dunia dapat melihat kehebatannya?.
Chi Kung Huo Fo : Kau jangan berkhayal, terlalu banyak berkhayal mudah kemasukan setan, orang yang membina diri tidak usah meminta kepada Dewa atau Buddha untuk memiliki ilmu gaib apa pun, orang yang membina diri harus menenangkan hatinya dan memahami hukum kebenaran, biarpun menghadapi banyak urusan, hati harus tetap bersemangat dan berbuat sesuai dengan ajaran kebenaran, kamu masih berstatus Dewa kecil, buat apa mengambil kipas ini, akan merepotkan !.
Yang Sheng : Baik guru, terima kasih atas nasehat guru. Saya menjadi malu. Sekarang di depan kita kelihatan ada sebarisan orang, mereka sedang berjalan menuju ke arah kita, siapakah mereka itu ?.
Chi Kung Huo Fo : Mereka adalah Pejabat dan Jenderal dari Kota Mati Penasaran yang telah siap untuk menyambut kita.
Pejabat : Kami datang untuk menyambut Buddha Chi Kung dan Yang Sheng dari dunia yang datang kemari untuk meninjau keadaan di Kota Mati Penasaran. Silahkan ikuti kami masuk ke dalam Kota Mati Penasaran untuk meninjaunya.
Jenderal : Selamat datang Buddha Chi Kung dan Yang Sheng, kami disini sudah mendapat pemberitahuan bahwa kalian akan datang kemari untuk meninjau, kemudian menulis semua keadaan yang terdapat di penjara alam neraka ini untuk menasehati umat manusia di dunia agar mereka jangan berbuat kejahatan atau pun melakukan perbuatan yang merugikan makhluk hidup yang lain.
Yang Sheng : Saya mengucapkan selamat berjumpa kepada para pejabat dan jenderal yang bertugas disini, saya dan guru hari ini datang kemari untuk meninjau keadaan dari penjara neraka disini, saya harap kalian semua bersedia memberikan banyak petunjuk kepada saya.
Pejabat : Tidak usah sungkan, mari ikut kami masuk ke dalam kota itu.
Yang Sheng : Keadaan disini kelihatannya seperti sebuah penjara besar, luasnya tidak terkira, apakah ada sebegitu banyak para roh yang datang ke Kota Mati Penasaran ini ?.
Pejabat : Setiap hari banyak sekali umat manusia yang mati penasaran, sehingga roh mereka dikirim kemari. Mari saya membawa kamu meninjau ke kamar penjara pertama.
Yang Sheng : Di dalam kamar ini terdapat banyak sekali anak-anak kecil. Mengapa muka mereka berdarah dan menangis tanpa berhenti ? Ada yang sedang tiduran di tanah, keadaan mereka sungguh menyedihkan dan kasihan. Mengapa mereka tidak dibebaskan ?.
Jenderal : Mereka adalah roh dari anak-anak yang digugurkan oleh umat manusia di dunia, mereka sebenarnya sudah memliki bentuk tubuh manusia, tetapi jasmani mereka dimatikan oleh orang tua mereka sebelum mereka dilahirkan, maka dari itu hati mereka menjadi penasaran, sehingga membuat mereka datang kemari. Sebagian umat manusia di dunia, meskipun sudah hamil, tetapi mereka tidak bersedia melahirkan anak mereka, lalu kandungan mereka digugurkan atau mereka memiliki janin-janin dari hasil hubungan gelap, maka sebelum janin-janin itu tumbuh besar, mereka sudah dihancurkan, artinya digugurkan dalam kandungan, kini hati mereka menjadi benci terhadap kedua orang tua mereka.
Perlu diketahui oleh para umat manusia bahwa selain menghabiskan uang untuk mengugurkan kandungan, kedua orang tuanya itu kelak, apabila meninggal dunia harus masuk ke alam neraka ini untuk menerima hukuman pembalasan. Karena itu, saya menasehati para umat manusia di dunia janganlah sembarangan menggugurkan kandungan mereka, perbuatan ini sungguh tidak berperikemanusiaan.
Umat manusia tidak boleh melakukan hubungan badan yang tidak benar atau berzinah, maka itu bagi orang yang pernah menggugurkan kandungannya, mulai hari ini harus memperbaiki perbuatannya masing-masing dan berbuatlah banyak amal kebaikan dan limpahkan jasa kebajikan yang mereka lakukan kepada janin-janin yang pernah mereka gugurkan serta menyatakan pertobatan mereka di depan altar Sang Buddha, kemudian cetaklah dan sumbangkan kitab suci kepada para umat untuk menasehati mereka agar jangan menggugurkan kandungan mereka, maka dengan perbuatan baik ini barulah dapat menebus kesalahan atau dosa mereka. Kalau tidak, kelak mereka harus menjalani hukuman di alam nereka.
Yang Sheng : Oh begitu, saya mau bertanya kepada Jenderal, apakah orang yang meninggal dunia karena kecelakaan juga akan masuk ke Kota Mati Penasaran ini ?
Jenderal : Tidak demikian, contohnya para Jenderal atau para prajurit yang meninggal dunia karena membela negaranya atau orang-orang yang rela berkorban demi negaranya, mereka dijuluki sebagai Pahlawan. Mereka selain tidak usah masuk ke Kota Mati penasaran, roh mereka akan diperlakukan secara istimewa, ada yang masuk ke alam surga, ada yang diangkat menjadi Dewa, ada yang bereinkarnasi kembali menjadi manusia yang hebat. Di dunia sering terdapat tugu pahlawan yang disembahyangi oleh umat manusia. Itulah pembalasan dari kebaikan untuik para pahlawan, maka itu para umat manusia haruslah mencintai negaranya. Sejak dari Zaman dulu orang yang berbakti dan berjasa kepada negara akan selalu dikenang.
Yang Sheng : Benar sekali apa yang dikatakan oleh Jenderal.
Chi Kung Huo Fo : Langit dan bumi mencintai Orang Yang Setia, Orang Yang Berbakti dan Orang Yang Berbudi. Sejak zaman dulu para pahlawan demi berbakti kepada negaranya, mereka bersedia mengorbankan nyawa mereka, tindakan dari berbakti dapat menggetarkan langit dan bumi. Para Dewa dan hantu pun turut merasa terharu karena itu banyak pahlawan yang diangkat menjadi Dewa.
Kebanyakan dari para Dewa dan Dewi di alam surga adalah berasal dari manusia yang sangat berbakti kepada orang tua mereka, berbakti kepada negara dan berbakti kepada semua makhluk hidup, seperti ada pepatah yang mengatakan : Surga Berada di Telapak kaki Ibu. Apabila para umat manusia sangat Berbakti kepada orang tua termasuk bapa dan ibu mertua, maka mereka akan mendapat Pahala untuk lahir di alam Surga. Hari ini waktu kita sudah habis. Sudah saatnya kita pulang. Yang Sheng, cepat minta permisi kepada Jenderal dan kepada Pejabat.
Yang Sheng : Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para Pejabat dan Jenderal. Karena waktu kami telah habis, kami minta permisi pulang sekarang.
Pejabat : Kalau ada kekurangan dari penjelasan kami, harap Buddha Chi Kung dan Yang Sheng dapat memakluminya.
Chi Kung Huo Fo : Jangan sungkan, kami guru dan murid sekarang mau pulang. Yang Sheng, naiklah ke atas bunga teratai.
Yang Sheng : Baik, guru, saya sudah duduk di atas bunga teratai.
Chi Kung Huo Fo : Saya merasa prihatin terhadap umat manusia di dunia, mereka benar-benar bodoh dan kejam, mereka hanya tahu percintaan, sehingga tega membuang janin yang berasal dari daging dan darah sendri yang berada di dalam kandungan, perbuatan mereka sungguh kejam. Para Dewa dan Buddha pun tidak tega melihatnya.
Wahai umat manusia, perbaikilah perbuatan kalian, jangan hanya karena nafsu dan cinta belaka, sehingga berbuat dosa besar, kalau sudah benar-benar saling mencintai, lebih baaik berumah tangga secara resmi, agar dapat hidup secara rukun dan damai untuk menyambung keturunan. Kebahagiaan bathin jauh melebihi kenikmatan nafsu birahi yang bersifat sementara. Umat manusia lebih baik menyimpan energi mereka untuk berbuat hal yang benar seperti berbuat kebaikan yang dapat memberi manfaat kepada masyarakat. Kita sudah tiba di Vihara Sheng Sien. ( Yang Sheng turun dari bunga teratai, kemudian rohnya masuk kembali ke badannya ).
Wahai umat manusia, perbaikilah perbuatan kalian, jangan hanya karena nafsu dan cinta belaka, sehingga berbuat dosa besar, kalau sudah benar-benar saling mencintai, lebih baaik berumah tangga secara resmi, agar dapat hidup secara rukun dan damai untuk menyambung keturunan. Kebahagiaan bathin jauh melebihi kenikmatan nafsu birahi yang bersifat sementara. Umat manusia lebih baik menyimpan energi mereka untuk berbuat hal yang benar seperti berbuat kebaikan yang dapat memberi manfaat kepada masyarakat. Kita sudah tiba di Vihara Sheng Sien. ( Yang Sheng turun dari bunga teratai, kemudian rohnya masuk kembali ke badannya ).
Bersambung Ke : Perjalanan Ke 9, Berkunjung Kembali Ke Wang She Cheng.
Tidak ada komentar:
Write komentar