|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 02 Juni 2012

Tseng Kuo Fan dan Pencuri

 

Tseng Kuo Fan ( 曾国藩 ) tidak dilahirkan sebagai seorang yang pintar, tetapi dia sangat rajin. Pada suatu malam, ketika dia sedang belajar dan menghafal pelajaran di luar rumah Tseng Kuo Fan ada seorang pencuri. Pencuri ini bersembunyi di atap rumahnya, biasanya dia menunggu penghuni rumah mematikan lampu maka dia akan masuk kedalam rumah mencuri.

Tetapi sekali ini pencuri menunggu sangat lama, lampu di dalam rumah masih belum dimatikan. Masih terdengar didalam rumah ada suara orang sedang menghafal. Berulang-ulang menghafal pelajaran yang itu-itu saja, tetapi suara orang tersebut masih tersendat-sendat dan belum dapat menghafal dengan baik.
Pencuri yang berada diatap rumah sudah menunggu berjam-jam, kepalanya sudah mulai pusing mata sudah berkunang-kunang, di dalam hatinya sudah sangat marah. Akhirnya dengan tidak sabaran dia turun dari atap rumah, berdiri dihadapan Tseng Kuofan dan memakinya, “Engkau sungguh bodoh, bagaimana bisa sekolah? Saya mendengar engkau menghafal 3 kali, seharusnya sudah bisa menghafar di luar kepala, tetapi engkau telah menghafalnya berjam-jam masih tidak lancar, sungguh bodoh.”

Setelah berkata demikian masih di hadapan Tseng Kuo Fan dia menghafal pelajaran yang dihafal Tseng dengan lancar. Setelah itu dia pun berjalan pergi dengan sombong.

Tseng Kuo Fan merasa sangat terkejut dan malu, dia merasa terkejut karena daya ingat pencuri ini sangat bagus. Dia merasa malu karena dia tidak bisa dibandingkan dengan seorang pencuri, lalu dia memutuskan mulai saat itu dia akan sangat rajin belajar.

Setelah beberapa tahun kemudian, Tseng Kuo Fan akhirnya bisa mendapatkan gelar dan menjadi hakim. Kemudian dia ditugaskan menjadi hakim di daerah. Tidak berapa lama kemudian, di daerahnya tertangkap seorang pencuri.

Ketika dihadapan pengadilan, Tseng Kuo Fan duduk dikursi hakim sedangkan pencuri tersebut berlutut di hadapannya. Ketika dia memandang pencuri tersebut, dia merasa mengenal pencuri tersebut. Setelah berpikir sejenak, dia teringat bertahun-tahun yang lalu disuatu malam pencuri ini masuk kerumahnya dan memakinya sebagai seorang yang bodoh.

Lalu dengan tertawa dia berkata kepada pencuri tersebut, ”Hai pencuri, dahulu karena kepintaranmu saya merasa sangat malu, tetapi kenapa engkau yang demikian cerdas sampai hari  ini masih menjadi pencuri?”

Pada akhirnya Tseng Kuo Fan menjadi orang terkenal di dalam sejarah, sedangkan pencuri yang pernah memakinya selamanya tetap menjadi pencuri. ( hui )

Tidak ada komentar:
Write komentar