Pada zaman Dinasti Song, ada 2 orang pejabat tinggi yang bernama Cau Pien, dan Fan Cen. Oleh karena pendapat mereka selalu berbeda, maka mereka selalu bermusuhan.
Pada saat, Wang An menjadi Perdana Menteri, Fan Cen pernah mengatakan keburukannya pada Kaisar, sehingga Wang An tidak menyukainya.
Suatu waktu, Kaisar bertanya pada Wang An, “Fan Cen orangnya bagaimana ?”
Wang An menjawab, “Tentang sosok Fan Cen, Cau Pien yang paling tahu, silahkan Cau Pien yang menjawabnya saja.”
Lalu Kaisar bertanya pada Cau Pien. Cau Pien menjawab, “Pada saat Kaisar jatuh sakit dan terbaring di ranjang, Fan Cen seorang yang paling kuatir. Dia juga segera memohon kepada Kaisar agar segera menetapkan seorang pengganti, agar jangan sampai terjadi kekacauan dan bisa menentramkan hati rakyat.
Dari tanggal 19, Fan Cen membuat petisi dan terus menunggu di Balairung sampai 100 hari. Demi masalah negara, Fan Cen menunggu sampai seluruh rambut dikepalanya menjadi putih. Kalau Fan Cen bukan seorang pejabat yang setia, lalu disebut apa ? "
Setelah berkata demikian, Cau Pien segera mengundurkan diri. Setelah sidang, Wang An bertanya kepada Cau Pien, “Bukankah kamu bermusuhan dengan Fan Cen.“
Cau Pien menjawab, “Saya tidak berani, demi dendam pribadi merusak masalah umum.”
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Pada saat, Wang An menjadi Perdana Menteri, Fan Cen pernah mengatakan keburukannya pada Kaisar, sehingga Wang An tidak menyukainya.
Suatu waktu, Kaisar bertanya pada Wang An, “Fan Cen orangnya bagaimana ?”
Wang An menjawab, “Tentang sosok Fan Cen, Cau Pien yang paling tahu, silahkan Cau Pien yang menjawabnya saja.”
Lalu Kaisar bertanya pada Cau Pien. Cau Pien menjawab, “Pada saat Kaisar jatuh sakit dan terbaring di ranjang, Fan Cen seorang yang paling kuatir. Dia juga segera memohon kepada Kaisar agar segera menetapkan seorang pengganti, agar jangan sampai terjadi kekacauan dan bisa menentramkan hati rakyat.
Dari tanggal 19, Fan Cen membuat petisi dan terus menunggu di Balairung sampai 100 hari. Demi masalah negara, Fan Cen menunggu sampai seluruh rambut dikepalanya menjadi putih. Kalau Fan Cen bukan seorang pejabat yang setia, lalu disebut apa ? "
Setelah berkata demikian, Cau Pien segera mengundurkan diri. Setelah sidang, Wang An bertanya kepada Cau Pien, “Bukankah kamu bermusuhan dengan Fan Cen.“
Cau Pien menjawab, “Saya tidak berani, demi dendam pribadi merusak masalah umum.”
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar