|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 05 September 2013

Segala Yang Terjadi Ada Balasannya

 

Wan Zhengzhong dan wanita simpanannya
Wang Zhengzhong meraih keuntungan yang sangat besar dari pekerjaannya sebagai polisi di Tiongkok, namun dia meninggal diusia yang relatif muda…...dengan suatu penyesalan.

Wang lahir di ibukota Provinsi Fujian, Tiongkok, pada tahun 1953. Ia menjadi polisi saat menginjak usia 20 tahun, menurut sebuah artikel di China Forum yang memajang riwayat karirnya.

 
Karir Wang berjalan dengan mulus, satu demi satu mendapatkan promosi jabatan. Pada 1996, Wang diangkat menjadi deputi direktur Kantor Keamanan Publik Fuzhou.

Jabatan Wang membawahi polisi lalu lintas dan menguasai seluruh tempat-tempat hiburan seperti bar karaoke, night club, sauna, dan lain-lain. Banyak orang dalam profesi ini memberikan uang suap kepadanya sebagai perlindungan terhadap usaha mereka. Kekayaan Wang bertambah dengan cepat. “Keuntungan” yang dihasilkan lebih dari 1 juta yuan (sekitar  Rp 1,25 miliar) per tahun.

Wang juga dikenal suka berselingkuh dalam lingkungan polisi. Disamping memiliki beberapa wanita simpanan di luar kantor yang dia dukung secara finansial, dia juga memiliki dua wanita simpanan di dalam kantornya dalam jangka waktu lama. 

Salah satu dari wanita simpanan ini sangat cantik, namanya Hao Wen. Dia dijuluki sebagai “kembang Polisi Fuzhou”. Wang memberikan jabatan kepadanya sebagai direktur di sebuah kantor keamanan publik tingkat kotapraja.

Selain itu Wang juga memiliki hubungan dekat dengan kepala daerah Komite Urusan Politik dan Legislatif juga para pejabat tinggi militer. Dengan koneksi ini, dia dapat memanfaatkan pasar mobil di Fuzhou, yang dikuasai oleh dua grup besar dibawah perlindungan dari seorang kepercayaan Wang. Pendapatan ilegal Wang lebih dari 100 juta Yuan (sekitar Rp 125 miliar) saat itu.

Lari ke AS

Musibah yang menimpa konglomerat Lai Changxing dari Provinsi Fujian, tiba-tiba menjungkir balikkan hidup Wang. Lai pernah dituntut karena melakukan penyelundupan dalam sebuah kasus korupsi yang sangat disorot pada akhir 1990-an, namun tuntutan terhadap Lai dibatalkan.

Wang menyediakan perlindungan bagi sindikat kejahatan terbesar di Provinsi Fujian, Geng Bisu. Setelah kasus penyelundupan Lai Changxing menuju ke titik terang, terjadi lah perombakan susunan jajaran politik di Provinsi Fujian, dan keterkaitan Geng Bisu dengan seorang gubernur mulai terekspos.

Wang menyadari bahwa dia juga dapat terjerat masalah sewaktu-waktu. Dengan mengerahkan berbagai upaya, dia dan Hao Wen berhasil mendapatkan paspor AS.

Kepala Geng Bisu, Lin Qiuwen, demi menyelamatkan nyawanya, ia mengatakan bahwa Wang Zhenzhong telah menyediakan perlindungan polisi baginya. Dengan begini, keterlibatan Wang dalam bermacam kejahatan ekonomi terekspos.

Pada 22 Mei 2002 pagi, Wang diminta untuk bertemu dengan pejabat disiplin provinsi. Merasa terkejut dan takut, Wang bersama simpanannya, Hao Wen, menggunakan paspornya yang telah disediakan sebelumnya untuk lari ke Amerika Serikat.

Wang membawa lari lebih dari 10 juta dollar AS. Para penyidik menggeledah rumahnya dan menemukan 30 juta Yuan (sekitar Rp 48,9 miliar).

Mendapat Suaka

Menurut artikel di China Forum, setelah Wang lari, Kantor Keamanan Umum mengirimkan surat penangkapan secara global.

Merasa takut akan diekstradisi, Wang segera mengajukan permohonan suaka di kantor imigrasi AS. Wan dan Hao sempat membawa beberapa dokumen sangat rahasia: perintah dari Komite Politik dan Legislatif, Kantor Keamanan Publik, dan Kantor Keamanan Nasional untuk menindas Falun Gong dengan keji.

Wang menyerahkan dokumen-dokumen tersebut kepada pejabat AS dan mengklaimnya bahwa dia terpaksa lari ke luar negeri karena dia menolak mematuhi perintah menganiaya Falun Gong. Permohonannya disetujui. Wang merupakan pejabat kepolisian dalam jajaran tertinggi yang lari dari Tiongkok.

Pelarian Wang meninggalkan banyak kemarahan di Fuzhou. Jia Chunwang, direktur Kantor Keamanan Publik Fuzhou yang menggantikan Wang, diperintahkan untuk menyelidiki dan membersihkan seluruh sistem keamanan publik.

Empat pejabat yang terlibat dengan kasus Wang dihukum. Lebih dari 40 pejabat menengah kepolisian diturunkan.

Kata-kata terakhir Wang

Wang dan wanita simpanannya menghabiskan lebih dari satu juta dollar untuk membeli sebuah rumah mewah di California. Mereka mengendarai Buick-nya ke kasino atau pun restoran, untuk memamerkan gaya hidup mewahnya ditempat-tempat umum, di depan penghuni lokal etnis Tionghoa. Setahun kemudian, Wang dan Hao memiliki seorang putri dan hidup dengan sangat nyaman.

Namun bagaimanapun juga, anggota geng yang sebelumnya mengirimkan surat ancaman kepada Wang sewaktu di Fuzhou, meminta bantuan sebuah geng etnis Tionghoa di AS untuk memaksa Wang mengembalikan uangnya. 


Para anggota geng ini mengancam Wang jika tidak mengembalikan uang tersebut, mereka akan memotong tangan Wang dan kaki Hao. Untuk melindungi pasangannya, Wang dan Hao hidup secara terpisah. Wang menyembunyikan Hao di sebuah tempat.

Enam bulan kemudian, Hao Wen bertemu dengan seorang miliuner etnis Tionghoa di Amerika, dan mulai hidup bersama dengannya, menghabiskan waktu untuk menjauh dari Wang.

Saat pertengahan 2005, Wang didiagnosa menderita kanker hati. Selama sakit, Hao tidak pernah sekali pun mengunjunginya. Pada 10 Juni 2007, setelah berjuang  dengan penyakitnya, Wang meninggalkan hanya satu kalimat sebelum meninggal, “Segala yang terjadi adalah balasannya."  (Fang Xiao)



Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar