Untuk memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupan di dunia ini, setiap orang harus memiliki Fu Bao. Fu Bao (berkah kebaikan) mempunyai peran yang lebih menentukan dari pada usaha keras.
Seorang yang benar-benar kaya, itu karena ia memiliki Fu Bao.
Sebaliknya orang yang tidak memiliki Fu (keberuntungan) bila ia hanya mengandalkan usaha kerja keras untuk mengumpulkan kekayaan, maka sering kali setelah terkumpul sejumlah kekayaan yang diperolehnya itu tidak akan dapat bertahan lama.
Seorang yang benar-benar kaya, itu karena ia memiliki Fu Bao.
Sebaliknya orang yang tidak memiliki Fu (keberuntungan) bila ia hanya mengandalkan usaha kerja keras untuk mengumpulkan kekayaan, maka sering kali setelah terkumpul sejumlah kekayaan yang diperolehnya itu tidak akan dapat bertahan lama.
Bagaikan air, ia akan
mengalir ke luar lagi dengan cepat seiring dengan kebutuhan dan berbagai
masalah mendesak yang ditemuinya (untuk pengobatan keluarga, tertimpa
bencana, dan sebagainya ). Juga ada kemungkinan dirinya sendiri mengalami
gangguan kesehatan, sehingga tidak memiliki Fu ( keberuntungan) untuk
dapat menikmati uang yang diperolehnya.
Di sekitar kita, kita
juga sering melihat ada banyak orang kaya. Ada orang kaya yang bahkan tidak murah
hati, juga ada yang tanpa memerlukan usaha keras seperti orang lain pada
umumnya, tetapi uang (keberuntungan) yang didapatkannya bagaikan arus air
yang tak bisa dibendung.
Pernikahan yang benar-benar bahagia, bukan hanya tergantung pada jodoh yang teliti, tetapi dia juga harus memiliki takdir perjodohan yang baik. Di dunia ini umumnya manusia mendambakan dan mengharapkan memiliki pernikahan yang bahagia, tetapi sebagian dari mereka walaupun telah mencurahkan segenap upaya, dan telah memperjuangkan untuk seumur hidupnya, namun tetap sulit mendapatkan kebahagiaan karena dirinya dan pasangannya bukan berada pada satu level.
Pernikahan yang benar-benar bahagia, bukan hanya tergantung pada jodoh yang teliti, tetapi dia juga harus memiliki takdir perjodohan yang baik. Di dunia ini umumnya manusia mendambakan dan mengharapkan memiliki pernikahan yang bahagia, tetapi sebagian dari mereka walaupun telah mencurahkan segenap upaya, dan telah memperjuangkan untuk seumur hidupnya, namun tetap sulit mendapatkan kebahagiaan karena dirinya dan pasangannya bukan berada pada satu level.
Bagi orang yang memiliki
perjodohan yang baik, dengan sangat mudah akan meninggalkan keharuman
dimana-mana. Hampir tidak memerlukan usaha apa pun, kebahagiaan sudah
berada di depan matanya yang mana sungguh membuat orang lain menjadi iri hati.
Di dunia ini juga banyak
orang yang mengejar ketenaran dan kekuasaan. Mereka telah berusaha
sekuat tenaga hingga babak belur, mencurahkan segenap jiwa raganya
sampai nafas terakhir, tetapi tidak bisa mendapatkan apa yang mereka
inginkan. Pada akhirnya mereka hanya bisa menyadari bahwa ternyata
“politik itu kotor”.
Tetapi ada sebagian orang
yang memiliki derajat tinggi, acap kali mereka bisa membinasakan musuh
politiknya dengan sangat santai, atau selalu ada dewa penolong di saat
mereka sedang mengalami bahaya dan kesulitan dan akhirnya mereka bisa
terhindar dari bahaya dan menemui titik terang untuk bangkit dan
menanjak lagi.
Dari banyaknya kenyataan
yang kita temui, kita tidak bisa tidak mengakui bahwa bagian dari
kehidupan ini tidak terlepasa dari karma kehidupan yang lalu. Dengan memiliki pengertian dan kesadaran ini,
maka bisa kita katakan bahwa seseorang telah melihat jelas hakekat kehidupan
tentang kekayaan dan kemiskinan serta kegagalan dan keberhasilan
seseorang.
Jika seseorang tidak mengerti akan kenyataan bahwa ada bagian kehidupan yang tidak bisa di kelola maka seumur hidupnya seseorang itu akan senantiasa berorientasi pada pengejaran nama,
keuntungan dan kekuasaan hingga akhir hayatnya orang tersebut
tidak akan mendapatkan saat-saat yang bahagia dan selamat.
Dalam kehidupan ini
hal-hal yang tidak bisa dikelola ini sangat banyak sekali, setidaknya
seperti yang pernah diungkapkan oleh Sang Buddha bahwa “Tubuh memiliki
delapan kesengsaraan” yaitu : hidup, tua, sakit, mati, ego, iri dengki,
jengkel dan kerisauan hati.
Kita tidak bisa memilih
zaman, lingkungan, masyarakat dan keluarga untuk tempat kita
bereinkarnasi nantinya, maka sebagian besar dari kita menjadi sengsara
semenjak terlahirkan kembali.
Bisa saja kita atau
keluarga kita terlahir atau pindah ke tempat-tempat yang tidak kita
harapkan. Bagi mereka yang terlahir di daerah yang terkena bencana, atau
di daerah di mana peperangan sedang terjadi atau di daerah yang minus
makanan atau di daerah dengan pemerintahan yang bengis dan otoriter,
maka mungkin mereka akan berpikir lebih baik mati dari pada hidup, atau
ada yang berkata, lebih baik tidak dilahirkan dari pada terlahir dan
menderita.
Kita semua sangat takut
untuk menjadi tua, masih terkenang akan kecantikan dan kelincahan kita
di masa muda. Akan tetapi tidak perduli Anda telah menghabiskan berapa
banyak tenaga untuk menjaga keremajaan itu, dengan setiap hari mengaca
di depan cermin kita akan mendapatkan bahwa kita mengalami penuaan,
pandangan menjadi kabur, rambut menjadi putih, gigi mulai rapuh dan
tulang otot mulai kendur.
Kita mendapatkan banyak
orang yang kemarin masih segar bugar, dan duduk untuk minum bersama,
hari ini ada yang telah jatuh sakit. Kita mengenal banyak teman yang
pada malam sebelumnya masih bersenda gurau dengan kita, tetapi keesokan
paginya telah meninggal dunia.
Bagi orang yang sangat
kita cintai dan kita sayangi, tidak peduli dulu atau sekarang, yang
pasti pada akhirnya akan berpisah juga dengan kita di kemudian hari. Bagi mereka yang saling
berhutang, selamanya akan berbelit dan pasti bertemu lagi di tempat yang
sama, tidak akan terlepas dan tidak akan bisa menghindar.
Kita pernah membuat
banyak sekali perencanaan dalam hidup, membuat pedoman dalam kehidupan,
tetapi acapkali pada saat-saat yang paling penting akan muncul
perubahan-perubahan yang tidak bisa diselesaikan.
Walaupun kita lagi
bersantai di hari yang sangat cerah, di dalam lubuk hati juga bisa
muncul kejengkelan lama dan kekuatiran baru yang teraduk menjadi satu.
Bila kesengsaraan dan kegembiraan diletakkan di kedua sisi, dan
kejengkelan diletakkan di tengah-tengah, maka selamanya tidak akan ada
waktu santai.
Di dalam kehidupan ini
terdapat banyak sekali situasi keadaan yang tidak bisa dikelola,
kenyataan ini sangatlah menyedihkan dalam kehidupan ini. Untunglah,
tidak bisa dikelola bukan berarti tidak bisa dipikirkan, tidak bisa
diperhatikan, dan tidak bisa disadari. Jika seseorang bisa mengerti akan
hal ini, boleh dikata bahwa kecerdasan orang tersebut telah terbuka
secara mendasar.
Di dalam sejarah panjang
dalam bereinkarnasi, jiwa manusia merupakan proses yang sangat pendek. Senang, marah, sedih, gembira, cinta, benci dan nafsu dalam tujuh
perasaan merupakan buih-buih dalam proses itu. Bila buih-buih itu
tersinari oleh matahari, dia juga bisa merefleksikan warna yang menarik.
Bagaimanapun juga dia itu berputar, berubah, muncul dan musnah.
Siapa yang bisa membuat
buih itu tetap tinggal? Siapa yang bisa mengelola aliran sungai? Siapa
bisa mengelola kecantikan yang indah bagaikan sinar mentari? Siapa yang
bisa mengelola kesedihan yang merisaukan bagaikan mendung dan hujan?
Jika bisa menikmati
cantik dalam kecantikan, menyadari sengsara dalam kesengsaraan, dan
meneliti risau dalam kerisauan, serta di dalam setiap proses kehidupan,
setiap episode dalam hidup ini selalu mempertahankan perasaan hati yang
teguh, berlapang dada serta menjaga kewibawaan maka cukuplah sudah.
Seperti kata perenungan Master Cheng Yen, "Orang yang mampu memberikan perhatian pada orang lain dan mendapatkan perhatian dari orang lain adalah orang yang memiliki berkah luar biasa."
能關心別人
被人關心的人
即是福中之福人。
~摘錄自證嚴上人靜思語~
Seperti kata perenungan Master Cheng Yen, "Orang yang mampu memberikan perhatian pada orang lain dan mendapatkan perhatian dari orang lain adalah orang yang memiliki berkah luar biasa."
能關心別人
被人關心的人
即是福中之福人。
~摘錄自證嚴上人靜思語~
Tidak ada komentar:
Write komentar