|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 22 Maret 2013

Tou Bi Cong Rong ( Meletakkan Pena, Masuk Tentara )

 

Kisah ini berasal dari Sejarah Dinasti Han, yang diilhami dari kisah seorang sastrawan ( penulis puisi ) yang bernama Ban Chao (32-102 AD). Ketika kariernya dirasa tanpa kemajuan, ia kemudian memutuskan berganti haluan, alias tukar karier. 

Ia tinggalkan pit (kwas China untuk melukis dan kaligrafi), tinta, kertas dan mulai bergabung dengan tentara.berasal dari keluarga sejarawan.
Ayahnya meninggal ketika ia masih muda, dan keluarganya sangat miskin sehingga ia bekerja sebagai petugas bagi pemerintah untuk menafkahi ibunya. 

Setelah ia melemparkan sikat tulisannya, dan mendesah, "Seorang pria sejati harus memiliki aspirasi selain mengikuti Fu Jiezi dan Zhang Qian untuk memenangkan kehormatan di tanah asing dan mendapatkan gelar mulia. Bagaimana saya bisa pergi cetakan antara menulis disikat dan inkstones? "  

Kemudian, ia dikirim ke Wilayah Barat sebagai utusan. Awal keberadaannya di detasemen angkatan perang, banyak sandungan dan ganjalan. Namun dengan kegigihannya, Ban Chao berhasil mendapatkan lebih dari 50 kerajaan untuk membayar kesetiaannya kepada kaisar Han sehingga mendapatkan promosi dan kenaikan pangkat sampai jenjang yang tinggi. Dia kemudian diangkat sebagai gubernur Wilayah Barat, dan diberi gelar Marquis Ding Yuan.
 
Kemudian, kalimat ini muncul dan digunakan untuk menggambarkan tindakan menyerah pos sipil yang bergabung dengan tentara.
 

Selama masih ada hutan, jangan takut kehabisan kayu bakar.

Bila ada cahaya dalam jiwa, maka akan hadir kecantikan dalam diri seseorang. Bila ada kecantikan dalam diri seseorang, akan hadir keharmonisan dalam rumah tangga. Bila ada keharmonisan dalam rumah tangga, akan hadir ketertiban dalam negara. Dan bila ada ketertiban dalam negara, akan hadir kedamaian di dunia.
Bila kau ingin mendapatkan kebahagiaan dalam satu jam, tidurlah. Bila kau ingin mendapatkan kebahagiaan dalam sehari, pergilah memancing. Bila kau ingin mendapatkan kebahagiaan dalam setahun, mintalah keberuntungan. Bila kau ingin mendapatkan kebahagiaan seumur hidupmu, maka tolonglah orang lain.
Bila ada cahaya dalam jiwa, maka akan hadir kecantikan dalam diri seseorang. Bila ada kecantikan dalam diri seseorang, akan hadir keharmonisan dalam rumah tangga. Bila ada keharmonisan dalam rumah tangga, akan hadir ketertiban dalam negara. Dan bila ada ketertiban dalam negara, akan hadir kedamaian di dunia.


Bila ada cahaya dalam jiwa, maka akan hadir kecantikan dalam diri seseorang. Bila ada kecantikan dalam diri seseorang, akan hadir keharmonisan dalam rumah tangga. Bila ada keharmonisan dalam rumah tangga, akan hadir ketertiban dalam negara. Dan bila ada ketertiban dalam negara, akan hadir kedamaian di dunia.

Permata tak dapat dibuat mengkilap tanpa menggosoknya, demikian juga Anda tak akan sempurna tanpa mencoba dan mencoba 


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel. 

Tidak ada komentar:
Write komentar