|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 30 Januari 2014

Asal Mula Barongsai (舞獅)

 


Kebajikan ( De 德 )Tarian singa atau Barongsai (舞獅) memang tak dapat dipisahkan dari perayaan Imlek,  karena hubungan mereka dengan asal-usul dari perayaan Imlek ini. Menurut kepercayaan Orang Cina kuno, singa merupakan lambang kebahagiaan dan kekuatan. 

Suara keras dari musik yang mengiringi tarian Barongsai juga dipercaya akan mengusir nasib buruk dan roh jahat saat para penari Barongsai melakukan gerakan-gerakan atraktif yang membuat tubuh singa meliuk-liuk dengan lincah. 

Tarian Barongsai juga merupakan pertunjukan yang dapat membawa keberuntungan dan bisa mengusir kejahatan untuk melindungi manusia dan ternak, sehingga umumnya diadakan pada berbagai acara penting seperti pembukaan restoran, toko, rumah, pendirian klenteng, dan tentu saja perayaan tahun baru Imlek untuk melakukan tarian tradisional "memetik keberuntungan" dimana singa “makan” selada hijau dan jeruk. 

Tarian ini diyakini bisa membawa keberuntungan dan keselamatan kepada yang menyaksikannya. Para penonton pun tak jarang memberikan angpao yang diberikan melalui mulut singa.berdoa untuk keberuntungan dan keselamatan.
Barongsai (舞獅) telah ada sejak 1500 tahun yang lalu. Pertunjukan seni ini bermakna untuk mengusir hal-hal buruk yang akan terjadi. Asal mula dibuatnya Barongsai terdiri dari berbagai macam versi, namun yang paling terkenal adalah versi Nian atau monster. 

Versi Nian yang Bermula dari Keresahan Kaum Petani

Menurut cerita rakyat, pada masa Dinasti Qing,  ada sebuah Desa kecil di tengah pengunungan di daerah China. Terdapat penduduk yang sehari-hari bekerja sebagai petani. 

Akan tetapi sangat disayangkan, hampir setiap musim dingin, ada monster yang selalu datang menganggu petani. Dari merusak tanaman hingga memakan manusia. Monster tersebut dikenal dengan sebutan Nian.

Perbuatan sang monster telah membuat para penduduk merasa resah dan ketakutan. Hingga pada suatu waktu muncul seekor singa (barongsai) yang mampu menghalau monster tersebut. Ia mampu mengalahkan monster dan membuatnya pergi ketakutan.

Tetapi "Nian" bersumpah untuk kembali lagi pada tahun depan. Setelah beberapa waktu kemudian, monster tadi hendak melakukan balas dendam dan berniat mengganggu para penduduk lagi. Namun singa yang mampu mengalahkan sang monster sudah tidak ada dan tidak dapat ditemui. 

Kali ini penduduk desa tidak memiliki singa untuk melindungi diri mereka sendiri. Hingga pada akhirnya para petani dapat memecahkan masalahnya setelah menemukan ide untuk membuat binatang tandingan yang palsu untuk menakutkan Nian dengan menciptakan kostum yang mirip dengan singa hingga terbentuknya barongsai (Singa). 

Akhirnya masyarakat setempat sepakat membuat kostum barongsai seperti yang sering kita lihat sekarang untuk menakut-nakuti sang monster. Dan mereka berhasil menyingkirkan sang monster dengan kemampuan mereka sendiri. Dimana setiap menjelang musim dingin, penduduk setempat memainkan singa (barongsai) untuk menakut-nakuti "Nian" agar jika Nian melihatnya akan pergi ketakutan.  

Legenda juga mengatakan bahwa suara keras dari drum, petasan, dan baju warna merah bisa membantu untuk menakut-nakuti "Nian" agar pergi. Hingga akhirnya, konon, Nian tidak datang lagi ke desa-desa dan peristiwa ini menjadi turun temurun hingga hari ini. 

Dan kita menyambutnya sebagai kou Nian, yakni Nian yang lewat. Nian dijadikan sebagai salah ucapan vokal ketika dijadikan tulisan dan menjadi hitungan tahun dengan melewati musim dingin. 

Perayaaan para petani itulah yang akhirnya menjelma menjadi atraksi barongsai yang kita kenal saat ini. Inilah yang mendasari mengapa barongsai selalu hadir dalam perayaan Tahun Baru Imlek. "Maksudnya mengusir monster yang kita samakan dengan aura-aura yang buruk."
 
Versi Mimpi Kaisar 

Asal lain dari tarian singa adalah ketika seorang kaisar dari
Dinasti Qing (1644-1911)
, Kaisar Qianlong bermimpi di mana ada seekor makhluk aneh yang mempunyai rambut  berwarna-warni telah menyelamatkan nyawanya. Ketika ia terbangun, ia menceritakan dan menggambarkan mimpinya.

Penasehatnya mengatakan bahwa makhluk yang digambarkannya itu menyerupai singa, makhluk dari Barat. Kaisar kemudian menugaskan untuk membuat singa untuk menghormati makhluk yang telah menyelamatkan hidupnya, yang akhirnya menjadi tarian singa (barongsai) setiap kali ada festival atau upacara, yang menunjukkan kemakmuran negara dan kedamaian orang-orang.
 
Kewelasasihan Dewi Kwan Im :

Cerita asal lain menempatkan Singa sebagai makhluk mistis yang ada di langit. Singa adalah makhluk yang lucu dan nakal, sehingga pada suatu hari mereka menyebabkan
Raja Langit kesulitan untuk mengontrolnya. Sebagai hukuman, maka Raja Langit memotong kaki dan ekor singa dan mengirim tubuhnya turun ke bumi. (Itulah alasan mengapa kostum singa hanya kepala dan ekor saja).  


Kwan Yin atau Dewi Welas asih yang melihat hal ini merasa kasihan pada Singa, sehingga Dia mengubah Singa dengan menambahkan unsur-unsur mistis, dari hewan yang berbeda, dalam rangka untuk menjinakkan dan membuat Singa menjadi kekuatan untuk kebaikan. 

Mengusir pasukan musuh dengan Boneka Singa  

Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama tentang tarian ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ke tiga sebelum masehi. Kesenian Barongsai mulai populer di zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi. 

Kala itu pasukan dari raja Song Wen Di, kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda.

Tarian Singa ada 2 jenis



Tarian Barongsai terutama berfokus pada kinerja barongsai beradab. Kinerja tariannya lebih fokus pada gerakan seperti menggaruk gatal, gemetar rambut, menjilati rambut dan sebagainya.

Satu gerakan utama dari tarian Barongsai adalah gerakan singa memakan amplop berisi uang yang disebut dengan istilah ‘Lay See’. 

Di atas amplop tersebut biasanya ditempeli dengan sayuran selada air yang melambangkan hadiah bagi sang Singa. Proses memakan ‘Lay See’ ini berlangsung sekitar separuh bagian dari seluruh tarian Singa.

Tarian Singa terdiri dari dua jenis utama yakni Singa Utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat. Penampilan Singa Utara kelihatan lebih natural dan mirip singa ketimbang Singa Selatan yang memiliki sisik serta jumlah kaki yang bervariasi antara dua atau empat. Kepala Singa Selatan dilengkapi dengan tanduk sehingga kadangkala mirip dengan binatang ‘Kilin’.

Gerakan antara Singa Utara dan Singa Selatan juga berbeda. Bila Singa Selatan terkenal dengan gerakan kepalanya yang keras dan melonjak-lonjak seiring dengan tabuhan gong dan Tambur, gerakan Singa Utara cenderung lebih lincah dan penuh dinamika karena memiliki empat kaki.


Lambang dan Ciri Singa


Singa adalah hewan yang paling dihormati yang dilambangkan dengan lima warna (kuning, hitam, hijau, merah dan putih), dan menandai lima arah dari kompas Cina yang memiliki kontrol dan lima unsur kehidupan. 

Hidung singa yang biasanya berwarna hijau melambangkan keberuntungan, kemakmuran dan pengaruh surga. Dihiasi di dahi Singa adalah cermin ajaib, simbol untuk menakut-nakuti roh-roh jahat dengan mencerminkan citra mereka sendiri terhadap mereka, dan juga kemampuan untuk melakukan perjalanan antara langit dan bumi. Beberapa hewan juga diwakili di kepala singa itu sendiri seperti :
  1. Tanduk yang berbentuk seperti burung phoenix, melambangkan simbol untuk hidup dan regenerasi, yang dikaitkan dengan mewakili unsur perempuan.
  2. Telinga dan ekor berbentuk seperti makhluk mistis chi-lin (diucapkan Kay-Lun) atau unicorn Cina, yang mewakili kebijaksanaan dan keberuntungan.
  3. Tulang belakang merupakan ular, pesona dan kekayaan.
  4.  Punuk belakang kepala merupakan kura-kura, umur panjang.
  5.  Dahi dan jenggot berasal dari naga, kekuatan, kepemimpinan dan unsur laki-laki.


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini; Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar