|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 09 Juli 2012

Memikirkan Segala Sesuatu Dengan Bijak

 

Ketika kita memikirkan sebuah rencana, maka harus dipikirkan segala sesuatunya secara matang. Hanya dengan memiliki hati dan pikiran yang bijak, maka sebelum kita melakukan segala sesuatu kita akan dapat mengurangi resiko buruk yang akan terjadi dengan memikirkan keadaan sekarang dan keadaan masa depan.

Jika tidak, maka sesuatu rencana yang betapa baik pun, mungkin hanya akan menjadi sebuah impian saja.

Pada suatu hari, ketika Raja Zhi sedang rapat dengan para menteri, dia berkata kepada para menteri, “Negera kita dikelilingi oleh beberapa negara yang kuat, setiap tahun kita harus merubah taktik dan memperkuat militer kita, sekarang saya mempunyai sebuah rencana yang luar biasa, yang dapat menyelesaikan masalah ini.”

Seorang menteri yang bernama Aiche bertanya,”Apa rencana paduka?” Raja Zhi berkata, “Saya akan mendirikan sebuah tembok raksasa yang mengelilingi seluruh perbatasan negara kita, sehingga negara yang lain terpisah dengan negara kita. Maka tidak ada satu negarapun yang bisa menyerang negara kita lagi. Coba kalian pikirkan bukankah ini sebuah ide yang cemerlang dan tak ternilai harganya?”

Aiche berkata, “Paduka, ini adalah sebuah proyek besar, apakah rakyat bisa menanggung akibatnya?” Raja Chi berkata, “Saya tahu, jika membangun tembok itu banyak rakyat yang akan menderita, tetapi untuk jangka panjang hal ini dapat mengurangi peperangan yang dapat menimbulkan petaka dan penderitaan rakyat yang lebih besar. Bukankah hal ini menguntungkan?”

Setelah terdiam beberapa saat, Aiche dengan serius dan jujur berkata kepada raja Zhi, ”Kemarin pagi, ketika terjadi badai salju dan ketika saya akan pergi ke istana, saya melihat di jalanan ada seorang yang berpakaian compang camping dan robek sana-sini terbaring ditengah jalan. Kelihatannya dia sudah akan membeku karena kedinginan, tetapi matanya terus memandang ke langit melagukan pujian kepada Dewa.

Saya sangat heran, lalu bertanya kepada orang tersebut kenapa dia berbuat demikian? Oang itu menjawab, “Dewa mengkaruniakan badai salju ini sangat menakjubkan, dapat diduga panen gandum tahun depan pasti akan sangat sempurna. Orang-orang akan dapat mengisi perutnya dengan kenyang. Tetapi, bagi saya tahun depan itu terlalu jauh, sekarang saya sudah hampir mati kedinginan!.

Paduka, hamba beranggapan hal seperti yang paduka katakan untuk mendirikan tembok raksasa, kehidupan rakyat sekarang sudah cukup menderita, siapa lagi yang bisa memikirkan kemakmuran masa depan? Apakah mereka bisa menunggu sampai tembok raksasa ini selesai dibangun dan siapakah yang bisa menikmati kemakmuran itu?” Raja Zhi terdiam setelah mendengar perkataan Aiche.

Tidak ada komentar:
Write komentar