KEBAJIKAN (De 德) - Liu Shuangshuang adalah seorang gadis berusia 23 tahun yang sangat cantik. Namun sayang, dia tuna rungu. Saat kecil dulu, Shuangshuang pernah mengalami demam tinggi dan salah minum obat.
Akibatnya sampai sekarang dia tidak bisa mendengar lagi. Sejak kecil, ayah dan ibunya telah berpisah. Dia tinggal bersama Ibunya.
Ibunya bekerja sangat keras. Tiap hari Ibunya harus bangun jam 4-5 pagi untuk mengantarkan koran. Lalu setelah itu, Ibunya melanjutkan pekerjaannya sebagai pelayan toko.
Shuangshuang ingin membantu Ibunya, namun dia takut dirinya malah akan mengganggu pekerjaan Ibunya.
Impian Shuangshuang adalah menjadi pembawa acara bahasa tangan. Pada saat belajar, dia pernah melihat Zhang Xingtian, seorang pembawa acara bahasa tangan di televisi. Bahasa tangannya sangat indah.
Rupanya Zhang Xingtian sangat menginspirasi Shuangshuang sehingga dia pun ingin mempunyai pekerjaan sebagai pembawa acara bahasa tangan.
Demi mengejar impiannya inilah Shuangshuang pun datang ke panggung Impian Tiongkok dengan harapan impiannya dapat menjadi kenyataan. Guru Popo pun menawarkan kepada Shuangshuang, bahwa dia bersedia menanggung biaya operasi pendengaran Shuangshuang.
Shuangshuang diminta memilih, apakah dia akan menerima tawaran biaya operasi pendengarannya atau tetap menjadi seorang pembawa acara bahasa tangan. Keputusannya tidak berubah.
Shuangshuang memilih menjadi seorang pembawa acara bahasa tangan. Dia ingin menggunakan bahasa tanggannya untuk menyiarkan berita.
Untuk membantu Shuangshuang meraih impiannya, televisi Zhejiang memutuskan untuk menjadikan Liu Shuangshuang sebagai pembawa acara bahasa tangan.
Tuan Wang Xueming selaku wakil kepala divisi bagian pemberitaan menyampaikan kepada Shuangshuang bahwa dia diterima kerja magang di televisi Zhejiang.
Karena statusnya masih seorang mahasiswi, Shuangshuang harus magang terlebih dahulu. Shuangshuang berjanji bahwa dia akan belajar dan bekerja dengan rajin.
Demikianlah kisah inspirasi tentang seorang gadis tuna rungu yang mengejar impiannya. Meskipun kita mempunyai kekurangan, jangan pernah berhenti untuk mengejar impian kita. Semoga kisah nyata ini dapat menginspirasi dan memberikan semangat untuk kita semua. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar