|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 06 Maret 2015

Naga Benar Ada, Namun Tidak Diperlihatkan Kepada Manusia?

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Sejak dahulu kala di Tiongkok menyebutkan bahwa yang bertanggung jawab atas hujan adalah Naga, dan di era ilmu pengetahuan modern saat ini, semakin banyak anekdot terkait hujan yang berhubungan dengan sang Naga.

Banyak fenomena alam, yang masih menjadi misteri bagi umat manusia, di era kemajuan ilmu pengetahuan, banyak fenomena yang masih belum bisa dipahami dengan ilmu pengetahuan modern, seperti dilansir dari efochtimes

Titik buta dari ilmu positif
 
Mr.Deng, seoirang staf senior yang bekerja di Biro Pusat Ramalan Cuaca, berbicara tentang ilmu positif yang digunakan untuk mengamati cuaca dan  anekdot yang berkaitan antara Naga dengan cuaca.

Mr. Deng mengatakan, bahwa prinsip atas pembentukan hujan, masyarakat modern memahaminya dengan menggunakan air yang direbus dengan siklus pendinginan, air yang direbus kemudian menghasilkan uap, setelah dingin mengumpal menjadi tetesan air, sementara awan itu terbentuk melalui benturan dari tetesan air yang sangat kecil yang berlahan-lahan mengumpal, lama kelamaan semakin besar, kerapatannya juga akan semakin besar, dan warnanya akan semakin pekat, lalu terbentuklah awan hitam, ketika terhimpun terlalu berat dan overload, maka jatuhlah ia dari langit, yaitu hujan ; ini merupakan penjelasan pokok dari ilmu positif tentang hujan.

Tapi kenapa uap air bisa menggumpal secara bersama? Mengapa tidak memencar kemana-mana? dan awan itu mengapa tidak pergi ke tempat lain? Mengapa tetap di sana? Bagian ini tidak dijelaskan, begitulah hasil yang dilihat mata, membiarkan pikiran manusia menyimpulkannya, dan bagian yang tidak dapat dijelaskan mapun dipahami semuanya berpulang kembali pada fenomena “alam”, dan inilah titik buta dari ilmu positif saat ini.

Di dalam ilmu positif tersembunyi pandangan Ateisme, yang menyebutkan bahwa hujan adalah tindakan tanpa sadar, tidak ada kehidupan yang mengendalikannya, namun, menurut rumor dan fakta menunjukkan bahwa argumen ilmu positif mengandung banyak keraguan yang tak terurai.

Apakah hujan berhubungan dengan Naga?

Pada 16 Juni 2008 lalu, terekam sesosok makhluk yang diduga Naga di atas langit Danau Gaoyou sebelum hujan badai. Malam itu, di danau tersebut tampak pemandangan langka yang belum pernah terjadi selama puluhan tahun, karena tornado lalu membawa air ke angkasa, membentuk tiang air setinggi ribuan meter (umumnya disebut “Naga mengisap air”), di sini jelas terlihat sesosok mahkluk hitam seperti Naga, yang dengan cepat menembus awan. Pemandangan fantastis “Naga mengisap air” itu berlangsung sekitar 10 menit kemudia lenyap, lalu secara tiba-tiba hujan turun dengan deras.

Sementara itu pada 22 Juni 2004 silam, seorang penggemar fotografi, di luar dugaan berhasil mengabadikan dua ekor Naga hidup dalam legenda di tengah lapisan awan yang berarak saat dalam perjalanan pulangnya dari Lhasa ke Tiongkok, dan ia memberi nama “Naga Tibet” pada makhluk fantastis itu.

Sosok yang pernah dianggap sebagai Makhluk Gaib, namun, sekarang ditemukan oleh manusia dan mengabadikannya, lantas apa artinya ini? Apakah Naga itu memang eksis selama ini, hanya saja tidak ingin disaksikan oleh orang banyak ?

Pendeta Dao meminjam hujan
 
Mr. Deng juga menceritakan, bahwa suatu stasiun televisi setempat menayangkan secara langsung adegan tentang seorang pendeta Dao yang memohon hujan, langit cerah  yang semula tak berawan, tiba-tiba melayang segumpal awal setelah pendeta Dao itu menjalankan ritualnya, tak lama kemudian, hujan pun turun sebentar. Pendeta Dao itu menjelaskan, “Hujan kecil ini hasil pinjaman, dan pada dasarnya disini memang akan turun hujan, jadi pinjam dulu sedikit hujannya, tidak boleh terlalu banyak.”

Ada seorang kultivator, suatu hari ia menemui angin badai seperti akan hujan ketika dalam perjalanan pulangnya ke rumah, setiba di rumah, ia lalu duduk di tanah dan bermeditasi mengosongkan pikiran, dari mata langit-nya, ia melihat banyak sekali naga-naga kecil sedang bermain dengan gembira di dalam lapisan awan, saat itu, di luar sedang turun hujan lebat. Menurut pandangan dunia kultivasi, bahwa dalam meditasi dapat melihat sesuatu yang semula tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, hal ini dikarenakan tingkat kultivasi sang kultivator meningkat, sehingga kemampuan mata langitnya terbuka, dan kekuatan mengamati sesuatu juga meningkat.

Tak heran jika kita katakan yang sering dan selalu berubah-ubah itu adalah cuaca, membuat kita bingung dan tidak bisa menguasainya. Jika pandangan tentang hujan dikendalikan secara sadar oleh dewa itu terbentuk, maka tidak sulit untuk memahami mengapa setelah air menguap itu bisa mengembun menjadi awan, dan awan itu mengapa selalu tetap di sana, mengapa bisa meningkat menjadi hujan badai, dan curah hujan yang dibawa oleh badai, rute yang dilewati, waktu tinggal dan lama singkatnya serta fenomena lainnya itu, membuat umat manusia yang mengklaim bahwa ilmu pengetahuan telah berkembang sangat maju itu hingga detik ini tidak mampu secara akurat menghitungnya.

Kini, perubahan iklim menjadi tidak kondusif lagi bagi keberlangsungan hidup manusia, dan kita sendiri juga merasakan krisis ini, awalnya banyak membuat langkah-langkah pencegahan mencoba untuk mengembalikan iklim yang kondusif. 

Mungkin dengan mengembalikan sikap hidup dan pandangan orang zaman dahulu tentang penyatuan manusia dan langit, akan bisa mendapatkan inspirasi yang jelas dari sang Illahi dengan memanfaatkan cuaca untuk mengingatkan umat manusia di muka bumi ini. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar