Kebahagiaan memang sulit didefinisikan, tetapi nyatanya banyak orang mengejar kebahagiaan. Mungkin
kita bisa mengatakan bahwa kebahagiaan itu ketika pikiran atau hati
kita dalam kedamaian. Kalau demikian, artinya kebahagiaan itu dari dalam
memancar keluar, bukan sebaliknya.
Bisa juga dikatakan kebahagiaan itu bisa diukur dari seberapa puas kita bisa menikmati kehidupan yang sedang kita jalani.
Bisa juga dikatakan kebahagiaan itu bisa diukur dari seberapa puas kita bisa menikmati kehidupan yang sedang kita jalani.
Ada
kolusi dalam perasaan bahagia sesaat yang terbentuk dari pengalaman
pribadi. Misal betapa singkatnya rasa bahagia itu ketika kita baru saja
memperoleh pekerjaan, atau ketika baru saja membayar uang muka sepeda
motor, atau ketika baru saja mendapat kenaikan gaji, atau baru saja kita
disanjung orang karena kita melakukan sesuatu yang menguntungkannya.
Kebahagiaan
seperti itu akan cepat sekali berlalu. Ketika baru saja memperoleh
pekerjaan, sesaat kemudian mungkin saja mengeluh karena banyaknya
masalah atau tugas yang harus diselesaikan. Ketika baru saja membayar
uang muka sepeda motor, akan disusul dengan memikirkan angsurannya.
Ketika baru saja gaji kita naik, ternyata terasa kebutuhan meningkat dan
gaji tak cukup lagi.
Ketika kita disanjung orang, dengan cepat akhirnya akan dilupakan lagi. Kebahagiaan yang sebenarnya adalah saat kita sedang mengharapkan sesuatu. Ketika ‘sesuatu’ itu telah menjadi kenyataan, kebahagiaan itu lewat begitu saja. Kemudian kita menciptakan harapan-harapan baru yang membawa kebahagiaan baru yang lain.
Ketika kita disanjung orang, dengan cepat akhirnya akan dilupakan lagi. Kebahagiaan yang sebenarnya adalah saat kita sedang mengharapkan sesuatu. Ketika ‘sesuatu’ itu telah menjadi kenyataan, kebahagiaan itu lewat begitu saja. Kemudian kita menciptakan harapan-harapan baru yang membawa kebahagiaan baru yang lain.
Berikut ini hal yang umum merupakan kolusi perasaan bahagia :
Kalau saja saya punya uang lebih banyak saya akan bahagia;
Kalau saja saya lebih terkenal saya akan bahagia;
Kalau saja saya punya banyak teman saya akan bahagia;
Kalau saja dunia adalah tempat yang lebih baik, maka saya akan bahagia.
Mungkin saja Anda mempunyai pengalaman yang lain dalam menemukan kebahagiaan. Lalu apa manfaat kebahagiaan? Ketika kita memiliki kontrol yang lebih baik terhadap perasaan bahagia maka :
Kita merasa baik.
Kita ungkapkan dengan sukacita, bersorak, ada kedamaian dan kepuasan;
Kita ungkapkan dengan sukacita, bersorak, ada kedamaian dan kepuasan;
Kita senang dengan siapa diri kita dan apa yang sedang atau telah kita lakukan;
Orang akan merasa nyaman berada di dekat Anda;
Kita memiliki harga diri yang lebih tinggi;
Hidup kita secara fisik meningkat;
Kita dapat lebih mudah memecahkan masalah yang mungkin timbul;
Kita memiliki energi tambahan;
Kehidupan kita akan meningkat dalam segala hal;
Kita akan memiliki kehidupan terbaik yang bisa kita bayangkan –
Kita akan memiliki kehidupan terbaik yang bisa kita bayangkan –
Kita orang yang bahagia!
Sebaliknya, ketidakbahagiaan atau keputusasaan akan berakibat:
Kita gagal memecahkan masalah yang muncul;
Bahkan seringkali menciptakan masalah baru;
Menciptakan jarak dengan orang lain;
Membuat kita merasa marah, kesepian dan kebencian.
Jika
kita tidak bisa mengontrol perasaan bahagia kita, tidak ada manfaat
positif dari perasaan bahagia itu, akhirnya hanya akan menghancurkan
hidup kita. Jadi benar adanya, uang tidak menentukan kita bahagia atau
tidak bahagia.
Tidak ada komentar:
Write komentar