Lao Tzu, seorang filsuf China pernah berucap, "Ketenangan merupakan
sumber kekuatan yang luar biasa". Dalam suasana yang tenang dan nyaman,
otak kita akan mampu berpikir dengan baik.
Ketenangan memberikan kekuatan bagi otak untuk bekerja dengan baik. Berbagai alternatif untuk memecahkan masalah yang pelik tersebut, akan muncul dengan sendirinya dalam pikiran kita. Layaknya detak arloji yang terdengar di keheningan.
Ketenangan memberikan kekuatan bagi otak untuk bekerja dengan baik. Berbagai alternatif untuk memecahkan masalah yang pelik tersebut, akan muncul dengan sendirinya dalam pikiran kita. Layaknya detak arloji yang terdengar di keheningan.
Oleh sebab itu ketika kita kehilangan akal dalam menghadapi suatu
persoalan, maka jangan ambil keputusan apapun. Alih-alih mengambil
keputusan yang tergesa-gesa, lebih baik tenangkan pikiran terlebih
dahulu. Ketika saatnya tiba, pikiran akan memberikan jalan keluar yang
efektif. Saat itulah waktu yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan.
Setiap orang tidak akan lepas dari masalah. Secara sederhana, masalah
dapat diartikan tidak sesuainya antara harapan dengan kenyataan. Jika
suatu permasalahan mendatangi kita, tentu saja kita akan berusaha
menyelesaikannya secepat mungkin. Namun, bagaimana jika masalah yang
datang itu begitu pelik dan kita belum menemukan solusinya? Apakah yang
sebaiknya kita lakukan? Mudah-mudahan kisah berikut ini dapat memberikan
inspirasi bagi kita.
Suatu saat seorang tukang kayu sedang asyik bekerja. Secara tak sengaja
arlojinya jatuh dan terbenam ke dalam tingginya tumpukan serbuk kayu.
Arloji tersebut merupakan hadiah dari seorang sahabatnya, dan telah lama
dipakainya. Karena begitu menyukai arloji tersebut, iapun berusaha
untuk menemukannya kembali.
Sambil mengeluhkan keteledorannya, tukang kayu tersebut membongkar
tumpukan serbuk kayu. Teman-temannya ikut pula membantu menemukan arloji
tersebut. Namun setelah membolak-balik tumpukan serbuk kayu tersebut,
arloji tersebut belum juga ditemukan.
Ketika jam istirahat tiba, semua pekerja pergi meninggalkan bengkel
tersebut untuk makan siang. Tukang kayu yang kehilangan arloji tersebut,
dengan lesu juga meninggalkan bengkel.
Saat itu datanglah seorang anak mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut.
Rupanya sudah sejak tadi dia memperhatikan mereka mencari arloji yang
jatuh ditumpukan serbuk kayu. Anak itu lalu berjongkok dan mulai
mencarinya. Tak berapa lama kemudian, ia berhasil menemukan arloji
tersebut. Anak itu kemudian menyerahkan arloji tersebut kepada tukang
kayu.
Alangkah gembiranya tukang kayu karena arloji kesayangannya ditemukan
kembali. Ia berterima kasih kepada anak tersebut dan bertanya bagaimana
ia bisa menemukannya. Padahal sebelumnya banyak orang yang membongkar
serbuk kayu tersebut. Anak itupun menjawab: "Saya hanya duduk tenang di
lantai. Dalam keheningan itu saya bisa mendengar bunyi ‘tok-tak,
tok-tak'. Dengan itu, saya tahu di mana arloji itu berada".
Ketika kita mendapatkan masalah, kita ingin masalah itu cepat selesai.
Tidak seorangpun ingin masalahnya berlarut-larut yang pada gilirannya
dapat menghambat aktivitas. Namun, seringkali ketika masalah itu datang,
kita belum memiliki jalan keluarnya. Hal ini terjadi karena peliknya
masalah yang dihadapi.
Menghadapi suatu masalah pelik, alih-alih memikirkannya setiap saat ada
baiknya sejenak kita lupakan masalah tersebut. "Duduklah dengan tenang
dan buatlah secangkir teh", demikian kata seorang bijak.
Tidak ada komentar:
Write komentar