|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 13 Desember 2014

Ketua MPR: Jangan Kritisi Ahok karena Tionghoa, Tapi Pemikirannya

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Sebagaimana diketahui, penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur DKI bergulir dari kelompok yang mengatasnamakan agama di antaranya Front Pembela Islam (FPI). Belakangan mereka membentuk gubernur tandingan sendiri sebagai bentuk protes, dalam aksi unjuk rasa pada 1 Desember lalu.

Ketua MPR Zulkifli Hasan angkat bicara soal kelompok yang menentang Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sehingga muncul gubernur tandingan. Zulkifli mengajak masyarakat tidak mengkritik Ahok karena latar belakang pribadi Ahok, tapi gagasan dan pemikirannya.

Hal itu disampaikan saat memberi kuliah pada seminar nasional bertema 'Potret Komunikasi Politik Parlemen RI' di kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) di Cirendeu, Tangsel, Sabtu (13/12/2014), seperti dikutip dari detikcom.

"Soal Ahok boleh dikritisi, tapi konsep dan pemikirannya. Tidak boleh karena Tionghoa. Soal suku, agama dan ras sudah selesai. Itu janji kemerdekaan kita," kata Zulkifli dalam konteks kebangsaan kepada sekitar 300 mahasiswa yang hadir.

"Tidak ada Undang-undang yang melarang anak bangsa apapun untuk tidak boleh jadi apapun di negara ini. Itu tugas pokok kita dengan pemerintah untuk memenuhi janji politik dalam peri‎laku kita sehari-hari," imbuhnya.

Oleh karena itu menurut Zulkifli, tugas MPR dalam mensosialisasikan 4 pilar negara yaitu UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI menjadi tugas bersama seluruh anak bangsa termasuk kelompok-kelompok yang ada di negara ini.

"Sungguh kita ingin jadikan 4 konsensus dasar negara itu jadi perilaku sehari-hari. Tidak ada tempat bagi isu ras, suku agama. Siapapun dia anak bangsa Indonesia tidak UU yang melarang dia bercita-cita setinggi apapun," tegas Zulkifli. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar