|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 05 September 2016

Krisis Kehidupan adalah Nyata, tapi Tidak Berkepanjangan

 

   


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Krisis Kehidupan benar-benar ada, namun jangan khawatir, karena tidak berlangsung lama.

Penelitian menunjukkan bahwa kepuasan hidup mengikuti kurva bentuk U, yang secara bertahap menurun dimulai dari awal masa dewasa dan mencapai titik rendah sekitar usia 40-42 tahun. Namun kemudian akan terus meningkat sampai usia 70 tahun.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Oktober 2015 lalu dalam Economic Journal,, yang diikuti lebih dari 50.000 orang dewasa, membuktikan manusia merasa kurang bahagia dan kurang sejahtera selama separuh hidupnya. Temuan ini menunjukkan memang ada “krisis” separuh kehidupan seseorang terhadap kepuasan hidupnya.

Ide kesejahteraan kurva berbentuk U dalam separuh kehidupan manusia bukanlah hal yang baru. Memang benar, pola ini terbukti terjadi di sejumlah besar negara dengan cara mengumpulkan data secara cross-sectional yaitu data yang mencakup orang yang berbeda pada suatu titik waktu. Namun hingga kini, peneliti belum mampu mereplikasi pola ini dengan cara mengumpulkan data secara longitudinal yaitu data yang mencakup orang yang sama diamati dari waktu ke waktu.

Untuk penelitian ini, Andrew Oswald dari Universitas Warwick dan rekan-rekannya di Universitas Queensland menganalisis empat set data yang berbeda yang mencakup tiga negara, yaitu Australia, Inggris, dan Jerman. Secara kolektif, set data ini melacak kehidupan puluhan ribu orang dari waktu ke waktu. Hasil utama yang menarik diketahui adalah kebahagiaan dan kesejahteraan, diukur dengan menggunakan kuesioner kepuasan hidup konvensional yang meminta orang tersebut untuk menunjukkan seberapa puas ia terhadap hidupnya.

Penulis mengusulkan uji longitudinal kurva bentuk U terhadap kesejahteraan. Uji ini berdasarkan fakta matematika sederhana dari kalkulus yang diajarkan di sekolah: bahwa turunan dari fungsi kuadrat adalah linear. Hal ini memungkinkan untuk menguji kurva bentuk U terhadap kepuasan hidup dengan memeriksa perubahan dalam kepuasan hidup.

Menerapkan uji terhadap data (bukan meneliti bagaimana tingkat kepuasan hidup sangat bervariasi untuk setiap orang, seperti yang biasanya dilakukan), penulis menyelidiki perubahan dalam diri orang untuk meneliti kepuasan hidup, dan mencatat bagaimana perubahan ini berevolusi dari waktu ke waktu.

Peneliti mengatakan bahwa mengikuti perubahan kepuasan hidup pada orang yang sama adalah penting, karena itu berarti bahwa hasil apa pun yang konsisten dengan kurva bentuk U terhadap kesejahteraan tidak disebabkan karena kebetulan atau perbedaan dari satu orang ke orang lain. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar