禮者,理也,也就是「規規矩矩的態度」,此乃聖人承天命而制之者 。古書上亦云:「夫禮,天之經也,地之義也,人之行也。」是故禮 乃人事之儀則,不懂得禮就不懂如何修己正心、處世待人。
Sopan adalah tahu aturan, juga adalah menyikapi aturan yang ada. Ini adalah merupakan aturan yang ditetapkan oleh orang suci yang mengemban Firman Tuhan.
Pada kitab kuno ada memuat : “Sopan itu merupakan hal yang mesti ada, walaupun di Langit, dan kesopanan merupakan loyalitas dari bumi, kesopanan ini mestilah dilaksanakan / dijalankan oleh manusia.”
Sopan itu adalah aturan yang ada pada permasalahan setiap orang. Orang yang tidak mengerti kesopanan, berarti tidak mengerti bagaimana membina diri sendiri dan menegakkan hati dalam menghadapi orang lain.
禮之認知 :
PEMAHAMAN MENGENAI KESUSILAAN / KESOPANAN
禮,實踐於己身者,為之「誠」。所謂「居敬存誠」,居敬的工夫乃 始於個人生活以及動止儀容,不論群居獨處,必使一切皆合於禮,禮 主於敬,由敬而至於誠。是故守禮的人,必定是俯仰無愧,誠篤不欺 。
Dengan menerapkan Sopan santun ke dalam diri sendiri, maka merupakan perwujudan dari kesungguhan hati. Yang dimaksud dengan, “Ci Ching Chun Cheng” adalah kelakuan yang penuh dengan rasa hormat dan mengandung kesungguhan hati.
Teknik dari Ci Ching Chun Cheng adalah dimulai dari segala gerak gerik dalam kehidupan seseorang, tidak peduli di tempat umum (kelompok), maupun pada saat sendirian, semuanya hendaklah menunjukkan kesopanan.
Kesopanan mengutamakan penghormatan, dari rasa hormat barulah timbul kesungguhan hati, makanya orang yang menjaga sopan santun pastilah tidak akan memalukan Langit dan bumi, penuh dengan kesopanan dan tidak membohongi orang lain.
禮之實踐 :
PENERAPAN / PENGAMALAN DARI KESUSILAAN / SOPAN
禮,實踐於人與人的相處對待上,即為「人倫」。譬若為人子者,應 盡其孝之義務,是故晨昏定省、冬溫夏涼,生事之以禮,死葬之以禮 ,祭之以禮(清明節全家祭祖掃墓、祖先忌日追思),此則節文,乃 為人子之禮也。又如對長輩恭敬,對平輩有禮,長幼有序…禮者無所 不包。孔子亦云:「君君、臣臣、父父、子子」,是故為國者以「禮 」為先,聖人制禮,所以齊民,君子守禮,所以保身。
Sopan diterapkan pada hubungan timbal balik di antara sesama manusia yang disebut dengan tata krama manusia. Sebagai seorang anak seharusnyalah berbakti, siang malam membuat pikiran orang tuanya senantiasa tenang. Ketika musim dingin mengutamakan kehangatannya, musim panas mengutamakan kesejukannya.
Sewaktu orang tua masih hidup, harus dilayani dengan sopan santun, setelah meninggal maka dikebumikan dengan menggunakan aturan yang sesuai tata krama kesopanan, juga memperingati hari kematiannya dengan sopan.
Pada Perayaan Cheng Beng, seluruh anggota keluarga pergi ke makam leluhur untuk membersihkan kuburannya dan sekalian merupakan hari untuk mengenang para leluhur, semua ini merupakan etika sopan santun.
Sebagai anak juga hormat terhadap yang lebih tua, sopan terhadap orang yang setingkat dengannya, tua muda ada aturannya. Apapun yang terjadi, tiada yang bisa tanpa memakai sopan santun dalam menghadapinya.
Konfusius berkata, “Atasan adalah atasan, bawahan ada bawahan, ayah adalah ayah, anak adalah anak, makanya yang memerintah negara mengutamakan, “Kesopanan”. Orang suci membuat tata krama kesopanan, sehingga semua orang barulah bisa sejajar, raja mematuhi kesopanan, barulah bisa menjaga pondasinya dengan utuh.
Bersambung Ke : Delapan Moral Kebajikan ( Ba De / 八德 ) Ke 6 Kebenaran ( Yi 義 )
Sopan adalah tahu aturan, juga adalah menyikapi aturan yang ada. Ini adalah merupakan aturan yang ditetapkan oleh orang suci yang mengemban Firman Tuhan.
Pada kitab kuno ada memuat : “Sopan itu merupakan hal yang mesti ada, walaupun di Langit, dan kesopanan merupakan loyalitas dari bumi, kesopanan ini mestilah dilaksanakan / dijalankan oleh manusia.”
Sopan itu adalah aturan yang ada pada permasalahan setiap orang. Orang yang tidak mengerti kesopanan, berarti tidak mengerti bagaimana membina diri sendiri dan menegakkan hati dalam menghadapi orang lain.
禮之認知 :
PEMAHAMAN MENGENAI KESUSILAAN / KESOPANAN
禮,實踐於己身者,為之「誠」。所謂「居敬存誠」,居敬的工夫乃
Dengan menerapkan Sopan santun ke dalam diri sendiri, maka merupakan perwujudan dari kesungguhan hati. Yang dimaksud dengan, “Ci Ching Chun Cheng” adalah kelakuan yang penuh dengan rasa hormat dan mengandung kesungguhan hati.
Teknik dari Ci Ching Chun Cheng adalah dimulai dari segala gerak gerik dalam kehidupan seseorang, tidak peduli di tempat umum (kelompok), maupun pada saat sendirian, semuanya hendaklah menunjukkan kesopanan.
Kesopanan mengutamakan penghormatan, dari rasa hormat barulah timbul kesungguhan hati, makanya orang yang menjaga sopan santun pastilah tidak akan memalukan Langit dan bumi, penuh dengan kesopanan dan tidak membohongi orang lain.
禮之實踐 :
PENERAPAN / PENGAMALAN DARI KESUSILAAN / SOPAN
禮,實踐於人與人的相處對待上,即為「人倫」。譬若為人子者,應
Sopan diterapkan pada hubungan timbal balik di antara sesama manusia yang disebut dengan tata krama manusia. Sebagai seorang anak seharusnyalah berbakti, siang malam membuat pikiran orang tuanya senantiasa tenang. Ketika musim dingin mengutamakan kehangatannya, musim panas mengutamakan kesejukannya.
Sewaktu orang tua masih hidup, harus dilayani dengan sopan santun, setelah meninggal maka dikebumikan dengan menggunakan aturan yang sesuai tata krama kesopanan, juga memperingati hari kematiannya dengan sopan.
Pada Perayaan Cheng Beng, seluruh anggota keluarga pergi ke makam leluhur untuk membersihkan kuburannya dan sekalian merupakan hari untuk mengenang para leluhur, semua ini merupakan etika sopan santun.
Sebagai anak juga hormat terhadap yang lebih tua, sopan terhadap orang yang setingkat dengannya, tua muda ada aturannya. Apapun yang terjadi, tiada yang bisa tanpa memakai sopan santun dalam menghadapinya.
Konfusius berkata, “Atasan adalah atasan, bawahan ada bawahan, ayah adalah ayah, anak adalah anak, makanya yang memerintah negara mengutamakan, “Kesopanan”. Orang suci membuat tata krama kesopanan, sehingga semua orang barulah bisa sejajar, raja mematuhi kesopanan, barulah bisa menjaga pondasinya dengan utuh.
Bersambung Ke : Delapan Moral Kebajikan ( Ba De / 八德 ) Ke 6 Kebenaran ( Yi 義 )
Tidak ada komentar:
Write komentar