|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 06 Mei 2012

Kitab Berkeliling Ke Alam Neraka, Perjalanan Ke 61 Mengunjungi Kolam Kotoran Darah Dan Pengadilan Gunung Timur

 

Perjalanan Ke 61, Mengunjungi Kolam Kotoran Darah Dan Pengadilan Gunung Timur. Tanggal 29 Juli 1978 ( " Lak Gwee - Ji Cap Go " ).

Chi Kung Huo Fo :  Kita telah melewati banyak jalan di alam baka dan yang terlihat adalah para roh yang berdosa. Umat manusia kadang kala bertanya kepada diri sendiri, mereka itu dulunya siapa ? Tetapi sampai kedua mata mereka sudah kabur pun mereka masih tidak mengetahui siapakah mereka sebenarnya ? Para umat manusia merasa bingung, ibaratnya seperti para murid sekolah yang suka bolos dari sekolah. Mereka hanya membawa tas belajar dari rumah, setelah itu mereka tidak masuk sekolah, namun bermain diluar sekolah.
Maka itu sewaktu tiba jadwal untuk ujian, satu pertanyaan pun tidak bisa dijawabnya, percuma mereka dikirim ke sekolah oleh kedua orang tuanya. Padahal orang tuanya telah bersusah payah membesarkan anak-anaknya, tetapi mereka itu bodoh tidak tahu apa-apa.

Disini saya ingin menasehati para umat manusia di seleuruh dunia, apabila anda memiliki kesempatan menjadi manusia, jadilah manusia yang bertanggung jawab. Pergunakanlah kesempatan hidup ini untuk berbuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan pelajarilah Dharma, jangan berbuat sesuatu secara sembunyi-sembunyi atau berbuat sesuatu yang merugikan orang lain. Jangan sampai setelah meninggal dunia, menjadi roh yang harus dihukum di penjara alam neraka. Apabila sewaktu masih hidup di dunia, kebiasaannya berjalan atau berbuat sesuatu di tempat yang gelap, maka kelak akan menjadi roh dosa yang jalannya harus meraba-raba. Kalau udah begitu keadaannya, celakalah dirinya. Hari ini kita sudah siap untuk berkeliling ke alam neraka lagi. Yang Sheng, naiklah ke atas bunga teratai.

Yang Sheng :  Siap, guru. Saya sudah duduk dengan baik. Guru, silakan berangkat.

Chi Kung Huo Fo :  Kita sudah tiba. Yang Sheng turunlah.

Yang Sheng :  Tempat apa ini ? Mengapa di depan kita hanya terlihat sebuah kolam besar. Dilihat dari kejauhan kelihatannya di dalam kolam itu terdapat banyak orang yang timbul dan tenggelam. Mereka sedang berteriak-teriak minta tolong. Oh, saya sudah mencium bau yang amis.

Kolam Kotoran Darah
Chi Kung Huo Fo :  Di depan kita adalah Kolam Kotoran Darah, hari ini saya mengajak kamu kemari agar kamu dapat meninjaunya. Bersemangatlah, ayo kita menuju ke depan agar dapat melihat dengan jelas.

Yang Sheng :  Di sepanjang jalan, saya melihat banyak prajurit alam baka yang sedang mengawal para roh dosa berjalan menuju ke kolam darah itu.

Chi Kung Huo Fo :  Benar, mereka adalah para roh dosa yang akan dihukum di kolam darah itu.

Yang Sheng :  Bau amisnya semakin terasa, sudah terdengar suara jeritan minta tolong yang begitu mengerihkan. Oh, air di kolam itu seperti kotoran darah, baunya sungguh amis.

Jenderal Penjaga Kolam :  Selamat datang Buddha Chi Kung dan Yang Sheng, kami sudah mendapat pemberitahuan bahwa kalian akan datang meninjau ke kolam darah ini. Silakan masuk ke dalam untuk menyaksikannya.

Yang Sheng :  Dari sini saya sudah dapat melihat dengan jelas, saya pikir kita tidak usah berjalan terlalu dekat ke kolam darah itu. Saya harap jenderal dapat menceritakan keadaan disini kepada kami.

Jenderal Penjaga Kolam :  Baiklah, kolam ini dinamakan Kolam Kotoran Darah, tempat ini persis di bawah jembatan Nai He Qiao ( Jembatan Yang Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa ). Tempat ini letaknya lebih rendah dari sungai itu, para roh sewaktu melewati jembatan Nai He Qiao apabila jatuh ke bawah jurang ular beracun, maka mereka akan dimakan dan digigit oleh ular-ular tersebut sehingga darah mereka pun bercucuran dan mengalir menjadi sungai darah. Kemudian aliran darah itu masuk ke dalam kolam ini dan para roh dosa yang dihukum disini adalah para roh yang berbuat dosa Kotor.

Yang Sheng :  Saya mohon jenderal menjelaskannya secara lebih terperinci lagi.

Jenderal Penjaga Kolam :  Para Dewa dan orang suci tidak boleh dihina karena mereka berjasa dan memiliki pahala, namun masih banyak orang yang suka memaki para Dewa atau memaki para orang tua dengan menggunakan kata-kata yang kotor atau mengadu domba karena iri hati atau memfitnah orang lain. Semua perbuatan ini adalah berasal dari hati atau pikiran yang kotor. Orang yang suka berbuat asusila, melakukan hubungan badan di tempat terbuka, tidak takut matahari, tidak takut dilihat orang, tidak tahu malu, sungguh kotor perbuatan mereka.

Orang yang mencari uang dengan menjual diri atau orang yang suka berbicara kata-kata yang kotor atau orang yang haus seks, suka melacur, maka jasmani dan rohani mereka akan menjadi kotor. Orang yang suka makan sari pati hewan seperti ayam, ikan untuk pengobatan adalah pengobatan yang Sesat dan Egois. Orang yang suka membunuh atau dengan sengaja mematikan nyawa makhluk hidup untuk dimakan atau disantap atau orang yang suka menghina atau mengotori tempat-tempat ibadah atau kitab suci, maka setelah meninggal dunia mereka harus dihukum dan dimasukkan ke dalam kolam kotoran darah ini.

Chi Kung Huo Fo :  Ada orang yang mengatakan bahwa para wanita yang sedang mengandung atau sewaktu melahirkan, apabila mereka meninggal dunia maka akan dimasukkan ke dalam kolam kotoran darah, perkataan ini tidaklah benar. Apabila seseorang wanita yang meninggal dunia sewaktu mengandung atau melahirkan, nasibnya sungguh kasihan mana ada alasan bahwa mereka harus dihukum lagi di kolam kotoran darah. Maka itu apabila ada umat manusia yang saudaranya meninggal dunia karena melahirkan, haruslah banyak membacakan sutra suci kepadanya serta banyak berbuat kebaikan atau banyak mencetak kitab ajaran kebaikan atau kitab suci ajaran Sang Buddha untuk dibagikan kepada para umat, kemudian melimpahkan jasa atau pahala ini kepadanya.

Jasa dari amal kebaikan ini bisa membantu dan menolong rohaninya yang sedang dilanda ketakutan dan ketegangan, karena sewaktu para wanita mendekati saat melahirkan, hati mereka akan merasa bimbang bercampur takut dan sakit. Apabila mereka meninggal dunia pada saat itu, maka rohaninya tidak akan mersasa tenang. Maka sebagai suami atau saudaranya sudah seharusnya banyak melakukan perbuatan amal. Dengan jasa dari amal kebaikan ini, mohonlah kepada para Bodhisatva dan para Buddha untuk menolongnya.

Jenderal Penjaga Kolam :  Apa yang dikatakan oleh Buddha Chi Kung adalah benar, saya harap umat manusia di dunia dapat memahami hal ini.

Chi Kung Huo Fo :  Karena kami mau menuju ke tempat lain dan karena kami sudah memahami keadaan dari Kolam Kotoran Darah ini, maka kami minta permisi.

Yang Sheng :  Terima kasih atas penjelasan dari jenderal.

Jenderal Penjaga Kolam :  Oh, tidak apa-apa. Apabila ada kekurangan dalam penjelasan saya, saya harap kalian mau memaafkannya.

Chi Kung Huo Fo :  Yang Sheng, naiklah ke atas bunga teratai dan bersiaplah untuk pergi ke Pengadilan Gunung Timur.

Yang Sheng :  Saya sudah duduk dengan baik. Guru, silakan berangkat.

Chi Kung Huo Fo :  Kita sudah sampai ke Pengadilan Gunung Timur. Yang Sheng, turunlah.

Tong Yue Ta Ti
Maha Raja :  Selamat datang Buddha Chi Kung dan Yang Sheng, saya adalah Penguasa Pengadilan Gunung Timur, Tong Yue Ta Ti ( 東獄大帝 ). Kalian berdua atas Titah dari Penguasa Langit menulis kitab ajaran kebaikan. Hari ini kalian sudah tiba di tempat kami. Sebenarnya kami sudah lama menanti kedatangan anda berdua.

Chi Kung Huo Fo :  Karena kekuasaan Ta Ti ( Maha Raja ) adalah yang tertinggi disini, maka saya mulai mengunjungi Alam Neraka dari Pengadilan Tingkat Pertama, kemudian lanjut sampai ke tempat Ta Ti ( Maha Raja ), maksudnya perjalanan kami "Dimulai Dari Tingkat Paling Bawah Sampai Ke tempat Paling Atas", saya harap Ta Ti tidak menyalahkan kami.

Maha Raja :  Buddha Chi Kung tidak usah sungkan, kalian bisa datang kemari saya sudah merasa sangat gembira. Saya melihat Vihara Sheng Sien di Tai Chung terus menerus menyebarkan ajaran-ajaran suci dan telah banyak menerbitkan buku-buku ajaran kebaikan dan kitab suci Dharma untuk dibagikan secara gratis kepada para umat untuk menasehati umat manusia di dunia dan usaha kalian sudah banyak menyadarkan umat manusia dan telah mendorong banyak umat manusia untuk berbuat baik. Saya mengucapkan terima kasih atas perjuangan kalian. Hari ini Yang Sheng bisa ikut Buddha Chi Kung datang kemari adalah merupakan suatu kehormatan bagi saya dan saya harus mengadakan perjamuan untuk kalian. Kalian dipersilahkan masuk ke dalam untuk beristirahat dan berbincang-bincang.

Yang Sheng :  Terima kasih Ta Ti ( Maha Raja ).

Maha Raja :  Silakan duduk. Jenderal, cepat suguhkan teh dan buah-buahan untuk tamu agung kita.

Jenderal :  Siap....Jamuan sudah disediakan.

Maha Raja :  Kalian tidak usah sungkan, silakan mencobanya.

Chi Kung Huo Fo :  Terima kasih atas jamuan dari Ta Ti.

Yang Sheng :  Tehnya wangi sekali dan buahnya juga manis dan lezat, bolehkan saya membawa beberapa buah-buahan ini pulang ke dunia ?

Maha Raja :  Oh, buah-buahan ini hanya enak kalau dimakan disini.

Chi Kung Huo Fo :  Yang Sheng, kamu jangan serakah. Pohon buah di rumahmu sudah banyak yang berbuah, yang penting rawatlah dengn biak-baik. Pohon buah itu sudah cukup untuk kamu makan seumur hidup.

Maha Raja :  Sebenarnya Buah dari Pahala berbuat baik itulah yang paling bermanfaat, sedangkan buah-buahan yang berbentuk ini, walaupun enak dimakan namun tidak bisa disimpan lama-lama karena bisa busuk, kurang bermanfaat. Kamu mengerti ?

Yang Sheng :  Kata-kata yang diucapkan oleh guru Chi Kung dan Ta Ti sangat benar, sekarang saya sudah mengerti.

Chi Kung Huo Fo :  Silakan Maha Raja menceritakan tugas dan fungsi dari Pengadilan disini.

Maha Raja :  Baiklah, Pengadilan Gunung Timur juga disebut Gunung Tai, karena Gunung Tai adalah gunung yang tertinggi kalau dibandingkan dengan 4 gunung yang tinggi di dunia. Gunung ini bisa menembus sampai ke neraka Pengadilan Tingkat Kesepuluh yang berada di alam baka. Gunung timur boleh juga disebut daerah istimewa yang penuh kekuasaan karena tingkat kekuasaannya ibaratnya seperti pengadilan tingkat tertinggi yang terdapat di dunia. Tugas kami termasuk mengurus para roh yang bergentayangan serta mengatur dan memberikan tugas untuk para setan maupun para pejabat Dewa yang terdapat di dunia dan di alam baka.

Pengadilan Gunung Timur boleh langsung melapor kepada Penguasa Langit "Yi Huang Ta Tien Zun" dan Pengadilan disini juga secara langsung menerima perintah tugas dari Penguasa Langit. Para Dewa Gunung, Dewa Bumi dan Dewa Perbatasan, semuanya termasuk dalam kekuasaan dari Pengadilan Gunung Timur ini. Apabila di Pengadilan Tingkat Kesepuluh terdapat persoalan yang tidak dapat diatasi, maka tugas dari perkara atau persoalan tersebut akan diserahkan kemari, maka itu kedudukan disini adalah diatas Pengadilan Tingkat Kesepuluh, namun di atas Pengadilan Gunung Timur terdapat " Ti Cang Wang Phu Sa " sebagai Pembimbing Alam Baka yang mengatur urusan memberi pertolongan dalam bentuk bimbingan, sedangkan tugas saya adalah mengawasi alam baka. Masing-masing dari kami mempunyai tugas tersendiri.

Yang Sheng :  Saya ada satu pertanyaan, menurut penjelasan ta Ti ( Maha Raja ), tugas di Pengadilan Gunung Timur ini adalah mengurus para roh yang bergentayangan. Tetapi mengapa saya sering mendengar umat manusia di dunia sering diganggu oleh para setan gentayangan. Apakah hukuman di alam baka juga terdapat kebocoran ?

Maha Raja :  Hukum Langit bersifat tegas dan adil, tidak ada kebocoran. Hukum di bumi walaupun ketat, tetap saja ada kebocoran, tetapi sifatnya tidak lama. Benar apa yang telah dikatakan oleh Yang Sheng, memang di alam dunia masih terdapat banyak roh yang bergentayangan. Hukum alam baka biarpun tegas, namun masih memiliki welas asih, artinya " Bersifat Adil Kalau Dilihat Dari Sudut Perkaranya ". Karena banyak umat manusia yang meninggal dunia secara tidak wajar, maka begitu roh mereka sampai ke alam baka, mereka melapor kepada kami. Berdasarkan pengaduan dari mereka, maka keluhan dan kasus mereka ditanggapi kemudian diberikan izin bagi mereka yang ingin mengadakan perhitungan atau pembalasan.

Para Dewa juga tidak tega melihat nasib dari umat manusia yang mati penasaran, sehingga mereka diberikan kebebasan untuk mengadakan pembalasan. Hal demikian juga sering terjadi di dunia, seperti si terhukum yang difitnah orang. Setelah dia bebas atau keluar dari penjara, maka dia akan mencari orang-orang yang telah memfitnahnya untuk membalas dendam. Karena hal yang sama seperti inilah, maka kadangkala para umat manusia bisa diganggu oleh setan gentayangan.

Tetapi ada kalanya para roh yang mati bersikap tidak mau tahu, sehingga mereka mengganggu orang-orang yang tidak berdosa. Tetapi apabila para umat manusia itu memiliki spiritualitas yang kuat atau moralitas yang tinggi atau memiliki keyakinan yang kuat terhadap ajaran agama yang dianutnya, maka roh yang bergentayangan tersebut tidak berani mendekatinya.

Apabila para roh tidak mengikuti peraturan hukum alam baka dan berbuat sewenang-wenang di dunia, maka jika ketahuan mereka akan ditangkap oleh Dewa yang berada di dunia atau petugas patroli dari alam surga atau langit dan pada saat itu para roh yang bergentayangan itu tidak akan bisa berbuat apa-apa lagi. Mereka akan ditangkap dan dibawa pulang ke alam baka untuk dihukum.

Yang Sheng :  Benar, saya setuju dengan apa yang dikatakan oleh Ta Ti ( Maha Raja ).

Chi Kung Huo Fo :  Terima kasih atas penjelasan dari Ta Ti, waktu kami sudah habis. Kami minta permisi.

Maha Raja :  Anda berdua telah melalui banyak kesulitan dalam menulis kitab ajaran kebaikan ini, semoga kitab Berkliling Ke Alam Neraka ini dapat dengan cepat selesai ditulis agar dapat dengan segera menyadarkan umat manusia, sehingga terciptalah jasa dan pahala yang luar biasa. Perintahkan pejabat berbaris untuk mengantarkan tamu.

Yang Sheng :  Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Ta Ti ( Maha Raja ) dan pejabat Dewa, kami minta permisi. Saya sudah duduk di atas bunga teratai. Guru, silakan berangkat.

Chi Kung Huo Fo :  Disini saya ingin mmeberitahu umat manusia bahwa : Dunia ini tidak kekal, muncul dan hancur adalah sifat dasarnya. Segala sesuatu yang ada didunia ini, muncul lalu rusak dan lenyap. Berbahagialah bagi umat yang telah memahami kebenaran ini dan memutuskan untuk tidak terikat lagi pada dunia ini dan dengan rajin berbuat Kebajikan dan sekaligus menjalankan Sila, Berbakti, Berdana dan Bermeditasi dan berdoa kepada para Buddha agar dapat lahir di Alam Buddha. Kita sudah tiba di Vihara Sheng Sien. ( Yang Sheng turun dari bunga teratai, kemudian rohnya masuk kembali ke badannya ).

Berrsambung Ke : Perjalanan Ke 62, Menghadiri Pesta Perayaan Penyelesaian Penulisan Kitab Berkeliling ke Alam Neraka Yang Dirayakan Oleh Pembimbing Alam Baka " Ti Cang Wang Phu Sa ".

Tidak ada komentar:
Write komentar