|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 17 Juli 2016

Bersabar Menerima Hujatan

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Seorang pegawai bernama Sinchan, merasa sangat kesal dan marah terhadap boss perusahaan tempatnya bekerja. Betapa tidak, Sinchan tidak merasa melakukan kesalahan, namun sang boss menudingnya telah melakukan keteledoran, yang mengakibatkan seorang pelanggan utama, kabur dan berpindah ke perusahaan lain.

Walaupun telah mengutarakan seribu macam argumen, tapi bossnya tidak menggubris. Tetap mengarahkan telunjuknya ke wajah Sinchan.

Dengan memendam amarah dan emosi tingkat tinggi, Sinchan duduk diam tertunduk lesu. Hujatan dan tudingan dari pria yang terkenal arogan ini, harus diterimanya dengan penuh kesabaran.

Sepanjang perjalanan pulang dengan mengendarai motor, tiba-tiba saja, seorang tukang becak yang sudah berusia lanjut dan renta, menyelip motornya. Sinchan terkejut dan berupaya membanting stir ke sebelah kanan dan akhirnya terjatuh setelah menabrak trotoar.

Seketika Sinchan bangkit dan menghardik tukang becak tersebut : "Di mana mata kamu? Pakai otak kalau lagi di jalan. Gara-gara kamu, diriku hampir saja celaka..."

Tukang becak itu melawan : "Kamu yang salah... Mengapa kamu berjalan lambat sekali? Makanya jangan melamun kalau di jalan..."

Sinchan tidak mau kalah menyolot : "Dasar tukang becak... Pantaslah kamu tetap sebagai seorang tukang becak seumur hidupmu. Otakmu tidak pernah kamu pergunakan..."

Pertengkaran demi pertengkaran yang berlangsung memancing kerumunan banyak orang. Banyak yang berusaha memisahkan, namun Sinchan tetap ngotot tidak mau mengalah.

Berkat kehadiran seorang polisi, akhirnya Sinchan baru mau beranjak pergi dari TKP sambil terus melontarkan kata makian kepada tukang becak yang rambutnya sudah memutih.

Sobatku yang budiman...

Dua peristiwa yang dialami Sinchan, pasti sering dialami oleh kita semua.

Tatkala menerima perkataan kasar dan hujatan dari orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi atau lebih berkuasa, kita mampu menahan kesabaran, emosi dan amarah. Tidak berani menentang atau melawan. Tetap diam walaupun tidak merasa bersalah. Takut membantah dan khawatir dapat merugikan kehidupan selanjutnya. Takut dipecat maupun dianiaya.

Namun ketika hujatan atau hinaan keluar dari mulut mereka yang memiliki kedudukan lebih rendah, kita justru meradang dan tidak mau menahan kesabaran. Berupaya membalas dengan kalimat yang lebih kasar lagi. Merasa memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan mereka. Kita sudah berubah menjadi sok berkuasa, layaknya bossnya Sinchan.

Pernahkah kita sadari, bahwa nilai kesabaran yang tertinggi, terjadi di saat kita mampu menahan kesabaran atas perkataan buruk dari mereka yang memiliki kedudukan lebih rendah. Sehingga sinar kebijaksanaan yang terbaik akan muncul dengan sendirinya dalam sanubari kita.

Nah, sayangnya... tidak semua orang yang berpenampilan buruk, sudah pasti memiliki kedudukan yang lebih rendah dari kita. Tidak sedikit mereka hanya berkaos oblong dan mengenakan celana ponggol sambil menenteng handphone jadul.

Sebaliknya, banyak diantara orang-orang yang menggunakan pakaian rapi, mewah dan berparfum wangi, namun sesungguhnya menyimpan puluhan bon hutang dan memiliki harga kekayaan yang bernilai minus.

Saat ini, betapa sulit bagi kita menilai seseorang yang berkilauan di bagian luarnya, merupakan orang yang kedudukannya lebih tinggi, sama, atau lebih rendah dari kita.

Kerap kali, orang terbaik singgah ke dunia ini dengan samaran penampilan yang terlihat paling rendah.

Oleh karenanya, bersabarlah atas semua perkataan kasar, hujatan, makian atau hinaan dari siapapun juga, tanpa pandang bulu dan tanpa memandang kedudukan. Bersikaplah konsisten. Jangan memilah-milah kesabaran akan diberikan kepada siapa.

Kehebatan dari sebuah kesabaran dapat menghanguskan sebukit kebencian dan menghasilkan segunung kebahagiaan.  Salam kebajikan #‎firmanbossini‬

Tidak ada komentar:
Write komentar