Kebajikan ( De 德 ) - Albert Einstein pernah berkata, “Saya mengingatkan diri saya ratusan kali dalam sehari bahwa hidup yang saya punya di dalam dan di luar diri saya adalah karena usaha orang lain yang masih hidup atau yang sudah meninggal, dan karena itu saya harus mengembangkan diri saya supaya saya bisa memberi sebanyak yang telah saya terima.”
Kalau Anda merenungkan kata-kata itu, Anda akan sadar betapa dalamnya makna kata-kata itu, karena memang apa adanya kita seperti sekarang ini bukan semata-mata karena usaha kita sendiri, dan itu mustahil terjadi. Sehingga memang benar bahwa setiap orang sesungguhnya berhutang banyak pada banyak orang.
Pertama, kita berhutang pada orangtua kita, karena
mereka telah melahirkan kita ke dunia ini. Kedua, kita berhutang pada
dokter, suster dan staf rumah sakit lainnya karena telah membantu dokter
sehingga kita lahir dengan sehat dan selamat.
Kita juga berhutang pada para pendidik yang mengajari kita membaca,
menulis, berhitung dan memahami banyak pengetahuan yang merupakan dasar utama bagi kehidupan kita.
Betapa leganya kalau kita tahu bahwa Albert Einstein pun harus diajari
tentang dua tambah dua sama dengan empat. Dia tidak mengetahuinya secara
tiba-tiba atau otomatis tetapi karena diajarkan oleh gurunya.
Kita berhutang kepada para pendeta, rabi, pastor, ulama-ulama, guru-guru agama yang telah melatih dan membentuk karakter kita supaya baik, kita
berhutang dalam bidang apa pun yang kita hidupi: bidang atletik, medis,
pendidikan, bisnis, pemerintahan dan lain-lain.
Kita berhutang pada orang-orang yang mendorong kita, dan yang bersikap positif memberi informasi dan mengajar kita banyak hal. Kita berhutang pada para petugas pelayanan publik yang mendedikasikan hidup mereka untuk melayani kita di tempat yang telah ditentukan untuk mereka kerjakan.
Kita berhutang pada orang-orang yang mendorong kita, dan yang bersikap positif memberi informasi dan mengajar kita banyak hal. Kita berhutang pada para petugas pelayanan publik yang mendedikasikan hidup mereka untuk melayani kita di tempat yang telah ditentukan untuk mereka kerjakan.
Kita berhutang pada para petugas Pos yang mengantarkan surat kita,
para wartawan, dan tukang cetak yang membuat kita dapat membaca berita,
dan juga kepada para pekerja bangunan yang membangun jalan-jalan raya
sehingga memudahkan perjalanan dan transportasi.
Daftar selanjutnya tentu akan sangat panjang bila dituliskan – yang
akan membawa kita kembali kepada kalimat Einstein dan apa yang
disyukurinya dalam hidup ini. Kita berhutang banyak pada banyak orang,
dan salah satu cara untuk membayar hutang-hutang itu adalah dengan
secara teratur mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang membuat
hidup kita semakin berarti. Pikirkanlah itu.
Berterima kasihlah kepada
lebih banyak orang, maka Anda akan semakin merasa bersyukur dan berterima kasih
atas kehadiran dan bantuan-bantuan orang-orang yang telah memberi
sumbangsih berharga dalam hidup Anda.
Dengan demikian Anda pun akan semakin mendapat banyak sahabat dan akan lebih kagum serta lebih menikmati mkna hidup yang lebih berarti. Hanya orang yang tahu berterima kasih yang dapat menikmati hidup ini dalam kelimpahan makna. (Diadaptasi dari Zig Ziglar “Something To Smile About.”)
Dengan demikian Anda pun akan semakin mendapat banyak sahabat dan akan lebih kagum serta lebih menikmati mkna hidup yang lebih berarti. Hanya orang yang tahu berterima kasih yang dapat menikmati hidup ini dalam kelimpahan makna. (Diadaptasi dari Zig Ziglar “Something To Smile About.”)
(Sumber)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat
kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini; Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar