|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 16 Mei 2014

Ayah Yang Mengasihi dan Anak Yang Berbakti

 


KEBAJIKAN (De 德) -  Seorang gadis Deng Xuefeng, berusia 22 tahun menjadi mahasiswi semester empat di sebuah fakultas kedokteran Tiongkok. Dia memiliki tekad untuk menjadi seorang dokter agar bisa menjaga kesehatan keluarga juga bisa menolong orang lain yang sakit.

Hubungannya dengan ayahnya sangat erat, karena ayah baginya adalah teladan dalam hidupnya. Deng Xuefeng seorang anak yang sangat berbakti terhadap seorang Ayah yang luar biasa yang telah membesarkannya, meskipun bukan orang tua kandungnya. Deng Xuefeng tinggal disebuah desa kecil bersama ayah dan pamannya yang memiiliki keterbelakangan mental.

Deng Xuefeng diadopsi oleh ayahnya yang menemukannya di sebuah gubuk jerami diantara rerumputan yang baru berusia 4 jam, sekitar jam 8 malam yang ditinggalkan oleh orang tua kandungnya. 


Ketika ditemukan Deng Xuefeng, hanya dibungkus dengan kain tipis tanpa selimut dan hanya ada sebuah catatan yang menyebutkan bahwa dia lahir jam 4 sore tadi. Ayahnya memutuskan untuk merawatnya sendiri dan tidak akan mencarikannya seorang ibu karena takut ibu tiri akan jahat kepadanya. Deng Xuefeng, tampil di acara TV Tiongkok "Impian yang indah", agar mendapatkan dana untuk menyembuhkan penyakit asma ayahnya yang sejak kecil tidak pernah diperiksa bertahun - tahun karena ayahnya hanyalah seorang pekerja serabutan bagi para tetangganya.

Kita semua pasti pernah melakukan dosa - dosa terhadap orang tua kita, bahkan tidak sedikit dari kita sendiri tidak memikirkan mereka ketika kita dalam keadaan senang, kita hanya ingat pada orang tua kita ketika kita dalam keadaan kesusahan dan butuh bantuan mereka.
 

Padahal mereka selalu ikhlas dan tulus memberikan kasih sayangnya pada kita, dan tidak menuntut apa - apa untuk kebaikan mereka. Bahkan meskipun orang tua kita itu bukan orang tua Kandung kita, mereka tulus ikhlas memberikan yang dia punya untuk kita.

Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran untuk kita supaya kita tidak lupa darimana dan siapa kita. Tanpa Orang Tua kita, kita bukanlah siapa-siapa. Salam kebajikan (youtube gurumandarin)

Tidak ada komentar:
Write komentar