|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 24 Agustus 2013

Kisah Sebatang Tebu

 

Sebatang tebu terbaring pasrah. Dia tahu bahwa umurnya tak lagi lama. Dia mengerti, sebentar lagi waktunya akan tiba dan dia harus bersiap untuk menghadapi penghakiman terakhir di mesin giling, guna menghasilkan air tebu yang sering diminum manusia sebagai es tebu atau jus tebu. 

Dia tahu dirinya memiliki rasa manis yang sering dicari oleh manusia yang dahaga.

Dirinya mulai gelisah, ketika satu persatu temannya diambil dari kelompoknya secara paksa, karena dari mereka sebetulnya tak ada yang rela. Diperas habis, hanya
menyisakan segelas air tebu, kemudian tinggal sepahnya. Jadi dia merasa bahwa seolah-olah hidupnya sia-sia dan tak berguna lagi.

Namun, Si Tebu lupa…Semasa hidupnya dia memiliki manisnya dirinya. Sebelum usai hidupnya, dia telah persembahkan manisnya itu bagi manusia untuk dinikmati.

Si Tebu akhirnya menyadari bahwa prinsip berbagi itulah yang terpenting. Bukan lagi berapa lama dia hidup. Melainkan semasa hidup, mampukah ia memberi arti? Semasa hidup mampukah ia meninggalkan kesan mendalam di hati? Semasa hidup, masihkah dia terus berkarya dan memberi?

Ketika tangan penjual tebu tiba untuk mengambil dirinya…Si Tebu tersenyum. Manis sekali.
Lebih manis dari rasa yang dia berikan kepada yang meminumnya. Karena dia sadar, hidupnya sudah berarti. 


Setidaknya dia sudah membagikan kepada seseorang atau dua orang. Tak mengapa. Yang penting dia hidup bahagia dan tidak mati sia-sia. Berbagi, memberi, berkarya terus sampai akhir hidupnya, jadikan dirinya tersenyum bahagia. 

Tak ada yang lebih bahagia selain memberikan diri bagi dunia. Walaupun dunia itu baginya hanya satu atau dua orang saja. Walaupun dunia itu baginya hanya sekitarnya saja. Tak ada sesal, setelah melakukan yang terbaik sampai akhir hidupnya.

Kalaupun sekarang engkau tengah merasa lelah…Energi terkuras, letih fisik dan mental luar biasa. Ingatlah untuk tetap terus berkarya bagi sesama. Beristirahatlah barang sejenak, lakukan apa yang dianggap perlu untuk rileks dan kembali berkarya sesuai apa yang sudah dipercayakanNya.

Sehingga, walaupun hidup ini singkat, tak perlu kuatir…Karena yang terpenting adalah seberapa banyak yang sudah kita lakukan semasa hidup bagi sesama, bagi dunia? Atau dalam lingkup yang lebih kecil: bagi keluarga dan teman-teman kita? Bagi orang lain?

Hidup akan jauh lebih berarti bila kita memberikan bagian dari diri yang terbaik demi kebaikan. Memberikan yang terbaik bagi diri bagi kemanusiaan. Memberi yang terbaik dengan keluar dari diri sendiri dan membantu orang lain yang berkekurangan.

.
 

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar