|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 03 Juni 2012

Kisah Dibalik Peribahasa Cina : Nan Ke Yi Meng ( 南柯一梦 )

 

Konon, pada zaman Dinasti Tang, yaitu abad ke-7 sampai ke-10 Masehi, ada seorang pemuda yang bernama Chunyu Fen yang sangat suka minum arak. 

Pada satu hari, ketika hari jadinya, Chunyu Fen telah menyediakan jamuan untuk merayakan teman-temannya di bawah pohon ash di depan rumahnya.

 Pada hari itu, dia minum sangat banyak hingga menjadi mabuk dan terus terlelap di bawah pohon tersebut.  

Dalam tidurnya, Chunyu Fen bermimpi, konon dirinya telah dibawa oleh dua orang petugas yang memakai pakaian berwarna ungu, ke dalam suatu lubang besar yang tersembunyi di bawah pohon ash itu dan kemudian tiba di sebuah negara yang bernama Negeri Dahuai'an.

Perdana Menteri negara itu sudah menunggu di luar istana raja untuk menyambut Chunyu Fen. Ketika diketahuinya bahwa raja negara tersebut ingin mengawinkan Puteri Jinzhi dengannya, Chunyu Fen merasa sangat heran. Mau tak mau, dia langsung dibawa masuk ke kamar pengantin dalam istana itu. Setelah menikah dengan puteri itu, Chunyu Fen ditugaskan sebagai Kepala Kabupaten Nanke.  

Oleh karena kebijakannya yang berkelanjutan untuk mengatasi kesulitan rakyat serta membangun Kabupaten tersebut, dia menjadi seorang pegawai yang amat dihormati dan disayangi oleh rakyat. Dia dikaruniai lima orang anak lelaki dan dua orang anak perempuan. Kehidupannya bersama anak-anaknya, serta Puteri Jinzhi juga sangat bahagia.
 
Namun, tiba-tiba, pada suatu hari, negara Tanluo telah melakukan serangan mendadak terhadap Negara Dahuai'an. Pasukan militer yang dipimpin oleh Chunyu Fen mengalami kekalahan yang sangat parah. Tidak lama setelah itu, Puteri Jinzhi pula meninggal dunia akibat diserang penyakit.  

Menghadapi bencana yang terus menerus menimpanya, Chunyu Fen yang sudah kehilangan wibawa itu memutuskan untuk meletakkan jabatannya. Dengan hati yang penuh duka dan kecewa, dia pun pulang ke kampung halamannya. Setelah hendak masuk ke dalam rumahnya, dia terkejut saat melihat dirinya sedang tidur lelap di bawah pohon ash di depan rumahnya. 

Dia merasa sangat takut sehingga terjaga dari mimpinya. Ketika melihat pembantu rumahnya sedang membersihkan halaman dan teman-temannya yang ada di situ sedang mengobrol dengan gembira, barulah dia merasa tenteram kembali.
 
Chunyu Fen menceritakan mimpinya itu kepada teman-temannya yang ada di situ. Dengan rasa penasaran dan keingintahuan, mereka bersama-sama pergi ke bawah pohon ash itu untuk menemukan "Negara Dahuai'an" yang muncul dalam mimpi Chunyu Fen itu. Namun yang mereka temui di pohon itu hanyalah sebuah sarang semut saja.

Kisah dibalik Peribahasa Cina, "Nan Ke Yi Meng ( 南柯一梦 )" ini mempunyai arti, bermimpi di siang hari atau mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin dapat direalisasikan.  

Hal ini juga memberikan kita satu pengajaran bahwa kekayaan, pangkat dan kekuasaan hanyalah mimpi kosong semata. Jangan terlalu mementingkan hal tersebut.

Tidak ada komentar:
Write komentar