Kebaikan selalu tumbuh bersama dengan kerendahan hati. Dimana ada
kebaikan maka disana ada kerendahan hati. Kebaikan tidak dapat tumbuh bersama
dengan kesombongan. Bila ada kebaikan yang melahirkan kesombongan maka
itu bukan kebaikan. Itu adalah keegoisan dalam bentuk yang halus.
Jika Anda berbuat kebaikan, lalu Anda merasa diri lebih baik dari orang lain. Orang-orang perlu tahu akan kebaikan Anda. Kemudian Anda menjadi kristis dengan orang-orang yang tidak melakukan kebaikan. Merasa diri berhak mengoreksi mereka. Ketika ada yang mengritik, Anda segera menjatuhkannya dengan kebaikan yang Anda miliki, maka kebaikan Anda bukanlah kebaikan. Berbuat baiklah karena memang dirimu baik.
Tidak perlu berbuat baik jika masih ada keinginan. Yang perlu dilakukan hanya mencegah atau berupaya untuk tidak berbuat kejahatan atau keburukan terhadap orang lain. Tidak perlu berangan untuk berbuat kebaikan bagi orang lain, cukup berikan ucapan serta perbuatan yang tidak membuat orang lain bersedih.
Kita sering terjebak bujukan orang agar berbuat kebaikan. Akhirnya kita berbuat baik karena desakan orang lain. Ini bukanlah perbuatan baik. Ini hanya memenuhi keinginan orang lain. Bukan kebaikan yang berasal dari hati yang tulus. Demikian juga saat kita melakukan ibadah. Seringkali hanya memenuhi keinginan orang sekitar.
Banyak orang yang sering menganjurkan agar orang lain berbuat kebaikan untuk mendapatkan pahala. Aneh sekali. Semua bertujuan mendapatkan imbalan. Mereka lupa bahwa ketika seseorang mendapatkan imbalan, baik hanya pujian maupun materi, sesungguhnya ia telah menghapus nilai kebaikan itu sendiri. Inilah ego manusia yang masih melekat erat.
Seseorang yang berkebajikan, walaupun semua orang mengakui kemuliaan pribadinya, namun ia tidak merasa diri istimewa. Sekalipun pengorbanan dan dedikasinya besar namun hatinya tetap biasa seolah ia tidak melakukan sesuatu. Batinnya tenang, wajar alami bagai air mengalir dan angin berhembus. Tidak butuh pujian dan pengakuan. Bekerja tenang dan konsisten sejalan dengan alam.
Seperti kata Guru Agung Lao Tze : "Orang yang sempurna kebajikan, tidak merasa diri baik."
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Jika Anda berbuat kebaikan, lalu Anda merasa diri lebih baik dari orang lain. Orang-orang perlu tahu akan kebaikan Anda. Kemudian Anda menjadi kristis dengan orang-orang yang tidak melakukan kebaikan. Merasa diri berhak mengoreksi mereka. Ketika ada yang mengritik, Anda segera menjatuhkannya dengan kebaikan yang Anda miliki, maka kebaikan Anda bukanlah kebaikan. Berbuat baiklah karena memang dirimu baik.
Tidak perlu berbuat baik jika masih ada keinginan. Yang perlu dilakukan hanya mencegah atau berupaya untuk tidak berbuat kejahatan atau keburukan terhadap orang lain. Tidak perlu berangan untuk berbuat kebaikan bagi orang lain, cukup berikan ucapan serta perbuatan yang tidak membuat orang lain bersedih.
Kita sering terjebak bujukan orang agar berbuat kebaikan. Akhirnya kita berbuat baik karena desakan orang lain. Ini bukanlah perbuatan baik. Ini hanya memenuhi keinginan orang lain. Bukan kebaikan yang berasal dari hati yang tulus. Demikian juga saat kita melakukan ibadah. Seringkali hanya memenuhi keinginan orang sekitar.
Banyak orang yang sering menganjurkan agar orang lain berbuat kebaikan untuk mendapatkan pahala. Aneh sekali. Semua bertujuan mendapatkan imbalan. Mereka lupa bahwa ketika seseorang mendapatkan imbalan, baik hanya pujian maupun materi, sesungguhnya ia telah menghapus nilai kebaikan itu sendiri. Inilah ego manusia yang masih melekat erat.
Seseorang yang berkebajikan, walaupun semua orang mengakui kemuliaan pribadinya, namun ia tidak merasa diri istimewa. Sekalipun pengorbanan dan dedikasinya besar namun hatinya tetap biasa seolah ia tidak melakukan sesuatu. Batinnya tenang, wajar alami bagai air mengalir dan angin berhembus. Tidak butuh pujian dan pengakuan. Bekerja tenang dan konsisten sejalan dengan alam.
Seperti kata Guru Agung Lao Tze : "Orang yang sempurna kebajikan, tidak merasa diri baik."
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar