Xun Zi ( 荀 子) hidup antara 326-233 SM. Xun Zi adalah orang yang mengembangkan filsafat yang bersumber dari agama Khonghucu, ajarannya disebut Da Ru ( 大 儒 ) untuk membedakan ajaran agama Khonghucu yang disebutnya Xiao Ru ( 小 儒 ).
Dalam buku Xun Zi bab XVII ( Zhang,1993: 245 ) berjudul Perundingan Tentang Tuhan atau Tian Lun ( 天 论 ) atau Concerning Heaven disebutkan tujuh sifat Tuhan, yaitu :
1. Kekuasaan Tuhan itu mutlak, atau Tian Zhi ( 天 职 ). Tuhan mempunyai jabatan tertinggi, sebagai pencipta dan pengatur, maka tidak terpengaruh oleh apa pun. Mungkin ada orang yang tidak pernah minta kepada Tuhan dengan cara berdoa atau melakukan upacara, tetapi oleh Tuhan diberi rejeki banyak. Ada juga orang yang setiap hari berdoa minta banyak rejeki kepada Tuhan, tetapi Tuhan tidak memberi lebih banyak. Tidak ada yang dapat menggugat keputusan Tuhan. Tuhan sebenarnya sudah berlaku adil, semua makhluk hidup disediakan makanan, tetapi mereka harus mengambilnya sendiri atau bekerja.
2. Tuhan Yang Maha Pencipta, atau Tian Gong ( 天 共 ). Tuhan telah menciptakan alam dan isinya. Manusia sebagai makhluk paling cerdas selayaknya dapat memelihara alam ini yang menjadi sumber hidupnya. Kenyataanya, tidak semua manusia dapat menjaga kelestarian alam. Manusia yang sudah berbudaya tinggi dan menguasai ilmu pengetahuan tentang lingkungan hidup dapat melestarikan alam. Mereka yang telah mempunyai cukup pengetahuan tentang fungsi dan manfaat kekuatan alam dapat menjaga kelestarian alam, dan itu menandakan kebudayaannya telah tinggi.
3. Tuhan memberi manusia pancaindra agar dapat mengenal dunia luar. Sifat ini disebut Tian Jun ( 天 君 ). Akan tetapi, manusia juga perlu pengetahuan, perlu belajar, agar dapat memanfaatkan pancaindra secara optimal. Manusia tidak hanya mampu memahami benda-benda, tetapi juga dapat menciptakan simbol dan huruf sehingga dapat menyimpan pengalaman dan menyampaikannya kepada orang lain yang berada di tempat lain dan pada waktu yang berbeda.
4. Tuhan memberi manusia organ tubuh agar manusia selalu sehat dan bahagia. sifat itu disebut Tian Guan ( 天 官 ). Manusia wajib belajar menjaga tubuhnya sendiri agar selalu sehat. Untuk itu, manusia perlu pengetahuan tentang kesehatan.
5. Tuhan memberi manusia perasaan agar dapat membedakan antara penderitaan dan kesenangan. Sifat itu disebut Tian Qing ( 天 情 ). Setiap manusia dapat merasakan penderitaan dan kesenangan, tetapi untuk mengendalikan diri agar tidak jatuh dalam penderitaan dan bisa memperoleh kesenangan yang benar, perlu belajar dalam waktu lama.
6. Tuhan memberi manusia makanan agar dapat hidup dan berumur panjang. Sifat itu disebut Tian Yang ( 天 養 ). Namun, manusia wajib belajar memilih makanan yang menyehatkan, bukan hanya makanan yang enak dan membuat perut kenyang.
7. Tuhan memberi manusia alam semesta yang tertib, dan manusia juga harus membuat masyarakat yang tertib. Ketertiban dari Tuhan itu disebut Tian Zheng (天 政). Manusia diperintah agar menjaga kelestarian alam, menjadikan alam ini sebagai tempat yang aman dan nyaman, tetapi manusia perlu belajar hidup tertib. Dalam masyarakat yang kurang berbudaya, orang-orangnya belum mampu menertibkan hidupnya sendiri, belum mandiri, dan tidak dapat menjaga kelestarian lingkungan alam maupun lingkungan sosial.
Dalam buku Xun Zi bab XVII ( Zhang,1993: 245 ) berjudul Perundingan Tentang Tuhan atau Tian Lun ( 天 论 ) atau Concerning Heaven disebutkan tujuh sifat Tuhan, yaitu :
1. Kekuasaan Tuhan itu mutlak, atau Tian Zhi ( 天 职 ). Tuhan mempunyai jabatan tertinggi, sebagai pencipta dan pengatur, maka tidak terpengaruh oleh apa pun. Mungkin ada orang yang tidak pernah minta kepada Tuhan dengan cara berdoa atau melakukan upacara, tetapi oleh Tuhan diberi rejeki banyak. Ada juga orang yang setiap hari berdoa minta banyak rejeki kepada Tuhan, tetapi Tuhan tidak memberi lebih banyak. Tidak ada yang dapat menggugat keputusan Tuhan. Tuhan sebenarnya sudah berlaku adil, semua makhluk hidup disediakan makanan, tetapi mereka harus mengambilnya sendiri atau bekerja.
2. Tuhan Yang Maha Pencipta, atau Tian Gong ( 天 共 ). Tuhan telah menciptakan alam dan isinya. Manusia sebagai makhluk paling cerdas selayaknya dapat memelihara alam ini yang menjadi sumber hidupnya. Kenyataanya, tidak semua manusia dapat menjaga kelestarian alam. Manusia yang sudah berbudaya tinggi dan menguasai ilmu pengetahuan tentang lingkungan hidup dapat melestarikan alam. Mereka yang telah mempunyai cukup pengetahuan tentang fungsi dan manfaat kekuatan alam dapat menjaga kelestarian alam, dan itu menandakan kebudayaannya telah tinggi.
3. Tuhan memberi manusia pancaindra agar dapat mengenal dunia luar. Sifat ini disebut Tian Jun ( 天 君 ). Akan tetapi, manusia juga perlu pengetahuan, perlu belajar, agar dapat memanfaatkan pancaindra secara optimal. Manusia tidak hanya mampu memahami benda-benda, tetapi juga dapat menciptakan simbol dan huruf sehingga dapat menyimpan pengalaman dan menyampaikannya kepada orang lain yang berada di tempat lain dan pada waktu yang berbeda.
4. Tuhan memberi manusia organ tubuh agar manusia selalu sehat dan bahagia. sifat itu disebut Tian Guan ( 天 官 ). Manusia wajib belajar menjaga tubuhnya sendiri agar selalu sehat. Untuk itu, manusia perlu pengetahuan tentang kesehatan.
5. Tuhan memberi manusia perasaan agar dapat membedakan antara penderitaan dan kesenangan. Sifat itu disebut Tian Qing ( 天 情 ). Setiap manusia dapat merasakan penderitaan dan kesenangan, tetapi untuk mengendalikan diri agar tidak jatuh dalam penderitaan dan bisa memperoleh kesenangan yang benar, perlu belajar dalam waktu lama.
6. Tuhan memberi manusia makanan agar dapat hidup dan berumur panjang. Sifat itu disebut Tian Yang ( 天 養 ). Namun, manusia wajib belajar memilih makanan yang menyehatkan, bukan hanya makanan yang enak dan membuat perut kenyang.
7. Tuhan memberi manusia alam semesta yang tertib, dan manusia juga harus membuat masyarakat yang tertib. Ketertiban dari Tuhan itu disebut Tian Zheng (天 政). Manusia diperintah agar menjaga kelestarian alam, menjadikan alam ini sebagai tempat yang aman dan nyaman, tetapi manusia perlu belajar hidup tertib. Dalam masyarakat yang kurang berbudaya, orang-orangnya belum mampu menertibkan hidupnya sendiri, belum mandiri, dan tidak dapat menjaga kelestarian lingkungan alam maupun lingkungan sosial.
Tidak ada komentar:
Write komentar