|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 11 Juni 2014

Jangan Terlalu Berlebihan Memanjakan Istri

 


KEBAJIKAN (De 德) -  Bertemu seorang teman lama beberapa waktu yang lalu sungguh meninggalkan cerita kesedihan yang secara manusia tak dapat diungkapkan. Menyesal, karena dalam perbicangan ini tak bisa membuka solusi selain doa dari hati..

Teman pria saya ini adalah sosok yang jauh diatas saya usianya dan notabene masih terlihat gagah, kaya plus super mandiri. Istrinyapun tak kalah super cantik. Perlakuannya kepada istrinya sungguh membuat setiap orang yang melihatnya selalu merasa iri.


Saking sayangnya hanya sekedar berbelanja saja tak diizinkan untuk naik becak atau taxi.
Kemanapun harus selalu menggunakan sopir. Memasak tak boleh apalagi mencuci semua sudah ada yang melakukannya. Tugas istrinya hanya menemani suaminya kemanapun dan apapun.


Tak pernah ada bantahan selain adu argumen yang cepat terselesaikan. Setiap kali berkumpul bersama teman-temannya, pria ini selalu berbicara kebaikan sang istrinya diatas kecantikannya. 


Pasangan sempurna menurut kacamata saya...Bayangan saya saat itu adalah bagaimana suami memperlakukan istri bak permaisuri di istananya. Wanita mana yang tak suka ?

Pertemuan beberapa waktu lalu sungguh membuat mata saya terbuka lebar, ”Istri saya telah kabur dari rumah,” begitu kalimat yang keluar dari mulutnya.
 

Saya sangat terkejut sekali mendengarnya. Lewat mulutnya akhirnya saya paham benar alasan istrinya meninggalkan dia. Saat teman pria saya ini sedang bermasalah dengan perusahaannya, dimana keuangannyapun mulai kacau, emosi yang kerap sering terjadi pada akhirnya membuat istrinya pergi meninggalkan kedua anaknya.

Dan pria ini sangat menyesal meski hatinya hancur, namun dia tak terlalu menyalahkan istrinya. Justru dia yang bersalah tak bisa mengajarkan istrinya mandiri. Selama ini istrinya selalu dibanggakan tanpa cela. Terlalu dimanja dengan banyaknya fasilitas. Terlalu dibanggakan, karena kecantikannya serta kesabarannya. 


Dan terakhir pada hari ini, saat kita tadi berbicara di tepon...Teman saya mengatakan bahwa istrinya sudah menelpon dan berkata, ”Tolong jangan mencari aku lagi kemanapun..”
 

Saya sebenarnya sangat iba, namun tak bisa berbuat apapun selain mendoakan kekuatannya. Beruntung kedua anak lelakinya sudah cukup dewasa mengetahui hal ini.
Bila masih kecil, mungkin akan berbeda masalahnya..
 

Sobat, dari kisah nyata ini, saya tersentuh untuk berbagi pada setiap pasangan kita masing-masing disini terutama mewakili perasaan PRIA. Ada baiknya perlakukan pasangan anda bukan sebagai Permaisuri yang seperti di dongeng yang sempurna pada suatu kerajaan.
 

Saat istri kita terbuai pada perlakuan anda dengan cinta serta perhatian dalam keindahan, maka persiapkan diri pula untuk hal terburuk atas segala kemanjaan yang sudah anda tanamkan.

Wanita makhluk yang tak bisa anda tebak hatinya. Sekalipun tak semua wanita seperti kisah tadi, namun para pria pasti bisa mengambil hikmahnya. Hargai wanita anda, perlakukan wanita anda dengan baik namun bukan berarti menjadikannya bak permaisuri.
 

Melainkan menjadikannya pendamping, seorang ibu yang baik, wanita yang hebat di segala situasi. Dan terakhir tak juga menjadikannya sebagai pembantu atau pelampiasan kekecewaan anda..

Tips : Terlalu sayang adalah wajar, namun berlebihan sayang juga tak lebih baik. Terlalu acuh dalam fase tertentu juga wajar, namun bila berlebihan acuh akan menjadikannya tak baik. Itulah kunci suatu hubungan. Semoga sobat bisa mencernanya. Salam kebajikan (Penulis : Lulu)

Tidak ada komentar:
Write komentar