KEBAJIKAN ( De 德 ) - Ujian dan cobaan dalam hidup di dunia ini, terkadang berupa kesenangan dan kenikmatan, namun terkadang dapat berupa kesedihan dan penderitaan. Ada yang diuji saat sehat, namun tidak sedikit yang diuji dalam kondisi sakit. Cobaan itu dapat juga berupa kekayaan dan jabatan, namun kadang berupa kemelaratan maupun kemiskinan.
Sebagai manusia yang beragama, kita harus meyakini bahwa segala macam bentuk ujian dan cobaan yang diberikan oleh Tuhan itu adalah baik adanya. Kita tidak boleh menuntut Tuhan saat diberikan hidup yang kurang baik, demikian juga kita tidak boleh melupakan Tuhan saat diberikan kelapangan dan kehidupan yang menyenangkan.
Saat sedang diuji oleh Tuhan dengan kesusahan, kesedihan dan kesempitan, seperti sakit, miskin, dan musibah lainnya, kita harus menghadapi semua ini dengan penuh kesabaran. Dengan kondisi ujian semacam ini, kita justru akan mendapat kebaikan berupa pahala orang-orang yang sabar.
Saat Tuhan menguji kita dengan kesenangan dan kemudahan, seperti diberi kesehatan yang prima dan harta kekayaan berlimpah, maka kita harus menjadi orang yang bersyukur kepada Tuhan. Dengan kondisi seperti ini, maka kita akan mendapat kebaikan berupa pahala orang-orang yang bersyukur.
Ujian dan cobaan itu adalah suatu keniscayaan hidup, sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh siapapun. Tanpa menjalani ujian maka kita tidak akan naik tingkat ke jenjang yang lebih tinggi. Jika kita bisa memilih, apakah menginginkan ujian keburukan ataukah ujian kebaikan, tentunya semua orang serentak akan memilih diuji dengan kebaikan saja.
Ujian kebaikan pasti akan lebih ringan untuk dijalani, dibandingkan dengan ujian keburukan yang menakutkan. Namun sejatinya, keberhasilan kita melewati ujian keburukan akan mengantarkan kita menuju ke arah kehidupan yang lebih baik lagi. Sedangkan keberhasilan kita melalui ujian kebaikan, hanya akan membuat kita stagnan (diam) dengan kondisi sebelumnya.
Kebanyakan manusia tidak lulus dalam menghadapi ujian hidup, baik ujian keburukan maupun ujian kebaikan.
Bagi yang sedang diuji dengan keburukan, Banyak dari mereka yang berputus asa, tertekan, stress, gila bahkan nekad melakukan aksi bunuh diri. Padahal jika saja mereka mau menggunakan kejernihan akal dan pikiran, tentunya mereka akan menyadari bahwa hakekat ujian adalah sarana untuk menaikkan kualitas diri.
Bagi yang sedang diuji dengan kebaikan, banyak di antara mereka berubah menjadi sombong, keras kepala mau menang sendiri karena merasa memiliki kelebihan dan melupakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Lebih parahnya, tidak sedikit yang terlibat dalam narkoba dan prostitusi.
Sobatku yang budiman...
Terimalah semua ujian yang diberikan Tuhan dengan hati lapang dan pikiran jernih.
Semoga Tuhan memberikan kekuatan kepada kita dalam menghadapi semua ujian yang hadir dalam hidup ini. Semoga kita berhasil meraih kemenangan dan menerima sertifikat kelulusan dari Tuhan, berupa kualitas hidup yang lebih baik dari sebelumnya. Salam kebajikan #firmanbossini
Tidak ada komentar:
Write komentar