Sewaktu dinasti Han, ada seorang yang bernama Chen Ming She, orang lain
menyebutnya dengan Tuan Wen Fang. Beliau paling dipercaya dikampungnya.
Kalaulah ada terjadi perselisihan, maka seringkali orang mencari dia untuk
memutuskannya.
Banyak orang berkata, “Lebih baik menerima hukuman,
daripada mau diserahkan pada Tuan Wen Fang yang bisa mengetahui
kelemahan orang lain,” Dia begitu sangat dihormati dan disegani orang lain.
Pada suatu hari, Chen Ming She berjanji dengan kawannya untuk
berpergian, tetapi setelah lewat dari waktu yang dijanjikan, kawannya
masih juga belum datang maka Chen Ming She duluan berangkat.
Tak lama kemudian setelah dia berangkat, kawannya datang mencarinya. Anak dari Chen Ming She yang bernama Chen Yeng Fang berdiri di depan pintu (Chen Yen Fang pada saat itu berumur 7 tahun).
Kawannya lalu bertanya, “Apakah ayah ada di rumah ?”.
Yen Fang menjawab, “Ayah sudah lama sekali menunggu Tuan, makanya ayah berangkat duluan.”
Begitu mendengar jawaban tersebut, kawannya lalu emosi dan berkata, “Keterlaluan, sungguh bukan manusia ! Sudah janji dengan orang lain, malah diri sendiri pergi duluan.”
Yen Fang lalu menjawab, “Tuan dengan ayah saya berjanji pada siang hari, tetapi telah lewat dari waktu yang dijanjikan masih saja belum datang, itu demikian tidak dapat dipercaya dan di hadapan dari anak orang memarahi ayahnya di sebut dengan tidak sopan.”
Setelah mendengar jawaban dari Yen Fang, kawannya itu merasa dirinya sendiri yang bersalah, setelah meminta maaf dia lalu pergi dengan perasaan malu.
Kebanyakan orang selalu tidak terlebih dahulu mengoreksi dirinya sendiri dan duluan menyalahkan orang lain, sebenarnya hal itu bukan saja akan membuat orang lain memandang ringan terhadap dirinya, tetapi juga telah menyinggung perasaan orang lain.
Setiap orang yang bermoral, seharusnya sebelum menyalahkan orang lain, maka sebaiknya hendaklah rinstropeksi pada dirinya sendiri.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tak lama kemudian setelah dia berangkat, kawannya datang mencarinya. Anak dari Chen Ming She yang bernama Chen Yeng Fang berdiri di depan pintu (Chen Yen Fang pada saat itu berumur 7 tahun).
Kawannya lalu bertanya, “Apakah ayah ada di rumah ?”.
Yen Fang menjawab, “Ayah sudah lama sekali menunggu Tuan, makanya ayah berangkat duluan.”
Begitu mendengar jawaban tersebut, kawannya lalu emosi dan berkata, “Keterlaluan, sungguh bukan manusia ! Sudah janji dengan orang lain, malah diri sendiri pergi duluan.”
Yen Fang lalu menjawab, “Tuan dengan ayah saya berjanji pada siang hari, tetapi telah lewat dari waktu yang dijanjikan masih saja belum datang, itu demikian tidak dapat dipercaya dan di hadapan dari anak orang memarahi ayahnya di sebut dengan tidak sopan.”
Setelah mendengar jawaban dari Yen Fang, kawannya itu merasa dirinya sendiri yang bersalah, setelah meminta maaf dia lalu pergi dengan perasaan malu.
Kebanyakan orang selalu tidak terlebih dahulu mengoreksi dirinya sendiri dan duluan menyalahkan orang lain, sebenarnya hal itu bukan saja akan membuat orang lain memandang ringan terhadap dirinya, tetapi juga telah menyinggung perasaan orang lain.
Setiap orang yang bermoral, seharusnya sebelum menyalahkan orang lain, maka sebaiknya hendaklah rinstropeksi pada dirinya sendiri.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar