KEBAJIKAN ( De 德 ) - Dikatakan lebih dari 2300 tahun lalu, di negara Chu ada seorang sastrawan yang prihatin terhadap kehidupan rakyat dan bernama Qu Yuan. Karena prihatin dengan keadaan negara yang kacau balau, berkali-kali ia mengirim surat berisi himbauan pada kerajaan.
Waktu itu Raja Chu hanya menuruti omongan para penjilat, dan mengabaikan Qu Yuan. Akhirnya pada tanggal 5 bulan kelima penanggalan lunar, Qu Yuan yang sedih dan kecewa bunuh diri dengan melompat ke sungai sebagai ungkapan himbauannya yang terakhir.
"Qu Yuan yang meninggal dengan tidak rela, oleh keluarga dan masyarakat diberi bakcang dengan anggapan agar tidak kelaparan, dan adat yang ditinggalkan dari kampung halaman Chu Yuan inipun berlangsung hingga sekarang." Begitulan kebiasaan makan Zong Zi (baca: cong ce, di Indonesia: bakcang) juga masih diwariskan turun temurun hingga sekarang.
Bakcang tradisional yang masih sering dijumpai di pasaran sekarang ini antara lain adalah bakcang Taiwan (termasuk bakcang dari Taiwan Selatan, Utara, dan Hakka), bakcang Beijing, bakcang Huzhou, serta bakcang Guangdong, dan lain-lain.
Isi di dalam bakcang tradisional ini kebanyakan didominasi dengan beras ketan, kacang, dan daging berlemak sebagai bahan utama.
Bakcang dari daerah utara beras ketan yang digunakan disangrai terlebih dahulu, bakcang dari selatan beras ketannya dikukus, sehingga bakcang utara lebih legit, sementara bakcang selatan lebih lengket. Isi di dalam bakcang yang berupa daging babi, jamur, kacang, juga terlebih dahulu diasinkan atau ditumis hingga harum.
Kalori di dalam setiap bungkus bakcang utara sekitar 600 kalori, dan bakcang selatan sekitar 450 kalori, sedangkan bakcang jenis suku Hakka atau bakcang Yejianghua memiliki kurang dari 300 kalori. (1 mangkok nasi putih mengandung sekitar 280 kalori)
Tingginya kandungan kadar gula sakarida pada beras ketan membuatnya jadi tidak mudah dicerna, sedangkan lemak pada kacang dan daging lemak babi juga sangat tinggi. Selain itu bakcang tradisional juga banyak mengandung fosfor, natrium, dan ion-ion lainnya.
Dapat dibayangkan, bakcang yang harum semerbak dan lezat untuk disantap ini sangat tidak baik bagi kesehatan usus dan lambung, merupakan daya tarik yang dapat mengundang penyakit bagi para penderita diabetes, hyperlipidemia (lemak darah tinggi) atau sakit jantung.
Dari pengalaman dan ajaran terdahulu yang kita dapatkan mengingatkan kita bahwa "membungkus bakcang" pasti akan "mendapatkan" (entah itu naik jabatan atau bisa hamil), lebih-lebih akan mudah "menaikkan berat badan".
Juga akan beresiko tinggi bagi para penderita penyakit usus dan lambung seperti radang saluran makanan (Reflux esophagitis?) gagal lambung dan gagal usus 12 jari, juga pembentukan batu atau kristal di saluran empedu, serta penyakit pankreas lainnya.
Pertama kita bahas radang saluran makanan Reflux esophagitis, penyakit ini umumnya disebut penyakit hyper asam lambung, penderita penyakit ini kebanyakan disebabkan karena klep pada cardia yang telah longgar (sambungan antara saluran makanan dan lambung), sehingga menyebabkan asam lambung mengalir berbalik arah dan merangsang saluran makanan sehingga menimbulkan gejala sakit antara lain rasa seperti terbakar, nyeri, dan memuntahkan asam lambung dan lain-lain.
Karena bakcang yang terbuat dari beras ketan maka tidak mudah dicerna, akan lebih lama menetap di lambung, sementara kandungan lemak yang tinggi pada isi bakcang seperti daging babi, kuning telur, cumi, dan lain-lain, semakin mempercepat produksi asam lambung.
Sehingga semakin besarlah kemungkinan asam lambung tersebut akan berbalik mengalir ke saluran makanan, dan menyebabkan kambuhnya penyakit radang saluran makanan yang disebabkan oleh hyper asam lambung ini atau bahkan semakin parah.
Penyebab di atas juga mudah menimbulkan luka pada lambung dan kelenjar getah pada usus 12 jari, sehingga mengakibatkan sakit perut akibat gagal lambung, mual dan muntah-muntah, kembung, tidak ada selera makan, buang air besar berwarna hitam, dan lain-lain, yang bisa merusak acara di hari besar ini.
Kebanyakan penderita batu empedu tidak mengalami gejala-gejala ini. Makanan berkadar lemak tinggi seperti bakcang ini mudah menyebabkan semakin parahnya pengerutan kantung empedu, begitu batu menyumbat kantung empedu atau saluran pembuangan empedu dan mempengaruhi keluarnya enzim empedu (enzim empedu dapat menetralisir lemak, dan membantu pencernaan), ulu hati atau bagian kanan atas perut akan terasa sakit luar biasa, juga akan dibarengi dengan timbulnya rasa mual, muntah-muntah, kembung dan gejala-gejala lainnya.
Jika masih ringan akan menyebabkan sakit pada empedu, jika sudah parah kemungkinan akan dapat menyebabkan radang saluran empedu, radang kantung empedu, atau Pancreatitis, bahkan ada yang sampai meninggal dunia.
Dalam hal mengonsumsi bakcang sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut :
1. Jangan membuat (atau membeli) terlalu banyak bakcang, bakcang yang disimpan lama akan mudah tumbuh bakteri.
2. Sebuah bakcang Taiwan setara dengan semangkok nasi, 40 gram daging, dan 1 sendok makan minyak, jadi cukup sekedar dicicipi saja.
3. Belilah bakcang di toko yang dapat dipercaya dan bersih.
4. Banyak dikombinasikan dengan sayuran dan buah-buahan, harus cukup minum untuk menjaga keseimbangan asupan makanan.
5. Sedapat mungkin hindari bumbu penyedap atau perasa buatan yang manis.
6. Upayakan untuk menggantikan beras ketan dengan beras campur gandum, atau bahan-bahan berserat tinggi lainnya.
Pokoknya, usahakan untuk mengonsumsi 3 rendah dan 1 tinggi yaitu lemak rendah, gula rendah, garam rendah, dan serat tinggi, agar anda sehat selalu dan berumur panjang. Salam kebajikan (Deng Yaozhou Spesialis Usus Lambung Lever Empedu Rumah Sakit Dong Yuan Taiwan)
Tidak ada komentar:
Write komentar