Istri pertama Li
Bai adalah diperkenalkan oleh dua orang temannya, Hu Ziyang dan Ma
Zhenggong ketika Li Bai berjelajah melalui Anlu, Provinsi Hubei pada
tahun 727 Masehi. Isterinya itu sebenarnya adalah cucu mantan Perdana Menteri, Xu Weishi.
Dalam periode selama 10 tahun setelah Li Bai memperistri Xu, penyajak itu terus tinggal di rumah mertua. Dia merasa tertekan karena bukan tinggal di rumah sendiri. Ia menunjukkan sikap yang bertanggung jawab terhadap pernikahan pertamanya itu yang mendapatkan dua orang anak, seorang pria dan seorang perempuan.
Li Bai memiliki kekasih pertama pada tahun 739 Masehi, yaitu 12 tahun setelah pernikahan pertamanya, atau setahun setelah istri pertamanya meninggal dunia. Ia hidup bersama-sama dengan kekasihnya yang bernama Liu itu dan membeli sebuah rumah di Provinsi Anhui untuk Liu. Tetapi, tidak lama kemudian mereka berpisah dengan alasan yang kurang jelas.
Istri kedua Li Bai adalah seorang penduduk kota Rencheng, Provinsi Shandong. Li Bai menjelajah di sana pada tahun 745 Masehi. Pada waktu itu, Li Bai baru meninggalkan ibukota Chang'an dengan membawa sekantung besar intan emas.
Beliau bersama-sama dengan Du Fu dan Gao Shi, dua orang penyajak yang
tersohor saat itu, memilih berjelajah melalui Shangqiu, Propinsi Henan,
lalu menginap di situ dalam jangka waktu yang agak panjang.
Setelah berpisah dengan kedua orang teman tersebut, Li Bai bertolak ke
Gunung Tai di Provinsi Shandong untuk menduduki tes Daolu.
Ketika melalui Kota Rencheng, Li Bai merasa agak sepi dan kebetulan
dapat bertemu dengan seorang perempuan yang membuatnya cepat jatuh cinta
dengannya. Mereka terus mendaftar untuk menikah dan pernikahan itu juga membawa seorang anak lelaki kepada mereka.
Kemudian, Li Bai membeli banyak tanah di kota Yanzhou, Provinsi
Shandong, dan memberikan mandat kepada istri keduanya untuk
mengendalikan tanah itu ketika ia menjelajah di tempat lain.
Ini mencerminkan bahwa Li Bai sangat mempercayai istri kedua itu. Cuma, sayangnya istrinya itu meninggal hanya lima tahun saja setelah mereka berumah tangga.
Istri ketiga Li Bai bernama Zong, cucu Zong Cheke, yaitu Perdana Menteri saat pemerintahan maharani Wu Zetian. Li Bai mengenalinya ketika menjelajah di kota Kaifeng, Provinsi Henan pada tahun 750 Masehi. Konon, pengalaman Li Bai mengenali istri itu bercorak romantis.
Pada waktu itu, Li Bai minum arak terlalu banyak sampai mabuk di Taman Liang. Tiba-tiba, beliau memiliki rasa mau menghasilkan sesuatu dalam bentuk puisi, lalu beliau menulis puisi "Liang Yuan Yin" di dinding taman itu. "Liang Yuan Yin" adalah sebuah puisi yang dapat menyebar dalam jarak yang luas pada zaman berikutnya.
Setelah menulis karyanya di dinding taman itu, Li Bai berulang kali buang air kecil di salah satu sudut dinding, kemudian baru meninggalkan tempat itu dalam keadaan mabuk.
Tidak lama setelah itu, Zong dan pelayannya berjalan melalui tempat
itu dan terpikat oleh puisi "Liang Yuan Yin" yang ditulis oleh Li
Bai pada dinding itu. Zong sangat menyukai puisi itu dan membacanya berulang-kali, dengan hanya berdiri di sana dan tidak mau berjalan lagi.
Bersambung ke : Dewa Penyair Li Bai ( 李白 ) Bag. 5
Dalam periode selama 10 tahun setelah Li Bai memperistri Xu, penyajak itu terus tinggal di rumah mertua. Dia merasa tertekan karena bukan tinggal di rumah sendiri. Ia menunjukkan sikap yang bertanggung jawab terhadap pernikahan pertamanya itu yang mendapatkan dua orang anak, seorang pria dan seorang perempuan.
Li Bai memiliki kekasih pertama pada tahun 739 Masehi, yaitu 12 tahun setelah pernikahan pertamanya, atau setahun setelah istri pertamanya meninggal dunia. Ia hidup bersama-sama dengan kekasihnya yang bernama Liu itu dan membeli sebuah rumah di Provinsi Anhui untuk Liu. Tetapi, tidak lama kemudian mereka berpisah dengan alasan yang kurang jelas.
Ini mencerminkan bahwa Li Bai sangat mempercayai istri kedua itu. Cuma, sayangnya istrinya itu meninggal hanya lima tahun saja setelah mereka berumah tangga.
Istri ketiga Li Bai bernama Zong, cucu Zong Cheke, yaitu Perdana Menteri saat pemerintahan maharani Wu Zetian. Li Bai mengenalinya ketika menjelajah di kota Kaifeng, Provinsi Henan pada tahun 750 Masehi. Konon, pengalaman Li Bai mengenali istri itu bercorak romantis.
Pada waktu itu, Li Bai minum arak terlalu banyak sampai mabuk di Taman Liang. Tiba-tiba, beliau memiliki rasa mau menghasilkan sesuatu dalam bentuk puisi, lalu beliau menulis puisi "Liang Yuan Yin" di dinding taman itu. "Liang Yuan Yin" adalah sebuah puisi yang dapat menyebar dalam jarak yang luas pada zaman berikutnya.
Setelah menulis karyanya di dinding taman itu, Li Bai berulang kali buang air kecil di salah satu sudut dinding, kemudian baru meninggalkan tempat itu dalam keadaan mabuk.
Bersambung ke : Dewa Penyair Li Bai ( 李白 ) Bag. 5
Tidak ada komentar:
Write komentar