|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 14 Februari 2013

Makna Santap Yusheng ( 鱼生 ) Mengharapkan Berkah Imlek

 

Banyak upacara atau hari-hari perayaan tradisi dimana menekankan kepada beberapa faktor seperti berkumpulnya anggota keluarga  dan terjaganya hubungan kekerabatan keluarga, penghormatan leluhur dan makan-makan. 

Yusheng 鱼生 didasarkan pada faktor berkumpulnya anggota keluarga dan terjaganya hubungan kekerabatan.
 
Porsi satu piring besar Yusheng biasanya bisa disantap sampai 8 orang sehingga tidak cocok untuk dimakan sendiri saja. Tradisi santap Yee Sang hanya dilakukan saat Imlek maka kami juga ingin menjaga tradisi itu yang ada dengan menyediakan hidangan Yee Sang yang adanya hanya satu tahun sekali. Dari tahun ke tahun peminatnya semakin banyak.

Salah satu kuliner atau santapan dari tradisi kuno adalah Yee sang atau Yusheng (Hanzi sederhana: 鱼生; pinyin: yúshēng). Adalah  masakan Tiochiu berupa salad ikan segar. Salad ini bukan sembarang salad karena memiliki 17 bahan yang dipadukan menjadi satu. Yang wajib adalah ikan atau Yu yang berkonotasi ‘pembaharuan’ hidup di tahun baru.
Biasanya ikan Salmon, Jelly Fish atau Tuna, ditambah irisan halus sayuran seperti wortel dan lobak, yang diiris panjang-panjang kecil, jahe putih dan merah, manisan kulit jeruk, Jeruk Bali, Talas, Jamur Enoki, Daun Ketumbar, manisan buah Kundur, Melon, kulit Pangsit goreng atau Kentang goreng, biji Wijen dan Kacang Tanah cincang. Bahan yang masing-masing mengandung rasa yang beragam.
Daging ikan yang dipakai sebelumnya bisa sudah direndam dalam campuran minyak wijen, minyak goreng, dan merica. Saus dibuat campuran minyak (minyak goreng dan minyak wijen) dengan tambahan saus buah prem, gula pasir, dan bubuk kayu manis. 
Aksara Tionghoa untuk ikan (鱼) dan berkelebihan (余) sama-sama dibaca sebagai yú. Aksara Tionghoa untuk yúshēng (鱼生) juga homofon dengan yúshēng (余升) yang berarti meningkatnya kelimpahan. Oleh karena itu, makanan ini dipercaya sebagai simbol kelimpahan dan kemakmuran bagi orang yang memakannya.

Tujuan santap Yee Sang adalah kebersamaan, biasanya 1 piring besar bisa disantap 8 – 12 orang yang mengelilingi meja makan. Urusan meracik salad biasanya dipandu pramusaji. Karena tahapan meracik selalu diiringi kata-kata pengharapan berdasarkan simbol-simbol yang menyertai. 

Saat piring Yee Sang di taruh di meja, diiringi kata-kata ‘Fat Cai Yi Sen’ dan ‘Wan Shi Ru Yi’ yang artinya yee sang untuk kemakmuran. Jeruk Saat meletakkan ikan mentah juga disertai "Nian Nian You You" yang artinya berkelimpahan sepanjang tahun.Lemon diperas diatas irisan Salmon dan Tuna dan mengucapkan ‘Da Ji Da Li’ artinya Semoga kebersamaan dan Ketentraman selalu dalam keluarga, demikian seterusnya sampai bahan terakhir.

Yee Sang adalah hidangan khusus untuk Tahun Baru Imlek. Makanan ini dihidangkan sebagai makanan pembuka, dan biasanya dimakan pada Renri (hari ke-7 bulan pertama kalender Imlek). hari manusia, hari ulang tahun bagi seluruh manusia atau hari ketujuh setelah Imlek. Urutan lengkapnya berdasarkan urutan penciptaan dalam mitologi penciptaan Nu Wa yang secara berurutan dimulai dari ayam di hari pertama - anjing - babi - kambing - sapi - kuda - manusia di hari ketujuh. 

Itulah latar belakang nelayang mengadakan pesta atas tangkapan ikannya. Tradisi ini diperkirakan dimulai di Chaozhou dan Shantou sejak zaman Dinasti Song Selatan. Pada masa penjajahan Inggris di Malaya, tradisi merayakan Renri dibawa pendatang dari Tiongkok. Kios pedagang bubur menyediakan hidangan ikan mentah yang diperkirakan sebagai makanan khas Jiangmen, Provinsi Guangdong. Hidangan tersebut terdiri dari irisan ikan, lobak, dan wortel yang diberi saus. Pembeli menuangkan sendiri saus yang dibuat dari campuran minyak, cuka, dan gula.

Saus dihidangkan terpisah dan dicampur sendiri dengan sumpit oleh orang yang memakannya. Menurut tradisi, ketika diaduk dengan saus, ikan dan sayuran harus diangkat tinggi-tinggi di atas piring. Semakin tinggi Yee Sang terangkat, maka semakin baik pula peruntungan di tahun yang baru. Yee Sang diaduk bersama-sama oleh orang yang duduk satu meja sambil saling mengucapkan selamat tahun baru Imlek. Tradisi mengaduk Yee Sang dan mengangkatnya tinggi-tinggi disebut lo hei(撈起 atau 捞起).


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel. 

Tidak ada komentar:
Write komentar