Bukan di tempat yang tenang dan nyaman keinginan dan impian kita bisa
tercapai, tetapi jika kita mempunyai sebuah kenyakinan dan hati yang tak
tergoyah, terus bertahan dengan kenyakinan tersebut maka keinginan bisa
tercapai.
Ketika bergaul dengan sesama manusia, harus selalu melihat kekurangan
diri sendiri dan berusaha semaksimal mungkin merubah kebiasaan buruk
tersebut, belajarlah dan usahakan hati ini bisa tetap tenang menghadapi
hal apapun, maka semua hal akan bisa diselesaikan dengan mudah dan baik.
Ada seorang pendeta Tao yang sangat taat, pada tengah malam dia duduk
pavilion sedang meditasi, disampingnya ada beberapa serangga sedang
menjerit, suara mereka sangat bising.
Pendeta Tao ini lalu memikirkan bagaimana supaya dia tidak mendengar
suara keributan tersebut, tetapi setelah mencoba berbagai cara dia gagal
menjadi tenang, lalu dengan tidak sabaran dia membuka kedua matanya dan
menghardik, ”Diam! Apakah kalian tidak melihat saya sedang
bermeditasi?”
Sungguh heran, begitu dia menghardik dengan suara keras
serangga-serangga ini tidak mengeluarkan suara lagi. Dia menjadi
terkejut, tiba-tiba dia menyadari bahwa hatinya harus tenang dan tidak boleh
marah.
Setelah hatinya tenang, timbul sebuah niat, “Mungkin, sekarang saya
menyuruh serangga mengeluarkan suara, mungkin pikiran saya tidak akan
dikacaukan lagi oleh suara jeritan mereka lagi.”
Dia memutuskan sesuai dengan niat pikirannya akan melakukannnya, lalu
dengan perlahan-lahan dia berkata, “Menjeritlah kalian.” Tidak berapa
lama kemudian, tanpa disadarinya serangga-serangga disekelilingnya dengan
serentak menjerit lagi.
Tetapi dia tidak merasa bising lagi, malahan dia merasa hatinya tenang
dan santai. Dia menyadari, jika didalam hatinya terus memikirkan jeritan
serangga-serangga tersebut, berusaha dengan keras menyuruh hatinya
tenang, malahan akan terjadi sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Write komentar