Kebajikan ( De 德 ) - Terkadang berapa harga sebuah cinta dalam suatu pengabdian??
Pertanyaan itu sering menyeruak dalam suatu diskusi yang diantaranya diikuti oleh mayoritas para wanita .
.
Sebenarnya dibalik pernyataan tadi ada sebuah cerita dari satu teman; tentang seorang wanita yang telah membangun rumah tangganya dengan suatu awal yang baik, namun berubah menjadi buruk dan bahkan sangat lebih dari buruk..
Sebutlah Diana nama wanita itu menikah dengan Hans seorang lelaki mapan yaήğ usianya selisih hingga 10 th diatas Diana. Dari faktor kedewasaan,kemapanan Hans adalah sosok ideal.
Dalam sebuah rumah mewah yang megah mereka menghabiskan sebuah kebersamaan nyata dalam realita hidup sesunguhnya sebagai pasangan yang harus bertanggung jawab pada satu komitmen.
Awal tahun ke tiga setelah kelahiran anak pertama, pasangan ini mulai kisruh penyebabnya tak lain adalah keburukan Hans yang mulai terbongkar dari sebuah telpon dimana seorang wanita mengaku telah memiliki seorang anak dari Hans dengan usia yang hampir sama dengan anaknya..
Diana merasa terpukul, namun Hans masih bisa menyakinkan bahwa itu memang suatu kekhilafan dan akhir dari perselingkuhan mereka. Hans hanya bertanggung jawab untuk tetap menafkahi anak dari hasil perselingkuhannya, hanya itu tak lebih !
Dan sebenarnya serela-relanya hati wanita, tetap saja meninggalkan luka. Begitu pula yang dirasakan Diana, apalagi tabiat Hans juga mulai berubah dengan sering pergi keluar kota sampai beberapa hari, setelah pulang langsung pergi lagi.
Hingga kehamilan anak ke dua, Diana bahkan melahirkan hanya ditemani pembantu serta orang tuanya, karena Hans sedang menghadiri peresmian kantor barunya diluar pulau.
Yang lebih anehnya, ketika ada seorang tamu yang datang menengok bayi mereka dan tamu itu berkata, "Saya baru saja bertemu bapak Hans di mall bersama anak wanita ABG dan Hans mengaku sebagai keponakannya."
Diana merasa terkejut bahkan sangat tepukul, karena dia tahu bahwa Hans tak memiliki keponakan wanita, apalagi seorang ABG. Namun di depan tamunya dia berusaha untuk tetap berusaha tersenyum dan menutupinya.
Ketika Diana bertanya pada Hans, dia mengakui bahwa kepergiannya bersama ABG itu adalah dalam rangka pencalonan dirinya sebagai orang tua asuh dalam suatu misi sosial.
Selanjutnya bisa ditebak kearah mana kelanjutan cerita ini, karena ABG tersebut memang benar-benar anak asuh, namun segala keperluan pribadi dia mengapa harus Hans yang harus menemani dan membelanjakannya.
Bahkan pernah mereka pergi berdua keluar kota untuk urusan pekerjaan sambil menemui orang tua kandung ABG tersebut, entah apa motifasinya. Dan ketika disidang, jawaban ABG tersebut sepertinya telah kompak dengan Hans bahwa mereka hanya sebatas hubungan anak angkat dan ayah tak lebih.
Diana bukannya bodoh, namun dalam perenungan panjangnya seandainya dia menggugat cerai, sama saja dia kalah karena dia gagal membina rumah tangga. Diana juga tak ingin melihat kedua anaknya tumbuh tanpa ayah diusia mereka yang masih dini. Namun bila tak bercerai, tentunya dia akan tersiksa batin melihat masalah yang sama yaitu kebohongan dan perselingkuhan!!
Dirumah besar dan mewah dia hanya merasakan penderitaan, namun anehnya sekalipun keluarga besarnya telah mendukung perceraiannya tapi Diana masih saja mempertahankan semuanya itu.
Segala bentuk pelayanan terhadap Hans masih saja di lakukannya bahkan pengabdiannya melebihi layaknya seorang pembantu, harus menyiapkan segalanya, melayaninya dengan keikhlasan, berharap menunggu suaminya berubah atau menunggu kesabarannya habis, entahlah.
Karena sampai saat ini Diana masih tetap istri Hans, mesti belum lama ini terdengar dari cerita orang bahwa mereka baru saja bertengkar hebat di mobil dengan masalah yang sama hingga kaca mobilnya pecah, namun Diana tetap saja Diana yang tetap saja bertahan.
Terkadang pilihan dalam hidup seorang wanita sangatlah dilematis, disatu sisi bertahan demi anak, di satu sisi lainnya menderita karena kekecewaan, dan itupun masih ada sisi sisi lainnya karena setiap pasangan pasti masalahnya berbeda-beda.
.
Namun kembali ke cerita tadi bahwa pengabdian cinta seorang istri/wanita terkadang dipandang sepele bahkan tak dihargai apapun oleh beberapa lelaki atau suami (walau tak semuanya.).
Kita bisa memetik pelajaran berharga dari cerita diatas, bukan mewakili Diana, wanita atau pun diri sendiri, dan bukan pula bermaksud untuk menyudutkan semua pria. Hanya kita bisa mengambil dari hal umum yang sering terjadi di sekeliling kita, terutama pada para istri yang sering menjadi korban penghianatan dan intimidasi dari para suami.
Mungkin ada baiknya bila para pria berusaha MENGHARGAI WANITA atau ISTRI, karena seburuk apapun seorang istri, dialah PILIHAN HIDUPMU !! Dan pada akhirnya juga apakah sebuah perselingkuhan membuat pria bahagia selain hanya kepuasan sesaat?
Masih ada sisi lain yang harus dipikirkan ketika pria berselingkuh, yaitu faktor psikologis anak dan usia yang tentunya selalu bertambah dan tak produktif lagi. Lebih bijak bila di usia senja, pria lebih memanfaatkan waktunya untuk fokus pada hal positif sebagai pemimpin dalam keluarga dan sekaligus sebagai bekal setelah meninggalkan dunia fana ini.
Semoga ini bisa menginspirasi pria, bahwa harga PENGORBANAN WANITA dalam pengabdian cinta, sudah sewajarnya tak dibalas dengan suatu PENGHIANATAN. Salam kebajikan (Penulis : Lulu)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini; Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar