|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 24 April 2015

Membayar Harga Sebuah Cita-Cita

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  " Dia yang mengenal musuh maupun dirinya sendiri takkan pernah beresiko dalam seratus pertempuran; Dia yang tidak mengenal musuh tetapi mengenal dirinya sendiri akan sesekali menang dan sesekali kalah; Dia yang tidak mengenal musuh ataupun dirinya sendiri akan beresiko dalam setiap pertempuran.” (Sun-Tzu).

Mari kita belajar dari kisah pengembaraan Jenderal Sun Tzu. Bertahun-tahun mengembara. Sun Tzu telah mengalami banyak sekali kejadian. Ia pernah menjadi budak, pelayan, pedagang, prajurit, bahkan menjadi pejabat pemerintahan. Pahit getirnya kehidupan dia jalani demi sebuah cita-cita, demi sebuah karir. Berbekal pengalaman itulah akhirnya Sun Tzu berhasil menyelesaikan karya tulisnya, yaitu 13 Bab Strategi Perang.

Apa yang bisa dipetik dari pengalaman perjalanan Sun Tzu itu? Makna dari pengembaraan Sun Tzu itu adalah, seseorang boleh mengalami pahit getirnya perjalanan hidup. Tetapi dia tidak boleh berhenti dan tidak boleh kehilangan tujuannya semula. Tidak boleh kehilangan arah cita-citanya. Tidak boleh kehilangan impiannya.

Jadi, kita harus berani membayar harga dari sebuah cita-cita yang besar, sebab cita-cita selalu membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Selain perjuangan dan pengorbanaan, cita-cita besar membutuhkan ketekunan, keuletan, kedisiplinan, dan tanggung jawab yang luar
biasa.

Cita-cita yang besar adalah cita-cita yang sanggup memberi kekuatan luar biasa kepada seseorang untuk menjalani hidup yang keras. Sebuah impian yang pasti mempunyai suatu titik target yang pantas dikejar. Cita-cita besar tidak mungkin dicapai hanya dengan target kecil serta usaha yang biasa-biasa saja. 

Cita-cita besar, impian besar, harus diraih melalui target-target yang menggairahkan. Target yang mendorong kita mengerahkan seluruh daya upaya kita. Target yang mampu menyemburkan hasrat sangat kuat untuk meraihnya. Membuat kita berusaha sekeras-kerasnya. Bahkan membuat kita berani memaksa diri kita sampai target itu tercapai.

Sebab seperti kata-kata mutiara yang saya tuliskan; “Jika kita keras di dalam, maka kehidupan akan lunak kepada kita. Sebaliknya, jika kita lunak di dalam, maka kehidupan akan begitu keras kepada kita”. Cita-cita yang besar tidak bisa diraih dengan sikap mental yang
lunak. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar