|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 25 Mei 2012

Kitab Nan Hua Zheng Jing ( 南華真經) Bab 21 - 22

 

   

Kitab “Zhuangzi” juga dikenali sebagai Nan Hua Zheng Jing ( 南華真經 ), atau dipendekkan Nan Hua Jing ( 南華經 ) adalah kitab yang mengandungi pandangan dan ajaran beliau.

Kitab ini terbagi dalam tiga buku yaitu : Bahagian Asli, Bahagian Luaran serta Bahagian Umum; semuanya mempunyai 33 Bab. Bahagian Asli adalah hasil tulisan beliau sendiri, Bahagian Luaran adalah hasil pengikut yang mencatatkan kisah Zhuangzi dan Bahagian Umum adalah hasil pandangan pengikut beliau.

Bab 21 : PENGEMBALA YANG MENGGEMBIRAKAN
 

Ayat 1 : Burung Yang Tak Punya Batas
Zhuang Zi berkata :

Di lautan utara ada seekor ikan yang disebut Kun yang panjangnya beberapa ribu Li.

Pada suatu hari ia mengubah dirinya menjadi seekor burung yang disebut Peng, yang rentang sayapnya beberapa ribu li. Peng membentangkan sayapnya dan terbang setinggi 90.000 Li ke angkasa.

Dari ketinggian Peng melihat kebawah dan semua benda kelihatannya tak jelas,

Bukit-bukit, sungai-sungai dan kota-kota malah tak lagi kelihatan. Peng menatap ke muka dan melihat suatu pemandangan yang tak terbatas, ia menjadi satu dengan langit dan bumi.

Pemikiran yang luas harus tak terbatas agar tak berakar dalam keduniaan. Orang tak boleh melihat benda dari segi waktu dan ruang saja, agar ada kesatuan dalam semua benda. Orang tak boleh hanya memikirkan dirinya saja dan tak memikirkan orang lain, bukan mengikuti apa kata orang lain tetapi berusaha menyesuaikan dengan orang lain.

Ayat 2 : Lie Zi Mengendarai Angin

Zhuang Zi berkata :

Lie Zi mampu mengendarai angin dan bergerak tanpa suara. Ini memang pemandangan yang indah.

Ia mengendarai angin selama 15 hari sebelum pulang. Kesaktian seperti itu jarang terjadi.

Tetapi dari sudut pandangan manusia Tao, Lie Zi tak benar-benar tak terbatas walaupun ia tak perlu berjalan, tapi ia masih tergantung pada angin untuk mengangkat dirinya. Karena itu ia bukan orang yang benar-benar dapat bergerak bebas.

Lie Zi mengendarai angin, karena itu ia tak dapat bekerja tanpa angin. Hanya menyatu dengan hukum alam dapat dikatakan sebagai orang yang dengan mudah pergi kemana saja yang ia inginkan dan tak tergantung terhadap apapun secara psikologis. Ini bukan berbuat sesuka hati tetapi hidup tanpa tergantung oleh kemauan orang lain.

Ayat 3 : Xu You Menolak Sebuah Kerajaan

 
Kaisar Yao bermaksud menyerahkan kerajaannya kepada Xu Yiu dan berkata :

Bila matahari dan bulan bersinar, masih bergunakah obor kecil seperti saya ?

Bila turun hujan perluhkah saya menyirami ladang ?

Tuan lebih mulia daripada saya, karena itu ijinkan saya menyerahkan kerajaan ini kepada tuan.

Xu Yiu berkata : Lupakanlah ! Burung yang bersarang di hutan, tak memerlukan lebih dari satu ranting. Tikus yang minum dari sungai tak memerlukan air lebih banyak dari isi perutnya.

Bila tuan memberikan kerajaan ini kepada saya, apakah yang harus saya lakukan untuk itu ?

Lebih-lebih kerajaan ini telah aman dibawah kekuasaan tuan. Tuan ingin menyerahkan kedudukan dengan nama baik ? Untuk apa sebuah nama yang kosong bagiku ?

Nama hanyalah bayangan. Orang sering mempersulit hidupnya dengan mencari kedudukan dan keuntungan . Hanya dengan mengabaikan hal itu orang akan menemukan hidup yang sebenarnya.

Bab 22 : PERSAMAAN SEMUA BENDA
Ayat 1 : Siapakah majikan yang sebenarnya ?


Zhuang Zi berkata : Tubuh manusia mempunyai tungkai, sendi, mulut dan organ tubuh bagian dalam. Bagaimana mengoordinasiakan fungsi mereka ? Bukankah mereka seperti pelayan ? Dapatkah mereka menerima perintah dari mereka sendiri ? Apakah mereka bergantian menjadi majikan dan pelayan ? Atau adakah majikan yang sebenarnya bagi mereka ? Memang ada sesuatu yang merupakan inti dari bentuk. Inti inilah majikan sejati dari semua benda.

Manusia merupakan sebuah bentuk alam yang asli. Alam asli ini adalah lambang Tao. Bila seseorang bertindak berdasarkan alam asli ini, ia tak akan terpisahkan dengan Tao.

Ayat 2 : Apakah Zhuang Zi Berbicara / Tidak ? 

 
Zhuang Zi berkata : Aku banyak berbicara selama hidupku, tapi dalam kenyataannya aku tak berkata satu patah kata pun.

Bila tubuh dan pikiran bersatu, tak ada diri sendiri. Maka tindakan dan inti menjadi satu. Ketika berkerja, walaupun orang mengerjakan banyak pekerjaan, seolah-olah tak satu pun dikerjakan. Ketika bicara walaupun orang berkata banyak, seolah-olah tak satu pun diucapkan. Manusia Tao lebih suka memberi bukti daripada janji, ia lebih baik menunjukan bukti dari pada berkata-kata yang tak ada buktinya.

Ayat 3 : Pertanyaan Yao

Kaisar Tao berkata kepada Shun : Aku tak suka penguasa Cong, Kuai dan Xu Ao. Aku tak bisa tak memikirkan mereka, mengapa begitu ?

Shun berkata : Mereka menduduki posisi yang tak berarti. Mengapa memusingkan diri terhadap mereka ? Dahulu 10 matahari terbit bersama-sama dan menyinari jutaan benda. Pasti seorang yang memiliki kekuatan kebaikan yang sempurna bisa menerangi semua orang, apalagi tiga raja picik.

Karena pemikiran diri sendiri inilah manusia dipenuhi angan-angan. Pemikiran mengenai identitas yang berbeda akan membangkitkan sikap perlawanan pada diri pribadi dan orang lain. Walaupun tiap benda berbeda-beda, mereka saling melengkapi dan bisa berfungsi tanpa saling mengganggu. 
Dengan rasa ego yang tinggi, maka seseorang akan merasa lebih tinggi dan tak akan mau minta maaf bila ia salah, ia akan merasa paling benar sendiri dan dengan segala alasan ia menutupi egonya dan harga dirinya yang tinggi. Orang seperti ini biasanya tak akan mempunyai teman yang baik, karena ia minta menang sendiri dan tak mau disalahkan.

Bersambung ke : Kitab Nan Hua Zheng Jing ( 南華真經) Bab 23 - 24

Tidak ada komentar:
Write komentar