|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 19 Juni 2016

Tubuh ini Bukan Milik Kita

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Sesuatu benda yang menjadi milik kita, sudah tentu menjadi hak kita untuk mengatur, mengelola dan meletakkan benda tersebut ke tempat yang kita sukai.

Lukisan milik kita, dapat dipindah-pindahkan sesuka hati, ke tempat yang kita ingini, baik di kamar tidur, ruang tamu maupun ke ruang dapur. Lukisan itu tidak akan pernah memberontak maupun melawan saat kita memindahkannya. Ya iya lah, wong dia itu benda mati...

Nah... Seekor kucing yang kita klaim menjadi milik kita karena telah menukarkan tubuh dan jiwanya dengan segepok rupiah, sesungguhnya bukanlah menjadi milik kita seutuhnya. Kucing piaraan tersebut dapat mengikuti perintah yang kita sampaikan, namun juga dapat membangkangnya.

Bagaimana dengan tubuh kita, apakah tubuh ini benar-benar milik kita sepenuhnya?

Seharusnya kita membenarkan pertanyaan di atas. Sebab hampir semua yang kita perintahkan oleh otak, pasti akan dituruti oleh tubuh.

Walaupun tubuh sedang sakit atau tidak fit, namun jika ada perintah dari otak, mau tidak mau, wajib dituruti oleh tubuh.

Ada dua kondisi, dimana tubuh tidak akan lagi sanggup menuruti perintah otak yaitu saat menderita sakit parah dan meninggal.

Apakah kita sanggup memerintahkan tubuh untuk tidak sakit ataupun menjadi tua? Apakah kita dapat menghindarkan diri dari kematian?

Hmmm... Tidak ada satupun zat atau cara jitu yang dapat digunakan untuk memerintahkan tubuh agar tidak boleh sakit, tidak boleh menua dan tidak boleh menjadi keropos.

Jika tubuh ini benar-benar milik kita, maka seharusnya dia akan mematuhi semua perintah kita. Semuanya...

Ternyata, tubuh kita tidak mau peduli dan tidak mau tahu. Kalau sudah saatnya akan menjadi tua, keropos dan akhirnya membusuk, tidak akan sanggup kita cegah.

Sesungguhnya kita hanya menyewa "rumah" ini dan bukan memilikinya. Menyewa tubuh ini secara gratis dan tanpa perlu membayarnya dengan materi kepada Sang Pemilik, Tuhan Yang Maha Kuasa.

"Uang sewa" yang harus kita bayar hanyalah menjadi mandor bagi tubuh ini agar senantiasa berbuat kebaikan kepada sesama umat manusia dan menjalankan semua perintah-Nya, memupuk amal kebajikan dan mengucap syukur kepada-Nya. Hanya itu saja...

Satu lagi, jika kita bersikeras bahwa tubuh ini adalah milik kita, maka ketika tiba saatnya untuk melepaskannya, kita tidak akan rela dan pasti sangat menderita ketika terjadi perpisahan.

Sobatku yang budiman...

Berhubung kita adalah jiwa yang menyewa tubuh ini hingga waktu kita "berakhir" di alam duniawi, maka seyogyanya kita harus menjaganya dengan baik dan memberikan nutrisi yang pantas, sesuai dengan batas kemampuan kita dan tidak memforsirnya bekerja terlalu keras.

Janganlah membiarkan tubuh ini menjadi lemah dan berujung sakit, hanya karena kita menunda memberinya asupan tenaga atau lembur secara berlebihan, demi sebuah pekerjaan.

Makanlah sesuai waktunya, bersihkanlah sesuai saatnya dan istirahatkanlah tubuh ini jika memang sudah merasa lelah.

Jangan memaksakan diri hingga tubuh menjadi terluka, sakit parah dan tidak mampu lagi berbuat apa-apa, di saat pikiran kita masih produktif untuk beraktivitas. Salam kebajikan #‎firmanbossini‬

Tidak ada komentar:
Write komentar