Sekalipun semua orang meragukan kemampuan kita, namun jangan takut akan cemoohan
karena ada TUHAN yang melihat jauh ke kedalaman HATI manusia, siapapun kita, dari latar belakang apapun kita, bukan hak manusia mengatur cara pandang sesamanya dalam berbuat kebaikan, apalagi memberinya penghakiman.
Jangan dikira, bahwa mereka yang berpengalaman adalah mereka yang paham benar kehidupan, bahwa mereka yang beriman adalah mereka yang paham benar secara IMAN..
Karena dalam prakteknya tidak semua orang yang beriman, yang berpengalaman sanggup menyelesaikan tujuan akhirnya dengan benar, karena mereka lebih sering jatuh pada KESOMBONGAN.
Kesombongan itu terbentuk karena sebuah kepuasan atas pencapaian hidup yang telah benar dan merasa diri sudah baik dan sempurna sehingga lalu menjadikannya sosok yang paling benar atau sok benar.
Bila kita sudah merasa paling baik dan benar, mengapa tak membiarkan pikiran yang baik untuk berlaku BIJAK menyikapi perubahan kebaikan dari manusia yang notabene penuh keburukan / jahat.
Bila kita masih merasa standar manusia buruk yang jahat, mengapa tak juga belajar merubah diri untuk menjadi baik. Salam kebajikan (Penulis : Lulu)
Tidak ada komentar:
Write komentar